Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Terserang Covid-19, Honda Terpaksa Perintahkan Karyawan Back Office Bantu Rakit Mobil

Berita Otomotif

Terserang Covid-19, Honda Terpaksa Perintahkan Karyawan Back Office Bantu Rakit Mobil

OHIO - Honda di Amerika Serikat meminta karyawan back office mereka untuk ikut membantu bekerja di line produksi di masa pandemi Corona, banyak tantangan untuk mewujudkannya.

Honda di Negeri Paman Sam sendiri sudah mengkonfirmasi hal ini. Mereka mengatakan sudah mengirim beberapa pekerja kantorannya untuk bekerja di jalur perakitan di pabrik di wilayah Marysville, Ohio. 

Langkah ini dilakukan sejatinya untuk mengisi kekosongan yang terjadi setelah banyak pekerja di pabrik dinyatakan positif Covid-19. Dan kemudian berdampak kepada beberapa yang harus dikarantina. Sementara di saat bersamaan, permintaan akan mobil Honda tergolong tinggi dan harus dipenuhi. 

Seorang karyawan Honda yang tidak ingin diketahui identitasnya mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat hal seperti ini selama lebih dari 5 tahun bekerja. Dan tugas ini akhirnya terpaksa harus ia terima.

"Terlepas dari Anda ingin atau tidak untuk dipekerjakan di pabrik. Awalnya perusahaan meminta sukarelawan, tapi karena sepi peminat akhirnya hal ini menjadi tugas wajib," jelas karyawan tersebut kepada Wosu Public Media.

Terserang Covid-19, Honda Terpaksa Perintahkan Karyawan Back Office Bantu Rakit Mobil
Honda sendiri tidak ingin gegabah menambah karyawan baru untuk bekerja di pabrik. Mereka lebih memilih langkah ini karena pertimbangan untuk penangan pandemi Covid-19 dengan sangat hati-hati.

Honda meminta karyawan yang biasanya bekerja di bidang akuntansi, purchasing dan Research and Development (R&D) untuk bekerja di jalur perakitan. Serta akan disesuaikan dengan kemampuan sesuai bidangnya.

"Kami telah menerapkan tindakan sementara seperti ini di masa lalu. Dan kami bekerja dengan baik untuk menarik serta mempekerjakan rekanan dalam mendukung kebutuhan produksi, " kata seorang juru bicara Honda.

Dalam email resmi dari Honda, Mark Willoughby selaku manager pabrik Honda di Ohio menjelaskan bahwa untuk merekrut karyawan baru saat masa pandemi Corona ini. Ini juga terkait dengan aturan upah berikut tunjangan yang diwajibkan dari Pemerintah Federal.

Langkah Honda Disebut Tidak Tepat

Terserang Covid-19, Honda Terpaksa Perintahkan Karyawan Back Office Bantu Rakit Mobil
Yang terjadi pada Honda tergolong menarik karena merakit mobil adalah proses sangat rumit, terdiri dari ratusan tugas. Belum diketahui tugas apa yang diterima oleh karyawan back office tersebut, apakah seorang akuntan akan bertugas untuk memeriksa ulang pekerjaan atau hanya memasang lambang Honda. Atau mungkin malah diminta untuk merakit kepala silinder VTEC. 

Langkah Honda ini mendapat reaksi dari United Auto Workers (UAW). Mereka menyebut apa yang dilakukan Honda tidak tepat untuk industri otomotif karena bekerja di line perakitan mobil tentu sangat sulit dilakukan oleh pekerja kantor yang tidak mendapat pelatihan tepat. 

"Intinya Anda harus tahu apa yang akan dilakukan dalam bekerja. Anda harus memiliki beberapa pelatihan dasar, keselamatan dan ini merupakan pekerjaan yang butuh keterampilan serta tidak mudah," kata Brian Rothenberg dari UAW.

Salah satu staf Honda sendiri mengakui bahwa karyawan back office yang harus bekerja di line produksi hingga saat ini belum mendapatkan pelatihan. Selain itu mereka juga khawatir tentang bekerja dengan jarak berdekatan di perakitan di masa pandemi ini.

Apalagi pegawai yang akan bertugas di line produksi tersebut belakangan telah melakukan work from home (WFH). Atau ada juga yang melakukan work from office (WFO) dengan protokol kesehatan sangat ketat, bekerja berjauhan satu-sama lain bahkan di ruang berbeda.

"Saya tidak terlalu senang tentang hal ini, karena selama ini saya benar-benar berusaha keras menjauhkan diri dari orang lain. Jadi saya merasa seperti dipaksa untuk masuk ke lantai di mana saya tahu ada orang-orang yang terjangkit Covid-19, sungguh sangat tidak nyaman," kata salah seorang staf Honda tersebut.

Ia sendiri memperkirakan bahwa setiap kali seorang pekerja di line produksi sakit, mereka telah melakukan kontak dengan lebih dari 40 pekerja lainnya. Honda sendiri disebut bisa kehilangan begitu banyak personil karena hasil tes positif atau diduga terpapar.

Dalam kondisi ini tentu Honda bisa tiba-tiba banyak kehilangan karyawan di pabrik dan sulit untuk mengisi ulang posisi tersebut dengan cepat. Jadi akhirnya Honda harus mengambil orang dari mana saja mereka berada demi menjaga produksi tetap berjalan. [Ari]



Krisna Arie

Krisna Arie

Editor

Senang semua benda bermesin dan beroda sejak duduk di bangku sekolah dan memulai bekerja di media dengan segmen otomotif sejak tahun 2002. Pria sederhana ini selalu percaya pekerjaan akan lebih sempurna jika didasari dengan passion.


Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang