Beranda Berita Panduan Pembeli Injak Rem Atau Kopling Dulu Saat Mengurangi Kecepatan Mobil Manual? Injak Rem Atau Kopling Dulu Saat Mengurangi Kecepatan Mobil Manual? Panduan Pembeli Yongki Sanjaya Putra | 10 May 2024 10:10 Di mobil manual, pada umumnya punya tiga pedal, yakni pedal kopling, pedal rem yang letaknya di tengah-tengah, dan pedal gas. Bagi kalangan pengemudi yang masih awam atau jarang bawa mobil manual, ada kecenderungan repot saat hendak menurunkan kecepatan kendaraannya, apalagi di kondisi darurat. Cara mengurangi kecepatan mobil pastilah dengan menginjak pedal rem sekuat mungkin sampai kendaraan tersebut benar-benar berhenti. Hal yang cukup membingungkan di mobil transmisi manual ialah mana yang harus diinjak lebih dahulu, pedal rem atau pedal kopling? Pertanyaan sepele tapi begitu krusial di mobil manual, karena begitu pengaruh dari sisi kemampuan pengereman. Ada pengemudi pemula yang menginjak pedal kopling bersamaan dengan injak pedal rem dengan harapan mobil cepat berhenti. Pada kesempatan lain, ada juga yang menginjak pedal kopling terlebih dahulu baru injak rem saat mengurangi kecepatan. Perlu diketahui, kedua cara tadi tidak ada yang tepat bila melakukan pengereman ketika mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Bagi kalian yang belum terbiasa memakai mobil dengan transmisi manual, harus membiasakan soal urutan injak pedal ketika mengendarai mobil tersebut. Kurangi Kecepatan di Mobil Manual yang Ideal, Injak Rem Dulu Ketika menghadapi jalan yang kondisinya ramai, macet, atau mungkin jalan menurun, buat kalian yang belum terbiasa memakai mobil dengan transmisi manual, harus tahu urutan injak pedal agar pengeremannya optimal. Jika kamu adalah seorang pengemudi pemula, hindari menekan rem dan kopling bersama saat hendak berhenti. Langkah yang benar adalah mengerem terlebih dahulu lalu injak kopling. Kebutuhan menginjak kopling dan rem secara bersamaan ini hanya perlu dilakukan ketika kecepatannya sangat rendah dan butuh mengoper ke gigi lebih redah agar mesin tidak mati. Prinsipnya untuk deselerasi saat mobil melaju di kecepatan tinggi, maka injak rem terlebih dahulu. Kalau injak kopling terlebih dulu dan secara terus menerus, malah kalian bakal kehilangan momentum engine brake. Prosedur yang paling benar adalah kaki kanan harus lepas dari gas kemudian menginjak rem. Padukan dengan menginjak kopling hanya untuk menurunkan posisi gigi sebelum berhenti. Cara ini juga perlu dilakukan ketika Anda ingin berhenti total, diawali dengan injak rem diikuti oleh kopling dan memindahkan tuas transmisi ke posisi netral. Alasan logisnya, dengan menginjak pedal rem terlebih dahulu maka terdapat efek engine brake untuk membantu pengereman. Bila ingin menurunkan kecepatan sambil oper gigi, boleh injak kopling bersamaan dengan injak rem. Dengan catatan, pedal kopling harus langsung dilepas ketika posisi tuas gigi sudah berpindah lebih rendah. Menghadapi Turunan Panjang, Hindari Menginjak Pedal Kopling Terus Menerus Ingat, ketika menemui jalan turunan panjang, jangan pernah posisikan tuas transmisi di netral (N) atau sambil menginjak pedal kopling secera terus menerus, karena efek engine brake tidak berfungsi. Alhasil mobil menciptakan gaya dorong yang makin besar, dan kinerja rem akan semakin berat karena terus menerus bergesekan. Jika terjadi masalah pada rem, maka membuat rem blong. Mobil dapat meluncur tidak terkendali karena kehilangan engine brake efek dari posisi gigi netral. Bagj para pengemudi mobil manual, sebaiknya memposisikan transmisi pada gigi 1 atau 2 agar ada menghasilkan engine brake ketika menghadapi turunan panjang. Putaran mesin agak tinggi untuk membantu menahan laju kendaraan dan deselerasi sambil dibarengi beberapa kali injak rem perlahan. Injak Kopling Terlebih Dahulu Bisa Dilakukan Saat Stop And Go Teknik deselerasi dengan cara menginjak kopling terlebih dahulu tidak dilarang. Untuk kondisi menginjak kopling terlebih dahulu akan lebih cocok bila diterapkan dengan situasi lalu lintas macet stop and go, yang memiliki kecepatan 5 -15 km/jam. Putaran mesin yang terlalu rendah akan mati jika kita tidak kombinasikan dengan injak kopling secara penuh. Kalau kita menginjak rem terlebih dulu, maka membuat mobil menjadi tersendat-sendat. Karena itu perhatikan triknya, yakni apabila dari kejauhan sudah terlihat ada kemacetan, maka segeralah melakukan deselerasi dengan menginjak pedal rem secara halus. Jika kecepatan mobil sudah melambat, oper gigi ke posisi rendah, misalnya dari 4 lalu turun ke 3, dan dioper lagi ke gigi 2. Jika ternyata kemacetannya cukup panjang dan pergerakan mobil sangat lambat, sebaiknya turunkan posisi transmisi dan gunakan gigi 1, sambil sesekali menginjak pedal rem untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain. Jangan lupa, lepas atau sesuaikan tekanan pada pedal kopling bersamaan dengan penambahan tekanan pada pedal gas supaya mobil tetap bisa melaju dengan lancar dikecepatan rendah. Buat pengemudi pemula, mungkin saja ketika melaju dengan kecepatan rendah dan gigi 1, mesin mobil bisa tiba-tiba mati jika tak dibarengi injakan pedal kopling yang sesuai. Tak perlu panik, kalau mesin mati tinggal nyalakan kembali. Injak pedal rem dan kopling bersamaan, sambil tangan menggeser posisi tuas transmisi ke Netral (N), kemudian starter kembali mesin mobil. Apabila mesin sudah hidup kembali, injak pedal kopling dan masukkan gigi 1 untuk memulai kembali perjalanan. Jika kemacetan yang terjadi cukup parah dan membuat mobil tidak bergerak sama sekali, maka jangan biarkan kaki kiri terus menerus ada di atas pedal kopling. Sebaiknya posisikan transmisi di N, lepas pedal kopling, injak pedal rem, dan aktifkan handbrake (rem tangan). Dengan kondisi ini mobil akan aman di posisinya (tidak melorot di tanjakan), sampai arus lalu lintas terurai kembali. (YS) ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Cetak Berita Utama Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ... Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ... Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ... Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ... Komentar
Injak Rem Atau Kopling Dulu Saat Mengurangi Kecepatan Mobil Manual? Panduan Pembeli Yongki Sanjaya Putra | 10 May 2024 10:10 Di mobil manual, pada umumnya punya tiga pedal, yakni pedal kopling, pedal rem yang letaknya di tengah-tengah, dan pedal gas. Bagi kalangan pengemudi yang masih awam atau jarang bawa mobil manual, ada kecenderungan repot saat hendak menurunkan kecepatan kendaraannya, apalagi di kondisi darurat. Cara mengurangi kecepatan mobil pastilah dengan menginjak pedal rem sekuat mungkin sampai kendaraan tersebut benar-benar berhenti. Hal yang cukup membingungkan di mobil transmisi manual ialah mana yang harus diinjak lebih dahulu, pedal rem atau pedal kopling? Pertanyaan sepele tapi begitu krusial di mobil manual, karena begitu pengaruh dari sisi kemampuan pengereman. Ada pengemudi pemula yang menginjak pedal kopling bersamaan dengan injak pedal rem dengan harapan mobil cepat berhenti. Pada kesempatan lain, ada juga yang menginjak pedal kopling terlebih dahulu baru injak rem saat mengurangi kecepatan. Perlu diketahui, kedua cara tadi tidak ada yang tepat bila melakukan pengereman ketika mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Bagi kalian yang belum terbiasa memakai mobil dengan transmisi manual, harus membiasakan soal urutan injak pedal ketika mengendarai mobil tersebut. Kurangi Kecepatan di Mobil Manual yang Ideal, Injak Rem Dulu Ketika menghadapi jalan yang kondisinya ramai, macet, atau mungkin jalan menurun, buat kalian yang belum terbiasa memakai mobil dengan transmisi manual, harus tahu urutan injak pedal agar pengeremannya optimal. Jika kamu adalah seorang pengemudi pemula, hindari menekan rem dan kopling bersama saat hendak berhenti. Langkah yang benar adalah mengerem terlebih dahulu lalu injak kopling. Kebutuhan menginjak kopling dan rem secara bersamaan ini hanya perlu dilakukan ketika kecepatannya sangat rendah dan butuh mengoper ke gigi lebih redah agar mesin tidak mati. Prinsipnya untuk