Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Jika Pajak Mobil Murah LCGC Jadi Naik, Konsumen Bisa Kabur

Berita Otomotif

Jika Pajak Mobil Murah LCGC Jadi Naik, Konsumen Bisa Kabur

JAKARTA - Pajak mobil-mobil low cost green car (LCGC) seperti Toyota Calya dan Daihatsu Sigra direncanakan naik menjadi 3 persen, dalam draf skema Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang baru. Pabrikan menilai konsumen bisa minggat dan pasar mengecil jika itu terjadi.

LCGC merupakan segmen mobil berkapasitas mesin kecil yang hadir sejak 2013 dan mendapat pembebasan PPnBM jika punya efisiensi minimal BBM 20 km/liter, diproduksi lokal, serta punya kandungan komponen dalam negeri tinggi. Ada delapan model yang kini bermain yaitu Calya, Sigra, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Datsun Go Panca, Datsun Go+ Panca, Honda Brio Satya, Suzuki Karimun Wagon R.

Merespons rencana pemerintah menaikkan PPnBM LCGC, Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT. Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan pihaknya masih benar-benar menunggu bagaimana hasil akhir diskusi para pemangku kepentingan. Hal itu baru bisa diketahui saat regulasi benar-benar sudah terbit.

“Pastinya semua mobil akan naik harganya kalau itu (PPnBM) ditingkatkan.. Tidak peduli Honda atau merek apapun, semua akan naik,” tandasnya menanggapi pertanyaan Mobil123.com pertengahan pekan ini di Sentul, Bogor.

Seperti banyak diberitakan sebelumnya, pemerintah sedang menyusun regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang diekspektasikan terbit pada Maret atau April mendatang. Di dalamnya terdapat pengaturan insentif PPnBM bagi mobil-mobil ramah lingkungan termasuk LCGC, mobil hybrid, mobil listrik, maupun flexi engine (biodiesel) dan Kementerian Perindustrian bersama Kementerian Keuangan sudah mendiskusikannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 11 Maret kemarin.

Di dalam skema baru itu, LCGC bakal diberikan PPnBM 3 persen, tidak lagi 0 persen. Skema PPnBM anyar itu sendiri kemungkinan baru berlaku pada 2021.

Jonfis meyakini PPnBM 3 persen nantinya membuat pasar menyusut di awal-awal masa berlaku. Konsumen akan lebih susah membeli LCGC.

“LCGC lahir dengan investasi cukup banyak waktu itu dengan asumsi bahwa ini akan membangkitkan volume penjualan yang ada di Indonesia. Makanya banyak agen pemegang merek yang waktu itu berlomba-lomba mencoba berinvestasi. Banyak pemasok bergantung di sana, banyak tenaga kerja terserap,” tandasnya.

Pemerintah sebenarnya memberikan opsi agar PPnBM LCGC turun menjadi 2 persen. Syaratnya, efisiensi konsumsi BBM harus ditingkatkan lagi dengan teknologi-teknologi lain.

Jonfis ingin mengetahui detailnya dulu sebelum berkomentar soal ini. Selama yang diminta pemerintah rasional untuk dilakukan, mereka pasti akan melakukannya. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang