Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Daftar Keringanan Pajak yang Sedang Diusulkan Agar Harga Mobil Turun

Berita Otomotif

Daftar Keringanan Pajak yang Sedang Diusulkan Agar Harga Mobil Turun

JAKARTA – Sejauh ini setidaknya sudah ada empat jenis pajak yang disebut-sebut sedang dimintai relaksasi, agar harga mobil baru dapat turun pada masa pandemi virus Corona (Covid-19).

Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengusulkan pembebasan atau pemangkasan pajak mobil baru hingga Desember 2020 kepada Kementerian Keuangan. Di dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu, Kemenperin menyebut soal relaksasi PPnBM dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Belakangan, disebutkan lagi dua jenis pajak lain yang dimintai relaksasi. Stefanus Soetomo, Staf Ahli Gaikindo, menyinggung mengenai relaksasi Bea Balik Nama (BBN) maupun pajak progresif.

“Misalnya BBN. Ini, terhadap mobil baru, dipungut 10 – 12,5 persen. Pemerintah Daerah kami harap bisa memberikan potongan. Termasuk juga tentang pajak progresif. Bagaimana ini untuk sementara waktu juga tidak berlaku lagi,” ucap Stefanus dalam diskusi virtual KompasTalks pada Kamis (17/9/2020).


Dia menjelaskan usulan ini merupakan ikhtiar Gaikindo agar daya beli serta motivasi membeli mobil dari konsumen meningkat di masa pandemi. Apalagi, pandemi yang diketahui masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 telah memukul perekonomian plus pasar roda empat nasional.

“Apalagi kebutuhan (untuk membeli mobil) itu tetap ada,” nilai dia.

Stefanus mengingatkan penjualan mobil di Tanah Air jatuh dalam pada kuartal kedua 2020. Titik terendah adalah April, saat volume penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) hanya 3.500 unit sebulan.

“Biasanya sekitar 85 - 90 ribu unit rata-rata per bulan. Dari situ, maka penjualan April hanya 5 persenan dari angka normal atau atau turunnya 95 persenan dari angka normal,” tandas dia.


Sejak awal Juni, ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah dilonggarkan, penjualan berangsur-angsur meningkat. Namun, angkanya masih tetap jauh dari kondisi normal.

Gaikindo sendiri telah merevisi target penjualan 2020 dari 1,1 juta unit—tak jauh beda dari capaian 2019 yang 1,050 juta unit—menjadi hanya 600 ribu unit. Menurut Stefanus, sementara ini pihaknya masih berpegang pada angka tersebut.

“Kami bekerja berdasarkan asumsi-asumsi. Saat ini kami masih belum memutuskan asumsi mana yang dipakai,” pungkas dia. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang