JAKARTA – Kredit mobil bekas ternyata memiliki resiko yang lebih besar bagi perusahaan pembiayaan ketimbang mobil baru.
Hal ini disampaikan oleh Roni Haslim, Presiden Direktur BCA Finance di Jakarta. Menurutnya, besarnya resiko tersebut membuat pihaknya lebih berfokus pada kendaraan baru ketimbang mobil bekas.
“Kalau di mobil baru, resikonya hanya pada konsumennya saja, dia bisa membayar (cicilannya) atau tidak. Sementara kalau mobil bekas resikonya ada dua yaitu dari mobilnya sendiri dan kemampuan membayar konsumen,” ungkapnya.
Faktor mobil yang dimaksudnya adalah kondisi mobil itu sendiri. Mobil bekas terbilang memiliki kondisi yang berbeda meski merk dan tahun pembuatannya sama. Untuk itu diperlukan kehati-hatian lebih ketimbang kredit mobil baru.
Ia pun mengatakan bahwa Non-Performing Loan atau NPL (nasabah yang tidak membayar pinjaman) dari kredit mobil bekas terbilang lebih tinggi ketimbang mobil baru. Meski demikian, bunga yang ditetapkan terbilang lebih tinggi sehingga memang lebih menguntungkan bagi BCA Finance.
Saat ini, 30 persen dari nasabah BCA Finance yang membeli kendaraan mobil bekas mencapai 30 persen. Jumlah tersebut diklaim akan terus dijaga jumlahnya. Mereka pun menegaskan akan tetap lebih fokus untuk membiayai mobil baru ketimbang bekas karena resikonya yang lebih ringan. [Adi/Ari]
Berita Utama

Hyundai Stargazer Resmi Rilis di GIIAS 2022, Sudah Laku 2.000 Unit Lebih
Mobil Baru
Harga Suzuki S-Presso Mulai Rp155 Juta! Baleno Hatchback Facelift Berapa?
Mobil Baru