Beranda Berita Berita Otomotif Terserang Covid-19, Honda Terpaksa Perintahkan Karyawan Back Office Bantu Rakit Mobil Terserang Covid-19, Honda Terpaksa Perintahkan Karyawan Back Office Bantu Rakit Mobil Berita Otomotif Krisna Arie | 02 August 2020 07:33 OHIO - Honda di Amerika Serikat meminta karyawan back office mereka untuk ikut membantu bekerja di line produksi di masa pandemi Corona, banyak tantangan untuk mewujudkannya.Honda di Negeri Paman Sam sendiri sudah mengkonfirmasi hal ini. Mereka mengatakan sudah mengirim beberapa pekerja kantorannya untuk bekerja di jalur perakitan di pabrik di wilayah Marysville, Ohio. Langkah ini dilakukan sejatinya untuk mengisi kekosongan yang terjadi setelah banyak pekerja di pabrik dinyatakan positif Covid-19. Dan kemudian berdampak kepada beberapa yang harus dikarantina. Sementara di saat bersamaan, permintaan akan mobil Honda tergolong tinggi dan harus dipenuhi. Artikel terkait Rem Parkir Bermasalah, Honda Recall Honda Civic Coupe 2016 Berita Otomotif 14 October 2016 Pabrik Honda ini Terpaksa Hentikan Produksi Karena Kurang Sparepart Berita Otomotif 11 December 2020 Pabrikan Mobil ini Ciptakan Ventilator untuk Pasien Covid-19 dari Motor Wiper Berita Otomotif 09 April 2020 Seorang karyawan Honda yang tidak ingin diketahui identitasnya mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat hal seperti ini selama lebih dari 5 tahun bekerja. Dan tugas ini akhirnya terpaksa harus ia terima."Terlepas dari Anda ingin atau tidak untuk dipekerjakan di pabrik. Awalnya perusahaan meminta sukarelawan, tapi karena sepi peminat akhirnya hal ini menjadi tugas wajib," jelas karyawan tersebut kepada Wosu Public Media.Honda sendiri tidak ingin gegabah menambah karyawan baru untuk bekerja di pabrik. Mereka lebih memilih langkah ini karena pertimbangan untuk penangan pandemi Covid-19 dengan sangat hati-hati.Honda meminta karyawan yang biasanya bekerja di bidang akuntansi, purchasing dan Research and Development (R&D) untuk bekerja di jalur perakitan. Serta akan disesuaikan dengan kemampuan sesuai bidangnya."Kami telah menerapkan tindakan sementara seperti ini di masa lalu. Dan kami bekerja dengan baik untuk menarik serta mempekerjakan rekanan dalam mendukung kebutuhan produksi, " kata seorang juru bicara Honda.Dalam email resmi dari Honda, Mark Willoughby selaku manager pabrik Honda di Ohio menjelaskan bahwa untuk merekrut karyawan baru saat masa pandemi Corona ini. Ini juga terkait dengan aturan upah berikut tunjangan yang diwajibkan dari Pemerintah Federal.Langkah Honda Disebut Tidak TepatYang terjadi pada Honda tergolong menarik karena merakit mobil adalah proses sangat rumit, terdiri dari ratusan tugas. Belum diketahui tugas apa yang diterima oleh karyawan back office tersebut, apakah seorang akuntan akan bertugas untuk memeriksa ulang pekerjaan atau hanya memasang lambang Honda. Atau mungkin malah diminta untuk merakit kepala silinder VTEC. Langkah Honda ini mendapat reaksi dari United Auto Workers (UAW). Mereka menyebut apa yang dilakukan Honda tidak tepat untuk industri otomotif karena bekerja di line perakitan mobil tentu sangat sulit dilakukan oleh pekerja kantor yang tidak mendapat pelatihan tepat. "Intinya Anda harus tahu apa yang akan dilakukan dalam bekerja. Anda harus memiliki beberapa pelatihan dasar, keselamatan dan ini merupakan pekerjaan yang butuh keterampilan serta tidak mudah," kata Brian Rothenberg dari UAW.Salah satu staf Honda sendiri mengakui bahwa karyawan back office yang harus bekerja di line produksi hingga saat ini belum mendapatkan pelatihan. Selain itu mereka juga khawatir tentang bekerja dengan jarak berdekatan di perakitan di masa pandemi ini.Apalagi pegawai yang akan bertugas di line produksi tersebut belakangan telah melakukan work from home (WFH). Atau ada juga yang melakukan work from office (WFO) dengan protokol kesehatan sangat ketat, bekerja berjauhan satu-sama lain bahkan di ruang berbeda."Saya tidak terlalu senang tentang hal ini, karena selama ini saya benar-benar berusaha keras menjauhkan diri dari orang lain. Jadi saya merasa seperti dipaksa untuk masuk ke lantai di mana saya tahu ada orang-orang yang terjangkit Covid-19, sungguh sangat tidak nyaman," kata salah seorang staf Honda tersebut.Ia sendiri memperkirakan bahwa setiap kali seorang pekerja di line produksi sakit, mereka telah melakukan kontak dengan lebih dari 40 pekerja lainnya. Honda sendiri disebut bisa kehilangan begitu banyak personil karena hasil tes positif atau diduga terpapar.Dalam kondisi ini tentu Honda bisa tiba-tiba banyak kehilangan karyawan di pabrik dan sulit untuk mengisi ulang posisi tersebut dengan cepat. Jadi akhirnya Honda harus mengambil orang dari mana saja mereka berada demi menjaga produksi tetap berjalan. [Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait covid-19 Honda Amerika pandemi Corona Produksi mobil honda Honda Honda pabrik Honda-NCSR Corona karyawan back office honda bekerja di line produksi Cetak Krisna Arie Editor Senang semua benda bermesin dan beroda sejak duduk di bangku sekolah dan memulai bekerja di media dengan segmen otomotif sejak tahun 2002. Pria sederhana ini selalu percaya pekerjaan akan lebih sempurna jika didasari dengan passion. Berita Utama Pajero Sport dan Xpander Cross Elite Limited Edition, Masing-masing Cuma 800 Unit Mobil Baru Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Mitsubishi akan meluncurkan Pajero Sport dan Xpander Cross edisi terbatas pada 2024. Mereka menyebutnya Pajero Sport Elite Limited Edition ... Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia Termasuk dalam Recall Global Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Dua mobil listrik Hyundai, Ioniq 5 dan Ioniq 6, untuk pasar Indonesia juga terkena recall global.Hyundai Indonesia akhirnya mengumumkan ... Bos Chery Global Singgung Ekspansi dan ‘Perang Harga’ di Antara Merek Mobil China Berita Otomotif Insan Akbar | 4 hari yang lalu WUHU – President Chery International Zhang Guibing menyinggung perihal ekspansi merek-merek mobil China di pasar dunia dan juga efeknya.Ketika ... Chery Pastikan Omoda 7 akan Masuk ke Indonesia! Kapan? Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu WUHU – Bos besar Chery memastikan bahwa Omoda 7 direncanakan masuk ke pasar otomotif Indonesia.Omoda 7 baru saja menjalani world premiere (debut ... Komentar
Terserang Covid-19, Honda Terpaksa Perintahkan Karyawan Back Office Bantu Rakit Mobil Berita Otomotif Krisna Arie | 02 August 2020 07:33 OHIO - Honda di Amerika Serikat meminta karyawan back office mereka untuk ikut membantu bekerja di line produksi di masa pandemi Corona, banyak tantangan untuk mewujudkannya.Honda di Negeri Paman Sam sendiri sudah mengkonfirmasi hal ini. Mereka mengatakan sudah mengirim beberapa pekerja kantorannya untuk bekerja di jalur perakitan di pabrik di wilayah Marysville, Ohio. Langkah ini dilakukan sejatinya untuk mengisi kekosongan yang terjadi setelah banyak pekerja di pabrik dinyatakan positif Covid-19. Dan kemudian berdampak kepada beberapa yang harus dikarantina. Sementara di saat bersamaan, permintaan akan mobil Honda tergolong tinggi dan harus dipenuhi. Artikel terkait Rem Parkir Bermasalah, Honda Recall Honda Civic Coupe 2016 Berita Otomotif 14 October 2016 Pabrik Honda ini Terpaksa Hentikan Produksi Karena Kurang Sparepart Berita Otomotif 11 December 2020 Pabrikan Mobil ini Ciptakan Ventilator untuk Pasien Covid-19 dari Motor Wiper Berita Otomotif 09 April 2020 Seorang karyawan Honda yang tidak ingin diketahui identitasnya mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat hal seperti ini selama lebih dari 5 tahun bekerja. Dan tugas ini akhirnya terpaksa harus ia terima."Terlepas dari Anda ingin atau tidak untuk dipekerjakan di pabrik. Awalnya perusahaan meminta sukarelawan, tapi karena sepi peminat akhirnya hal ini menjadi tugas wajib," jelas karyawan tersebut kepada Wosu Public Media.Honda sendiri tidak ingin gegabah menambah karyawan baru untuk bekerja di pabrik. Mereka lebih memilih langkah ini karena pertimbangan untuk penangan pandemi Covid-19 dengan sangat hati-hati.Honda meminta karyawan yang biasanya bekerja di bidang akuntansi, purchasing dan Research and Development (R&D) untuk bekerja di jalur perakitan. Serta akan disesuaikan dengan