SUKABUMI – Isuzu Mu-X melancarkan serangkaian strategi baru untuk melawan dua pemimpin di segmen high sport utility vehicle (SUV), Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.
Andy Dwi Zatmoko, Marketing Division Head PT. Astra International – Isuzu Sales Operation, mengakui posisi Mu-X ‘masih di bawah’ jika dibandingkan dengan kedua kompetitor terberat mereka itu. Tapi, itu tak berarti mereka berhenti berusaha mendongkrak penjualan Mu-X.
Isuzu pun membuat strategi-strategi anyar. Salah satunya ialah meluncurkan varian baru Mu-X i-Series, yang merupakan varian terbawah sekaligus termurah dari model tersebut dengan banderol Rp 499 juta on-the-road Jakarta pada Juli 2019 kemarin.
“Kami masih ada di bawah tapi bukan berarti kami berhenti berusaha. Kami menargetkan para ‘smart spender’ (pembeli yang pintar/rasional). Mu-X i-Series untuk orang-orang yang suka berhitung, membandingkan produk. Kami melakukan riset. Kalau dibandingkan dengan kompetitor, secara spesifikasi ini adalah pilihan terbaik dengan harga demikian,” ucap Andy di sela-sela test drive Mu-X i-Series pada 13 – 14 November 2019 di Sukabumi, Jawa Barat.
Studi Isuzu, lanjut dia, juga menunjukkan ada pemilik mobil-mobil medium multi purpose vehicle (MPV) yang ingin naik kelas ke high SUV. Inilah alasan lain kehadiran Mu-X i-Series.
Strategi lain mereka adalah memperbarui dua varian lain Mu-X, Premiere serta Royale, pada 2020. Nomenklatur bakal diubah menjadi s-Series untuk Premiere plus z-Series untuk Royale.
Sebelum peluncuran itu berlangsung, Isuzu menghabiskan stok Premiere dan Royale terlebih dahulu. Pada pertengahan November sendiri unit Royale sudah habis. Tinggal Premiere yang masih dijual dengan harga Rp 499,5 juta on-the-road Jakarta.
Kedua varian ini kelak diklaim akan mengalami ubahan yang sesuai pasar Indonesia. Sayangnya, Isuzu belum memberikan sedikit pun petunjuk mengenai diferensiasi apa saja yang kelak disematkan kepada keduanya.
Strategi terakhir adalah lebih gencar mengincar pasar fleet, termasuk untuk varian 4x4 MuX yang masih mengandalkan versi lama dan belum ada informasi pembaruan baik untuk tahun ini maupun tahun depan. Perusahaan-perusahaan di berbagai sektor usaha semisal penyewaan mobil, perkebunan, pertambangan menjadi sasaran.
“Kami menawarkannya sebagai mobil operasional mereka karena karakter mobil yang mereka butuhkan sesuai,” tutup Andy. [Xan/Ari]
Berita Utama

Bikin Innova Berasa Ketinggalan Zaman, Ini Mobil Keluarga Paling Canggih!
Video
Test Drive Toyota Veloz: Terbukti Bisa Mengerem Sendiri, asalkan…
Review
Siap-siap, 7 Juli 2022 Nanti Daihatsu Meluncurkan Mobil Baru Lagi
Berita Otomotif