Beranda Berita Berita Otomotif Orang Kaya ke-10 Cina ini Caplok Saham Mercedes Orang Kaya ke-10 Cina ini Caplok Saham Mercedes Berita Otomotif Insan Akbar | 28 February 2018 08:18 STUTTGART - Li Shufu boss pabrikan otomotif Cina Geely caplok saham Daimler, perusahaan induk Mercedes-Benz.Salah satu orang terkaya asal Cina ini sepak terjangnya menjadi sorotan dalam kepemilikan pabrikan otomotif ternama asal Jerman tersebut. Tak main-main, berkat aksi ini Li Shufu, menjadi pemegang saham terbesar di Daimler.Yang menarik, Chairman of Zhejiang Geely Holding Group ini menjadi salah satu alasan Daimler menerima pinangan Geely. Karena seperti kita ketahui mereka (Daimler) sebelumnya sempat menolak tawaran ini pada akhir 2017.Bahkan, Li disebut Daimler sebagai seorang pengusaha Cina dengan pengetahuan luas dan punya visi jelas untuk masa depan. Ia juga dipuji sebagai orang yang mampu diajak berdiskusi secara konstruktif soal bagaimana mengubah industri.“Daimler berbahagia mengumumkan bahwa dengan Li Shufu, perusahaan bisa mendapatkan pemegang saham berorientasi jangka panjang lainnya,” jelas pihak Daimler dalam situs resminya akhir pekan lalu.Daimler menjadi merek otomotif keempat yang berhasil dibeli sahamnya oleh Li. Dengan mahar 9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 122,86 triliun, Ia menyengget 9,69 persen saham Daimler pada akhir Februari 2017.Daimler bukanlah pengalaman pertama bagi Li dan Geely. Sebelumnya, mereka sudah mengakuisisi penuh saham Volvo (2010), membeli 49,9 persen saham Proton dan 51 persen saham Lotus (2017).Kemudian, dengan menggunakan platform dan pabrik Volvo, Li membuat merek baru bernama Lynk & Co. Merek ini sudah resmi melakukan penjualan sejak November 2017 di Cina dan mengincar pasar Eropa serta Amerika Serikat hingga 2021.Siapa Sebenarnya Li Shufu ? Artikel terkait Mercedes-Benz Siap Satukan Kekuatan dengan Pabrikan Cina Geely Berita Otomotif 08 April 2018 Konglomerat Cina Li Shufu Ternyata juga Pernah Ingin Beli BMW Berita Otomotif 14 March 2018 Geely Santai, Boss Besarnya Agresif Caplok Saham Mercedes-Benz Berita Otomotif 28 February 2018 Forbes pernah melansir bahwa kekayaan bersih Li Shufu mencapai 17,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 237,54 triliun. Ia mampu membawa Geely, perusahaan miliknya, masuk dalam 10 besar pabrikan terbesar di Cina di antara korporasi-korporasi milik negara atau pun pemerintah daerah lainnya. Li sendiri merupakan orang kesepuluh terkaya di ‘Negeri Tirai Bambu'. Sementara, di seluruh dunia, dia ada di urutan ke-209 orang terkaya.Li bukan lahir dari keluarga kaya. Dalam sebuah wawancara pada 2014, ia mengungkapkan bahwa mainan mobil-mobilan pertama miliknya dibuat dari pasir yang dipadat-padatkan sendiri.“Keluarga kami tak mampu membeli mainan. Saya saat itu tak bisa membayangkan bisa membuat mobil sungguhan seperti sekarang,” ujar pemegang gelar di bidang engineering dari Universitas Yan Shan ini.Apa rencana detail Li dan Geely terhadap Volvo, Proton, Lotus, sampai Mercedes-Benz belum terpaparkan dengan jelas. Yang pasti, ia berpikiran bahwa aliansi, kerja sama platform, dan teknologi penting untuk dapat bersaing di industri otomotif saat ini.“Para kompetitor yang tidak menghadapi industri global di abad ke-21 dengan pendekatan teknologi bukan lah bagian dari industri itu sendiri. Agar dapat sukses menggapainya, dibutuhkan teman, partner, aliansi dan adaptasi terhadap cara berpikir baru mengenai penyatuan kekuatan,” papar Li. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Proton daimler Lynk & Co Geely Li Shufu Cina Lotus Mercedes-Benz volvo Cetak Insan Akbar Reporter Insan mulai menjadi jurnalis pada 2011 di sebuah harian umum nasional dan resmi bergabung ke Mobil123.com sejak Februari 2018. Ia menyelami dunia otomotif sejak 2012 dan paling tertarik dengan isu-isu industri. Berita Utama Harga Mobil di Sumatera hingga Papua Suatu Saat Diharapkan Bisa Sama Berita Otomotif Insan Akbar | 3 hari yang lalu JAKARTA – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ... Mobil Listrik Neta V Dapat Rating 0 Bintang dalam Tes Tabrak ASEAN NCAP Mobil Listrik Insan Akbar | 3 hari yang lalu JAKARTA – Hasil tes keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) dari Neta V sudah dirilis. Hasilnya tidak memuaskan.Mobil listrik itu, ... Keberhasilan STY dan Kultur Korea Selatan di Timnas Bawa ‘Berkah’ untuk Hyundai Berita Otomotif Insan Akbar | 3 hari yang lalu JAKARTA – Hyundai terlihat makin merapat ke aktivitas sepak bola, termasuk tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satu penggawa timnas nasional ... Merek Mobil China Geely Berhasil Gandeng 5 Mitra Diler sebelum Masuk Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | 3 hari yang lalu JAKARTA – Geely terus mempersiapkan diri masuk ke pasar Indonesia pada 2025. Merek mobil China ini sudah berhasil mengikat komitmen dengan para mitra ... Komentar