kemampuan sesuai bidangnya."Kami telah menerapkan tindakan sementara seperti ini di masa lalu. Dan kami bekerja dengan baik untuk menarik serta mempekerjakan rekanan dalam mendukung kebutuhan produksi, " kata seorang juru bicara Honda.Dalam email resmi dari Honda, Mark Willoughby selaku manager pabrik Honda di Ohio menjelaskan bahwa untuk merekrut karyawan baru saat masa pandemi Corona ini. Ini juga terkait dengan aturan upah berikut tunjangan yang diwajibkan dari Pemerintah Federal.Langkah Honda Disebut Tidak TepatYang terjadi pada Honda tergolong menarik karena merakit mobil adalah proses sangat rumit, terdiri dari ratusan tugas. Belum diketahui tugas apa yang diterima oleh karyawan back office tersebut, apakah seorang akuntan akan bertugas untuk memeriksa ulang pekerjaan atau hanya memasang lambang Honda. Atau mungkin malah diminta untuk merakit kepala silinder VTEC. Langkah Honda ini mendapat reaksi dari United Auto Workers (UAW). Mereka menyebut apa yang dilakukan Honda tidak tepat untuk industri otomotif karena bekerja di line perakitan mobil tentu sangat sulit dilakukan oleh pekerja kantor yang tidak mendapat pelatihan tepat. "Intinya Anda harus tahu apa yang akan dilakukan dalam bekerja. Anda harus memiliki beberapa pelatihan dasar, keselamatan dan ini merupakan pekerjaan yang butuh keterampilan serta tidak mudah," kata Brian Rothenberg dari UAW.Salah satu staf Honda sendiri mengakui bahwa karyawan back office yang harus bekerja di line produksi hingga saat ini belum mendapatkan pelatihan. Selain itu mereka juga khawatir tentang bekerja dengan jarak berdekatan di perakitan di masa pandemi ini.Apalagi pegawai yang akan bertugas di line produksi tersebut belakangan telah melakukan work from home (WFH). Atau ada juga yang melakukan work from office (WFO) dengan protokol kesehatan sangat ketat, bekerja berjauhan satu-sama lain bahkan di ruang berbeda."Saya tidak terlalu senang tentang hal ini, karena selama ini saya benar-benar berusaha keras menjauhkan diri dari orang lain. Jadi saya merasa seperti dipaksa untuk masuk ke lantai di mana saya tahu ada orang-orang yang terjangkit Covid-19, sungguh sangat tidak nyaman," kata salah seorang staf Honda tersebut.Ia sendiri memperkirakan bahwa setiap kali seorang pekerja di line produksi sakit, mereka telah melakukan kontak dengan lebih dari 40 pekerja lainnya. Honda sendiri disebut bisa kehilangan begitu banyak personil karena hasil tes positif atau diduga terpapar.Dalam kondisi ini tentu Honda bisa tiba-tiba banyak kehilangan karyawan di pabrik dan sulit untuk mengisi ulang posisi tersebut dengan cepat. Jadi akhirnya Honda harus mengambil orang dari mana saja mereka berada demi menjaga produksi tetap berjalan. [Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait covid-19 Honda Amerika pandemi Corona Produksi mobil honda Honda Honda pabrik Honda-NCSR Corona karyawan back office honda bekerja di line produksi
Pabrikan Mobil ini Ciptakan Ventilator untuk Pasien Covid-19 dari Motor Wiper Berita Otomotif 09 April 2020
Pajero Sport dan Xpander Cross Elite Limited Edition, Masing-masing Cuma 800 Unit Mobil Baru Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Mitsubishi akan meluncurkan Pajero Sport dan Xpander Cross edisi terbatas pada 2024. Mereka menyebutnya Pajero Sport Elite Limited Edition ...
Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia Termasuk dalam Recall Global Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Dua mobil listrik Hyundai, Ioniq 5 dan Ioniq 6, untuk pasar Indonesia juga terkena recall global.Hyundai Indonesia akhirnya mengumumkan ...
Bos Chery Global Singgung Ekspansi dan ‘Perang Harga’ di Antara Merek Mobil China Berita Otomotif Insan Akbar | 4 hari yang lalu WUHU – President Chery International Zhang Guibing menyinggung perihal ekspansi merek-merek mobil China di pasar dunia dan juga efeknya.Ketika ...
Chery Pastikan Omoda 7 akan Masuk ke Indonesia! Kapan? Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu WUHU – Bos besar Chery memastikan bahwa Omoda 7 direncanakan masuk ke pasar otomotif Indonesia.Omoda 7 baru saja menjalani world premiere (debut ...