Harga Toyota Supra di Indonesia Bisa Lebih Mahal dari BMW Z4

JAKARTA - Harga Toyota Supra generasi terbaru di Indonesia masih dalam pembicaraan. Akan tetapi, sudah dipastikan bahwa kapasitas mesin yang kelak dibawa ke sini lebih besar dari ‘saudara kandungnya’ yaitu BMW Z4 dan ini mungkin saja membuat harganya lebih tinggi.

Seperti diketahui, Toyota dan BMW melakukan mengembangkan bersama-sama mobil sport terbaru mereka yaitu Supra dan Z4. Keduanya juga diproduksi oleh pihak ketiga, Magna Steyr, di Austria.

Z4 bermesin 2.0-liter TwinPower Turbo 4 silinder mengaspal terlebih dahulu di jagad otomotif Nusantara, memanfaatkan ajang Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019, dengan harga off-the-road Rp 1,459 miliar. Adapun Supra bakal menyusul tahun ini dengan mesin 3.0-liter, seperti yang dikonfirmasi oleh Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT. Toyota Astra Motor.

Artikel terkait

Tanggal Peluncuran Toyota Supra di Indonesia Belum Final

Berita Otomotif

10 May 2019

Baru 4 Pemesan yang Sudah Bisa Ngebut Bersama Toyota Supra

Berita Otomotif

04 November 2019

Toyota Supra bakal Pakai Teknologi Hybrid

Berita Otomotif

30 March 2015

“Harga Supra belum final karena masih diskusi dengan prinsipal. Ini, kan, impor dan asalnya juga jauh. Dari Eropa. Kami lagi menghitung efek dari nilai tukar mata uang, biaya impor, dan lain-lain. Kami enggak akan bilang ini mobil bakal murah, ya, karena merupakan mobil sport 3.0-liter. Tapi pastinya kami berikan harga yang pas di segmen itu,” papar dia usai Buka Puasa Bersama Media Massa beberapa waktu lalu di Jakarta.

Banderol mobil tersebut sebelum pajak (off-the-road) sendiri sudah terungkap sejak kuartal satu 2019 karena tercantum dalam daftar Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di situs resmi Badan Pajak dan Retribusi Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Adapun banderolnya Rp 1,492 miliar.

Anton menyebut nominal tersebut dimasukkan berdasarkan harga perkiraan pada saat itu.

“Itu sudah beberapa bulan lalu. Situasinya sekarang sudah berbeda. Masalah (nilai tukar) euro, yen, dollar AS juga berbeda. Biaya logistik, kondisi kompetisi, kan, juga berbeda. Jadi kami harus hitung juga berdasarkan (perkembangan) terbaru,” tandasnya.

Anton tak menutup kemungkinan nilai jual Supra di pasar nantinya lebih tinggi dari Z4. Semua masih dalam pembicaraan.

“Tergantung nanti bagaimana karena Z4 yang diperkenalkan di Indonesia kebetulan berbeda (kapasitas mesin), kan, dengan mesinnya Supra. Nanti kami lihat dari situ,” tutupnya. [Xan/Ari]