Beranda Berita Berita Otomotif Pemerintah Nilai Ada Peluang Ekspor Mobil Listrik ke Australia Pemerintah Nilai Ada Peluang Ekspor Mobil Listrik ke Australia Berita Otomotif Insan Akbar | 13 March 2019 15:14 JAKARTA - Pemerintah meyakini Indonesia memiliki peluang mengekspor secara utuh (Completely Built-Up/CBU) mobil listrik ke Australia, setelah kendaraan tersebut diberikan insentif pajak yang sedang disusun dan kemudian dirakit secara lokal.Kesempatan tersebut, menurut Airlangga Hartarto selaku Menteri Perindustrian, terbuka setelah kedua negara meneken Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia - Australia (IA - CEPA) baru-baru ini. Kerja sama perdagangan bebas ini membuat ekspor kendaraan bermotor dari Tanah Air tidak dikenakan bea masuk.“Dengan demikian, potensi pasar otomotif di Australia sebesar 1,1 juta unit sudah terbuka bagi produsen Indonesia,” tukas Airlangga, seperti dijelaskan pernyataan pers Kemenperin pada awal pekan ini. Artikel terkait Kaleidoskop Otomotif 2018: Belum Tahunnya Mobil Hybrid dan Mobil Listrik Berita Otomotif 21 December 2018 Daftar Negara yang Sudah Terapkan Cukai Polusi Agar Mobil Listrik Murah Berita Otomotif 24 March 2019 Gedung-gedung Sebaiknya Diwajibkan Punya Charging Mobil Listrik Berita Otomotif 30 May 2023 ‘Negeri Kangguru’ sendiri saat ini hanya menjadi pasar setelah seluruh merek otomotif secara bergantian menutup pabrik di sana karena biaya produksi semakin mahal. Pemenuhan kendaraan roda empat Australia akhirnya mengandalkan impor dari beberapa negara seperti Thailand, Jepang, China, India.Di sisi lain, pemerintah Indonesia beberapa tahun belakangan sedang menyusun regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang berisi insentif pajak bagi mobil irit bahan bakar maupun berteknologi bahan bakar alternatif dengan tingkat polusi rendah. Di antara insentif ini, ada keringanan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan emisi gas buang yang kelak menguntungkan bagi mobil hybrid maupun mobil listrik.Dalam draf yang sedang dibahas di parlemen, ada pula PPnBM 0 persen bagi produksi lokal mobil hybrid serta mobil listrik. Peraturan ini diekspektasikan terbit pada Maret atau April 2019 namun pemberlakuan tarif PPnBM anyar kemungkinan baru terjadi pada 2021.Pabrikan-pabrikan roda empat sudah bersiaga. Seperti Toyota yang sedang menyiapkan peluncuran C-HR hybrid tahun ini, sedangkan Nissan menunggu momen melepas Note e-Power maupun Leaf ke pasar.Mengalahkan ThailandAirlangga menambahkan, saat ini pesaing industri otomotif Indonesia di ASEAN hanya Thailand. Dengan dibukanya CEPA dengan Australia, ditargetkan ekspor otomotif Indonesia bisa melewati Thailand.Saat ini, produksi Thailand lebih tinggi dari Indonesia yakni sebesar 2,1 juta unit dengan ekspor 1,1 juta unit, sedangkan Indonesia produksinya 1,3 juta unit dan ekspor 246 ribu unit.“Persentase ekspor Thailand 53 persen, Indonesia ekspornya 26 persen dan sebagai catatan Thailand sudah memiliki Free Trade agreement dengan Australia, New Zealand, India Jepang, Peru, Chile. Sedangkan Indonesia yang sudah berjalan (selain di ASEAN) baru dengan Jepang, Pakistan, Chile, Eropa,” imbuhnya.Berdasarkan kategori, ekspor Thailand kebanyakan adalah jenis pikap dan mobil dengan berat satu ton, juga mobil penumpang SUV dan sedan.“Yang membedakan dengan Indonesia, ekspor terbesar kita adalah MPV seperti Kijang dan kelompoknya yang tujuh penumpang, SUV dan hatchback,” jelas Airlangga.Hal ini ingin disiasati dengan menghilangkan penggolongan jenis kendaraan sedan/non-sedan dalam skema PPnBM yang baru. Adapula keringanan PPnBM bagi mobil diesel.Diharapkan, harga kendaraan khususnya sedan bisa lebih rendah, penjualan domestik meningkat, sehingga dapat diproduksi lokal untuk kemudian diekspor. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait regulasi LCEV ekspor mobil listrik regulasi low carbon emission vehicle PPnBM mobil pajak penjualan barang mewah mobil Mobil Listrik Cetak Insan Akbar Reporter Insan mulai menjadi jurnalis pada 2011 di sebuah harian umum nasional dan resmi bergabung ke Mobil123.com sejak Februari 2018. Ia menyelami dunia otomotif sejak 2012 dan paling tertarik dengan isu-isu industri. Berita Utama Harga Mobil di Sumatera hingga Papua Suatu Saat Diharapkan Bisa Sama Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ... Mobil Listrik Neta V Dapat Rating 0 Bintang dalam Tes Tabrak ASEAN NCAP Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hasil tes keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) dari Neta V sudah dirilis. Hasilnya tidak memuaskan.Mobil listrik itu, ... Keberhasilan STY dan Kultur Korea Selatan di Timnas Bawa ‘Berkah’ untuk Hyundai Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hyundai terlihat makin merapat ke aktivitas sepak bola, termasuk tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satu penggawa timnas nasional ... Merek Mobil China Geely Berhasil Gandeng 5 Mitra Diler sebelum Masuk Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Geely terus mempersiapkan diri masuk ke pasar Indonesia pada 2025. Merek mobil China ini sudah berhasil mengikat komitmen dengan para mitra ... Komentar
Pemerintah Nilai Ada Peluang Ekspor Mobil Listrik ke Australia Berita Otomotif Insan Akbar | 13 March 2019 15:14 JAKARTA - Pemerintah meyakini Indonesia memiliki peluang mengekspor secara utuh (Completely Built-Up/CBU) mobil listrik ke Australia, setelah kendaraan tersebut diberikan insentif pajak yang sedang disusun dan kemudian dirakit secara lokal.Kesempatan tersebut, menurut Airlangga Hartarto selaku Menteri Perindustrian, terbuka setelah kedua negara meneken Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia - Australia (IA - CEPA) baru-baru ini. Kerja sama perdagangan bebas ini membuat ekspor kendaraan bermotor dari Tanah Air tidak dikenakan bea masuk.“Dengan demikian, potensi pasar otomotif di Australia sebesar 1,1 juta unit sudah terbuka bagi produsen Indonesia,” tukas Airlangga, seperti dijelaskan pernyataan pers Kemenperin pada awal pekan ini. Artikel terkait Kaleidoskop Otomotif 2018: Belum Tahunnya Mobil Hybrid dan Mobil Listrik Berita Otomotif 21 December 2018 Daftar Negara yang Sudah Terapkan Cukai Polusi Agar Mobil Listrik Murah Berita Otomotif 24 March 2019 Gedung-gedung Sebaiknya Diwajibkan Punya Charging Mobil Listrik Berita Otomotif 30 May 2023 ‘Negeri Kangguru’ sendiri saat ini hanya menjadi pasar setelah seluruh merek otomotif secara bergantian menutup pabrik di sana karena biaya produksi semakin mahal. Pemenuhan kendaraan roda empat Australia akhirnya mengandalkan impor dari beberapa negara seperti Thailand, Jepang, China, India.Di sisi lain, pemerintah Indonesia beberapa tahun belakangan sedang menyusun regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang berisi insentif pajak bagi mobil irit bahan bakar maupun berteknologi bahan bakar alternatif dengan tingkat polusi rendah. Di antara insentif ini, ada keringanan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan emisi gas buang yang kelak menguntungkan bagi mobil hybrid maupun mobil listrik.Dalam draf yang sedang dibahas di parlemen, ada pula PPnBM 0 persen bagi produksi lokal mobil hybrid serta mobil listrik. Peraturan ini diekspektasikan terbit pada Maret atau April 2019 namun pemberlakuan tarif PPnBM anyar kemungkinan baru terjadi pada 2021.Pabrikan-pabrikan roda empat sudah bersiaga. Seperti Toyota yang sedang menyiapkan peluncuran C-HR hybrid tahun ini, sedangkan Nissan menunggu momen melepas Note e-Power maupun Leaf ke pasar.Mengalahkan ThailandAirlangga menambahkan, saat ini pesaing industri otomotif Indonesia di ASEAN hanya Thailand. Dengan dibukanya CEPA dengan Australia, ditargetkan ekspor otomotif Indonesia bisa melewati Thailand.Saat ini, produksi Thailand lebih tinggi dari Indonesia yakni sebesar 2,1 juta unit dengan ekspor 1,1 juta unit, sedangkan Indonesia produksinya 1,3 juta unit dan ekspor 246 ribu unit.“Persentase ekspor Thailand 53 persen, Indonesia ekspornya 26 persen dan sebagai catatan Thailand sudah memiliki Free Trade agreement dengan Australia, New Zealand, India Jepang, Peru, Chile. Sedangkan Indonesia yang sudah berjalan (selain di ASEAN) baru dengan Jepang, Pakistan, Chile, Eropa,” imbuhnya.Berdasarkan kategori, ekspor Thailand kebanyakan adalah jenis pikap dan mobil dengan berat satu ton, juga mobil penumpang SUV dan sedan.“Yang membedakan dengan Indonesia, ekspor terbesar kita adalah MPV seperti Kijang dan kelompoknya yang tujuh penumpang, SUV dan hatchback,” jelas Airlangga.Hal ini ingin disiasati dengan menghilangkan penggolongan jenis kendaraan sedan/non-sedan dalam skema PPnBM yang baru. Adapula keringanan PPnBM bagi mobil diesel.Diharapkan, harga kendaraan khususnya sedan bisa lebih rendah, penjualan domestik meningkat, sehingga dapat diproduksi lokal untuk kemudian diekspor. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait regulasi LCEV ekspor mobil listrik regulasi low carbon emission vehicle PPnBM mobil pajak penjualan barang mewah mobil Mobil Listrik
Kaleidoskop Otomotif 2018: Belum Tahunnya Mobil Hybrid dan Mobil Listrik Berita Otomotif 21 December 2018
Daftar Negara yang Sudah Terapkan Cukai Polusi Agar Mobil Listrik Murah Berita Otomotif 24 March 2019
Harga Mobil di Sumatera hingga Papua Suatu Saat Diharapkan Bisa Sama Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ...
Mobil Listrik Neta V Dapat Rating 0 Bintang dalam Tes Tabrak ASEAN NCAP Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hasil tes keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) dari Neta V sudah dirilis. Hasilnya tidak memuaskan.Mobil listrik itu, ...
Keberhasilan STY dan Kultur Korea Selatan di Timnas Bawa ‘Berkah’ untuk Hyundai Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Hyundai terlihat makin merapat ke aktivitas sepak bola, termasuk tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satu penggawa timnas nasional ...
Merek Mobil China Geely Berhasil Gandeng 5 Mitra Diler sebelum Masuk Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Geely terus mempersiapkan diri masuk ke pasar Indonesia pada 2025. Merek mobil China ini sudah berhasil mengikat komitmen dengan para mitra ...