Wuling akan Jual Mobil Listrik Berjarak Tempuh 200-300 Km di Indonesia, Cukup?

JAKARTA - Mobil listrik Wuling untuk pasar Indonesia akan terdiri dari tipe-tipe dengan jarak tempuh beragam. Tipe terjauh nantinya berjarak tempuh 300 km.

Kendaraan nihil emisi gas buang berjuluk Wuling EV itu diperkenalkan pada Rabu (1/6/2022) di Laguna Atrium Central Park, Jakarta. Menurut pabrikan otomotif asal China tersebut, inilah mobil listrik yang segera mereka luncurkan di Indonesia.

Harga, juga nyaris semua aspek teknis, masih ditutup rapat. Hanya jarak tempuhnya saja yang dibeberkan.

“Jarak tempuh Wuling EV yang akan kami pasarkan di Indonesia mulai dari 200 km sampai 300 km. Kalau dengan jarak segitu, kami sudah cukup percaya diri bahwa mobil kompak ini bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari khususnya di perkotaan,” ucap Product Planning PT. SAIC General Motors Wuling (SGMW) Indonesia Danang Wiratmoko menjawab pertanyaan Mobil123.com dalam konferensi pers introduksi Wuling EV.

Artikel terkait

Mobil Listrik Wuling Meluncur di Indonesia Beberapa Bulan Lagi, Mau Pesan?

Berita Otomotif

07 June 2022

Wuling Ungkap Penampakan Mobil Listrik yang akan Dijual di Indonesia!

Berita Otomotif

01 June 2022

Merek China yang Dukung G20 Bali Bertambah, Sekarang Mobil Listrik Wuling

Berita Otomotif

03 June 2022

Mobil listrik Wuling untuk pasar Tanah Air, lanjut dia, dibangun di atas platform Global Small Electric Vehicle (GSEV) yang sebenarnya sudah dikomunikasikan di negeri ini sejak 2018.

Platform tersebut membuat Wuling bisa fleksibel menentukan aspek jarak tempuh, dari mobil 120 km sampai 300 km.

“Headquarter (kantor pusat) kami mengembangkan platform ini, terutama bagian baterainya, secara modular. Jadi, kami bisa menambahkan atau mengurangi (sel baterainya--Red) kayak main Lego. Kalau tidak dibutuhkan sebanyak itu, bisa kami kurangi dengan sangat fleksibel dan sangat cepat sekali pengerjaannya,” papar dia.

Menurut Danang, Wuling telah melakukan survei terlebih dahulu sebelum menentukan jarak tempuh yang memenuhi kebutuhan para konsumen di Indonesia.

Oleh karena itu, ia meyakini jarak tempuh 200-300 km sudah sesuai dengan karakteristik pemakaian kendaraan para target pembelinya nanti di perkotaan.

“Ada ukuran pasar yang cukup besar di mana para pengguna kendaraan di Indonesia, khususnya di kota besar, hanya menggunakan kendaraan untuk pulang-pergi sehari-hari atau commuting. Itu persentasenya cukup besar,” pungkas Danang.

“Kalau saya tidak salah ingat, di atas 50 persen orang-orang--terutama di kota besar--dalam keseharian menggunakan mobilnya untuk pulang-pergi dari rumah ke tempat kerja atau ke sekolah dengan jarak relatif dekat. Di bawah 50 km per hari,” lanjutnya lagi. [Xan]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<