Beranda Berita Berita Otomotif Pajak Mobil Baru Berpotensi 0 Persen, Minat Utama Masyarakat Tetap Mobkas Pajak Mobil Baru Berpotensi 0 Persen, Minat Utama Masyarakat Tetap Mobkas Berita Otomotif Insan Akbar | 22 September 2020 15:06 JAKARTA – Para pedagang mobil bekas menilai jika usulan pajak 0 persen bagi mobil baru dikabulkan oleh pemerintah, tidak akan berdampak banyak bagi pihak yang mengusulkan. Di masa pandemi virus Corona (Covid-19), mayoritas masyarakat yang butuh mobil dianggap lebih melirik ke mobil bekas karena harganya.Seperti diberitakan sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dengan bantuan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang mengajukan pembebasan atau pemangkasan pajak mobil baru hingga Desember 2020. Dengan begitu, harga jualnya bisa turun dan daya beli serta motivasi membeli masyarakat pada masa pandemi bisa meningkat.Apalagi, menurut asosiasi tersebut, kebutuhan terhadap mobil pada masa pandemi tetap ada. Belum diketahui tanggapan dari Kementerian Keuangan, tapi respons dari pemerintah daerah baru sedikit.Para pedagang mobil bekas mengakui kebutuhan terhadap kendaraan ketika pandemi tetap ada, baik itu sepedamotor maupun mobil. Namun, mereka menilai bahwa dalam kondisi saat ini kendaraan bekas jadi pilihan utama.“Pertama, sekarang beli mobil baru prosesnya lama. Paling cepat 1 – 2 minggu. Lalu, saat ini mobil baru paling murah itu masih di sekitar Rp 150 jutaan. Masih mahal apalagi untuk kondisi sekarang. Enggak ketemu.. Di sisi lain, Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua sekarang lumayan ramai lagi khususnya pada saat masih PSBB transisi (awal Juni – 13 September—Red),” papar Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, ketika dihubungi pada Selasa (22/9/2020).Pajak mobil baru 0 persen pun, menurut dia, tidak akan berpengaruh banyak pada peningkatan penjualan di sektor tersebut. Harapan hanya ada pada masyarakat kelas menengah ke atas, sedangkan masyarakat dengan kemampuan ekonomi di bawahnya tetap akan menengok pada mobil bekas.“Tapi sekarang mereka (masyarakat kelas menengah ke atas) juga terpecah sikapnya,” pikir Herjanto.Pandemi diketahui melanda Indonesia sejak Maret. Perekonomian menjadi terganggu dan ini berdampak pada pasar otomotif.Gaikindo sejak April 2020 telah merevisi target penjualan mobil 2020 dari 1,1 juta unit—tak jauh beda dari capaian 2019 sebanyak 1,050 juta unit—menjadi hanya 600 ribu unit. Mereka mengakui kemungkinan merevisinya lagi cukup besar. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait covid-19 mobil bekas virus corona mobkas pajak 0 persen mobil baru pajak mobil baru 0 persen mobil seken pandemi Cetak Berita Utama Pajero Sport dan Xpander Cross Elite Limited Edition, Masing-masing Cuma 800 Unit Mobil Baru Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Mitsubishi akan meluncurkan Pajero Sport dan Xpander Cross edisi terbatas pada 2024. Mereka menyebutnya Pajero Sport Elite Limited Edition ... Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia Termasuk dalam Recall Global Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Dua mobil listrik Hyundai, Ioniq 5 dan Ioniq 6, untuk pasar Indonesia juga terkena recall global.Hyundai Indonesia akhirnya mengumumkan ... Bos Chery Global Singgung Ekspansi dan ‘Perang Harga’ di Antara Merek Mobil China Berita Otomotif Insan Akbar | 4 hari yang lalu WUHU – President Chery International Zhang Guibing menyinggung perihal ekspansi merek-merek mobil China di pasar dunia dan juga efeknya.Ketika ... Chery Pastikan Omoda 7 akan Masuk ke Indonesia! Kapan? Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu WUHU – Bos besar Chery memastikan bahwa Omoda 7 direncanakan masuk ke pasar otomotif Indonesia.Omoda 7 baru saja menjalani world premiere (debut ... Komentar