deselerasi saat mobil melaju di kecepatan tinggi, maka injak rem terlebih dahulu. Kalau injak kopling terlebih dulu dan secara terus menerus, malah kalian bakal kehilangan momentum engine brake. Prosedur yang paling benar adalah kaki kanan harus lepas dari gas kemudian menginjak rem. Padukan dengan menginjak kopling hanya untuk menurunkan posisi gigi sebelum berhenti. Cara ini juga perlu dilakukan ketika Anda ingin berhenti total, diawali dengan injak rem diikuti oleh kopling dan memindahkan tuas transmisi ke posisi netral. Alasan logisnya, dengan menginjak pedal rem terlebih dahulu maka terdapat efek engine brake untuk membantu pengereman. Bila ingin menurunkan kecepatan sambil oper gigi, boleh injak kopling bersamaan dengan injak rem. Dengan catatan, pedal kopling harus langsung dilepas ketika posisi tuas gigi sudah berpindah lebih rendah. Menghadapi Turunan Panjang, Hindari Menginjak Pedal Kopling Terus Menerus Ingat, ketika menemui jalan turunan panjang, jangan pernah posisikan tuas transmisi di netral (N) atau sambil menginjak pedal kopling secera terus menerus, karena efek engine brake tidak berfungsi. Alhasil mobil menciptakan gaya dorong yang makin besar, dan kinerja rem akan semakin berat karena terus menerus bergesekan. Jika terjadi masalah pada rem, maka membuat rem blong. Mobil dapat meluncur tidak terkendali karena kehilangan engine brake efek dari posisi gigi netral. Bagj para pengemudi mobil manual, sebaiknya memposisikan transmisi pada gigi 1 atau 2 agar ada menghasilkan engine brake ketika menghadapi turunan panjang. Putaran mesin agak tinggi untuk membantu menahan laju kendaraan dan deselerasi sambil dibarengi beberapa kali injak rem perlahan. Injak Kopling Terlebih Dahulu Bisa Dilakukan Saat Stop And Go Teknik deselerasi dengan cara menginjak kopling terlebih dahulu tidak dilarang. Untuk kondisi menginjak kopling terlebih dahulu akan lebih cocok bila diterapkan dengan situasi lalu lintas macet stop and go, yang memiliki kecepatan 5 -15 km/jam. Putaran mesin yang terlalu rendah akan mati jika kita tidak kombinasikan dengan injak kopling secara penuh. Kalau kita menginjak rem terlebih dulu, maka membuat mobil menjadi tersendat-sendat. Karena itu perhatikan triknya, yakni apabila dari kejauhan sudah terlihat ada kemacetan, maka segeralah melakukan deselerasi dengan menginjak pedal rem secara halus. Jika kecepatan mobil sudah melambat, oper gigi ke posisi rendah, misalnya dari 4 lalu turun ke 3, dan dioper lagi ke gigi 2. Jika ternyata kemacetannya cukup panjang dan pergerakan mobil sangat lambat, sebaiknya turunkan posisi transmisi dan gunakan gigi 1, sambil sesekali menginjak pedal rem untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain. Jangan lupa, lepas atau sesuaikan tekanan pada pedal kopling bersamaan dengan penambahan tekanan pada pedal gas supaya mobil tetap bisa melaju dengan lancar dikecepatan rendah. Buat pengemudi pemula, mungkin saja ketika melaju dengan kecepatan rendah dan gigi 1, mesin mobil bisa tiba-tiba mati jika tak dibarengi injakan pedal kopling yang sesuai. Tak perlu panik, kalau mesin mati tinggal nyalakan kembali. Injak pedal rem dan kopling bersamaan, sambil tangan menggeser posisi tuas transmisi ke Netral (N), kemudian starter kembali mesin mobil. Apabila mesin sudah hidup kembali, injak pedal kopling dan masukkan gigi 1 untuk memulai kembali perjalanan. Jika kemacetan yang terjadi cukup parah dan membuat mobil tidak bergerak sama sekali, maka jangan biarkan kaki kiri terus menerus ada di atas pedal kopling. Sebaiknya posisikan transmisi di N, lepas pedal kopling, injak pedal rem, dan aktifkan handbrake (rem tangan). Dengan kondisi ini mobil akan aman di posisinya (tidak melorot di tanjakan), sampai arus lalu lintas terurai kembali. (YS) ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I
Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ...
Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ...
Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ...
Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ...