Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Indonesia Ingin Perbanyak Mobil Diesel dengan Turunkan Pajak

Berita Otomotif

Indonesia Ingin Perbanyak Mobil Diesel dengan Turunkan Pajak

JAKARTA – Pemerintah Indonesia ingin memperbanyak model-model bermesin diesel di pasar dengan menurunkan pajaknya.

Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian menjelaskan bahwa pemerintah ingin mengarahkan para pabrikan agar di masa depan kendaraan penumpang bermesin diesel lebih banyak dijual di Indonesia daripada yang bermesin bensin. Pabrikan-pabrikan tersebut akan ‘dipancing’ lewat insentif dalam regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang dipastikan terbit pada akhir tahun ini.

“Sekarang yang dilakukan pemerintah adalah harmonisasi pajaknya melalui regulasi LCEV. Di dalamnya kami akan coba berikan suatu insentif bagi pabrikan yang nanti mengarahkan model-model kendaraan penumpangnya ke mesin diesel,” beber dia dalam Diskusi  Pintar Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) pada Selasa (27/11/2018) di Jakarta.

Menurut Putu, Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) mobil bermesin diesel nantinya lebih rendah dari mobil bermesin bensin. Adapun besaran PPnBM-nya kelak adalah 8 persen.

“Dalam harmonisasi itu nanti mobil bermesin diesel dikenakan 8 persen sehingga jangankan mobil komersial, kendaraan penumpang pun akan terdorong ke sana karena yang lain terkena PPnBM lebih tinggi, misalnya 15 persen, ini tidak. Aspek itu yang akan didorong sehingga nanti akan ada pergeseran dari mesin bensin ke mesin diesel,” papar dia ketika ditanyakan Mobil123.com selepas acara diskusi.

BBM B20
Didorongnya mobil bermesin diesel lewat regulasi LCEV tak lepas dari keinginan pemerintah memperbanyak konsumsi bahan bakar minyak (BBM) biodiesel dengan kandungan nabati 20 persen (B20). Pasalnya, BBM jenis ini juga menggunakan bahan baku kelapa sawit yang menjadi komoditas andalan Indonesia.

B20 juga akan mengurangi impor minyak dan gas. Potensi penghematan devisa negara pun meningkat.

Putu mencontohkan potensi penghematan devisa pada September – Desember 2018 berkat penggunaan B20 mencapai 1,02 miliar dollar AS (Rp 14,962 triliun). Pada 2019, penghematannya menjadi 3,34 miliar dollar AS (Rp 48,734 triliun). Kadar bahan nabati dalam biodiesel pun akan terus ditingkatkan menjadi B30 pada 2020.

Sayangnya, populasi mobil di Indonesia mayoritas masih bermesin bensin. Hal ini terlihat dari data penjualan mobil Indonesia dari 1972 hingga 2017 yang berjumlah 17.180.886 unit dan baru 4.236.590 unit  di antaranya menyandang mesin diesel.

“Sekarang itu 75 persen masih mobil yang menggunakan bensin,” tutup Putu. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang