Pabrik Honda ini Terpaksa Hentikan Produksi Karena Kurang Sparepart

Berita Otomotif

Pabrik Honda ini Terpaksa Hentikan Produksi Karena Kurang Sparepart

LONDON - Pabrik Honda di Swindon Inggris terpaksa hentikan produksi karena kekurangan sparepart atau suku cadang, penyebaran virus Corona dan Brexit jadi sumber penyebabnya.

Honda UK melaporkan hal tersebut baru-baru ini. Mereka berharap pabrik akan bekerja normal kembali pada senin depan (14 Desember 2020). 
 
Kejadian ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Pertama adalah aktivitas pelabuhan peti kemas utama Inggris di felixstowe mengalami masalah karena penyebaran virus Covid-19, hal ini membuat barang-barang menumpuk alias tidak bisa keluar dari pelabuhan.

Macetnya alur pengiriman barang dari pelabuhan juga diperparah dengan kesepakan perdangangan antara London dan Brusells, Belgia sebelum akhir transisi Brexit pada 31 Desember 2020. Karenanya terjadi penumpukan stok termasuk barang-barang untuk kebutuhan natal yang ditimbun di sana.

Pabrik Honda ini Terpaksa Hentikan Produksi Karena Kurang Sparepart
"Kami terus memantau situasi saat ini dan berharap produksi bisa kembali normal pada senin depan," jelas pihak Honda UK.

Terganggunya produksi pabrik Honda di Swindon yang terletak di Inggris bagian selatan ini tentu cukup menyulitkan banyak pihak. Produktivitas produksi di pabrik ini cukup tinggi, seperti catatan tahun lalu memproduksi hampir 110 ribu Honda Civic Hatchback

Pabrik Honda ini Terpaksa Hentikan Produksi Karena Kurang Sparepart
Masa transisi Brexit membuat bisnis di Inggris mengambil langkah-langkah strategis. Terutama untuk menghadapi gangguan aktivitas saat dimulainnya pemutusan hubungan Inggris dan Uni Eropa pada 1 Januari 2021.

Secara umum, rincian kesepakatan Brexit jika disetujui akan berpengaruh pada keputusan investasi yang akan datang. Termasuk pada industri otomotif di Inggris.

Contoh paling jelas adalah grup PSA, produsen otomotif asal Perancis. Apakah mereka akan bisa tetap melalukan aktivitas produksi di pabrik mereka di pelabihan Vauxhall Ellesmere, Inggris.

Apalagi ke depan akan ada regulasi soal perdagangan atau negara dan benua yang akan diputuskan Uni Eropa terkait dengan tarif untuk teknologi kendaraan ramah lingkungan. Seperti yang banyak didatangkan dari Turki maupun Jepang.

"Terlepas dari apakah akan ada perjanjian perdangan bebas atau tidak, masih akan ada aturan asal untuk baterai dan kendaraan plug-in hybrid yang akan terpengaruh serta akan terkait dengan aktivitas kami di Inggris," kata Alison, Managing Director PSA. [Ari]



Krisna Arie

Krisna Arie

Senang semua benda bermesin dan beroda sejak duduk di bangku sekolah dan memulai bekerja di media dengan segmen otomotif sejak tahun 2002. Pria sederhana ini selalu percaya pekerjaan akan lebih sempurna jika didasari dengan passion.


Berita Utama


Komentar