Pajak Mobil Baru Berpotensi 0 Persen, Minat Utama Masyarakat Tetap Mobkas Berita Otomotif Insan Akbar | 22 September 2020 15:06 JAKARTA – Para pedagang mobil bekas menilai jika usulan pajak 0 persen bagi mobil baru dikabulkan oleh pemerintah, tidak akan berdampak banyak bagi pihak yang mengusulkan. Di masa pandemi virus Corona (Covid-19), mayoritas masyarakat yang butuh mobil dianggap lebih melirik ke mobil bekas karena harganya.Seperti diberitakan sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dengan bantuan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang mengajukan pembebasan atau pemangkasan pajak mobil baru hingga Desember 2020. Dengan begitu, harga jualnya bisa turun dan daya beli serta motivasi membeli masyarakat pada masa pandemi bisa meningkat.Apalagi, menurut asosiasi tersebut, kebutuhan terhadap mobil pada masa pandemi tetap ada. Belum diketahui tanggapan dari Kementerian Keuangan, tapi respons dari pemerintah daerah baru sedikit.Para pedagang mobil bekas mengakui kebutuhan terhadap kendaraan ketika pandemi tetap ada, baik itu sepedamotor maupun mobil. Namun, mereka menilai bahwa dalam kondisi saat ini kendaraan bekas jadi pilihan utama.“Pertama, sekarang beli mobil baru prosesnya lama. Paling cepat 1 – 2 minggu. Lalu, saat ini mobil baru paling murah itu masih di sekitar Rp 150 jutaan. Masih mahal apalagi untuk kondisi sekarang. Enggak ketemu.. Di sisi lain, Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua sekarang lumayan ramai lagi khususnya pada saat masih PSBB transisi (awal Juni – 13 September—Red),” papar Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, ketika dihubungi pada Selasa (22/9/2020).Pajak mobil baru 0 persen pun, menurut dia, tidak akan berpengaruh banyak pada peningkatan penjualan di sektor tersebut. Harapan hanya ada pada masyarakat kelas menengah ke atas, sedangkan masyarakat dengan kemampuan ekonomi di bawahnya tetap akan menengok pada mobil bekas.“Tapi sekarang mereka (masyarakat kelas menengah ke atas) juga terpecah sikapnya,” pikir Herjanto.Pandemi diketahui melanda Indonesia sejak Maret. Perekonomian menjadi terganggu dan ini berdampak pada pasar otomotif.Gaikindo sejak April 2020 telah merevisi target penjualan mobil 2020 dari 1,1 juta unit—tak jauh beda dari capaian 2019 sebanyak 1,050 juta unit—menjadi hanya 600 ribu unit. Mereka mengakui kemungkinan merevisinya lagi cukup besar. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait covid-19 mobil bekas virus corona mobkas pajak 0 persen mobil baru pajak mobil baru 0 persen mobil seken pandemi
Pajero Sport dan Xpander Cross Elite Limited Edition, Masing-masing Cuma 800 Unit Mobil Baru Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Mitsubishi akan meluncurkan Pajero Sport dan Xpander Cross edisi terbatas pada 2024. Mereka menyebutnya Pajero Sport Elite Limited Edition ...
Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia Termasuk dalam Recall Global Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Dua mobil listrik Hyundai, Ioniq 5 dan Ioniq 6, untuk pasar Indonesia juga terkena recall global.Hyundai Indonesia akhirnya mengumumkan ...
Bos Chery Global Singgung Ekspansi dan ‘Perang Harga’ di Antara Merek Mobil China Berita Otomotif Insan Akbar | 4 hari yang lalu WUHU – President Chery International Zhang Guibing menyinggung perihal ekspansi merek-merek mobil China di pasar dunia dan juga efeknya.Ketika ...
Chery Pastikan Omoda 7 akan Masuk ke Indonesia! Kapan? Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu WUHU – Bos besar Chery memastikan bahwa Omoda 7 direncanakan masuk ke pasar otomotif Indonesia.Omoda 7 baru saja menjalani world premiere (debut ...