Orang Kaya ke-10 Cina ini Caplok Saham Mercedes Berita Otomotif Insan Akbar | 28 February 2018 08:18 STUTTGART - Li Shufu boss pabrikan otomotif Cina Geely caplok saham Daimler, perusahaan induk Mercedes-Benz.Salah satu orang terkaya asal Cina ini sepak terjangnya menjadi sorotan dalam kepemilikan pabrikan otomotif ternama asal Jerman tersebut. Tak main-main, berkat aksi ini Li Shufu, menjadi pemegang saham terbesar di Daimler.Yang menarik, Chairman of Zhejiang Geely Holding Group ini menjadi salah satu alasan Daimler menerima pinangan Geely. Karena seperti kita ketahui mereka (Daimler) sebelumnya sempat menolak tawaran ini pada akhir 2017.Bahkan, Li disebut Daimler sebagai seorang pengusaha Cina dengan pengetahuan luas dan punya visi jelas untuk masa depan. Ia juga dipuji sebagai orang yang mampu diajak berdiskusi secara konstruktif soal bagaimana mengubah industri.“Daimler berbahagia mengumumkan bahwa dengan Li Shufu, perusahaan bisa mendapatkan pemegang saham berorientasi jangka panjang lainnya,” jelas pihak Daimler dalam situs resminya akhir pekan lalu.Daimler menjadi merek otomotif keempat yang berhasil dibeli sahamnya oleh Li. Dengan mahar 9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 122,86 triliun, Ia menyengget 9,69 persen saham Daimler pada akhir Februari 2017.Daimler bukanlah pengalaman pertama bagi Li dan Geely. Sebelumnya, mereka sudah mengakuisisi penuh saham Volvo (2010), membeli 49,9 persen saham Proton dan 51 persen saham Lotus (2017).Kemudian, dengan menggunakan platform dan pabrik Volvo, Li membuat merek baru bernama Lynk & Co. Merek ini sudah resmi melakukan penjualan sejak November 2017 di Cina dan mengincar pasar Eropa serta Amerika Serikat hingga 2021.Siapa Sebenarnya Li Shufu ? Artikel terkait Mercedes-Benz Siap Satukan Kekuatan dengan Pabrikan Cina Geely Berita Otomotif 08 April 2018 Konglomerat Cina Li Shufu Ternyata juga Pernah Ingin Beli BMW Berita Otomotif 14 March 2018 Geely Santai, Boss Besarnya Agresif Caplok Saham Mercedes-Benz Berita Otomotif 28 February 2018 Forbes pernah melansir bahwa kekayaan bersih Li Shufu mencapai 17,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 237,54 triliun. Ia mampu membawa Geely, perusahaan miliknya, masuk dalam 10 besar pabrikan terbesar di Cina di antara korporasi-korporasi milik negara atau pun pemerintah daerah lainnya. Li sendiri merupakan orang kesepuluh terkaya di ‘Negeri Tirai Bambu'. Sementara, di seluruh dunia, dia ada di urutan ke-209 orang terkaya.Li bukan lahir dari keluarga kaya. Dalam sebuah wawancara pada 2014, ia mengungkapkan bahwa mainan mobil-mobilan pertama miliknya dibuat dari pasir yang dipadat-padatkan sendiri.“Keluarga kami tak mampu membeli mainan. Saya saat itu tak bisa membayangkan bisa membuat mobil sungguhan seperti sekarang,” ujar pemegang gelar di bidang engineering dari Universitas Yan Shan ini.Apa rencana detail Li dan Geely terhadap Volvo, Proton, Lotus, sampai Mercedes-Benz belum terpaparkan dengan jelas. Yang pasti, ia berpikiran bahwa aliansi, kerja sama platform, dan teknologi penting untuk dapat bersaing di industri otomotif saat ini.“Para kompetitor yang tidak menghadapi industri global di abad ke-21 dengan pendekatan teknologi bukan lah bagian dari industri itu sendiri. Agar dapat sukses menggapainya, dibutuhkan teman, partner, aliansi dan adaptasi terhadap cara berpikir baru mengenai penyatuan kekuatan,” papar Li. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Proton daimler Lynk & Co Geely Li Shufu Cina Lotus Mercedes-Benz volvo
Harga Mobil di Sumatera hingga Papua Suatu Saat Diharapkan Bisa Sama Berita Otomotif Insan Akbar | 3 hari yang lalu JAKARTA – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ...
Mobil Listrik Neta V Dapat Rating 0 Bintang dalam Tes Tabrak ASEAN NCAP Mobil Listrik Insan Akbar | 3 hari yang lalu JAKARTA – Hasil tes keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) dari Neta V sudah dirilis. Hasilnya tidak memuaskan.Mobil listrik itu, ...
Keberhasilan STY dan Kultur Korea Selatan di Timnas Bawa ‘Berkah’ untuk Hyundai Berita Otomotif Insan Akbar | 3 hari yang lalu JAKARTA – Hyundai terlihat makin merapat ke aktivitas sepak bola, termasuk tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satu penggawa timnas nasional ...
Merek Mobil China Geely Berhasil Gandeng 5 Mitra Diler sebelum Masuk Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | 3 hari yang lalu JAKARTA – Geely terus mempersiapkan diri masuk ke pasar Indonesia pada 2025. Merek mobil China ini sudah berhasil mengikat komitmen dengan para mitra ...