Wow, Masyarakat Indonesia Sudah Pesan Lebih dari 300 Mobil Listrik Hyundai!

JAKARTA – Hyundai mengaku terkejut dengan total pemesanan mobil listrik yang mereka terima di pasar Indonesia.

Seperti diketahui, Hyundai kini menjual dua mobil listrik murni di Indonesia yaitu Ioniq serta Kona EV. Keduanya meluncur berbarengan pada 6 November 2020, melalui seremoni yang dilakukan secara virtual karena pandemi virus Corona (Covid-19).

Ioniq maupun Kona EV langsung menjadi mobil listrik murni termurah di Tanah Air dengan rentang harga Rp 600 jutaan sampai sekarang. Untuk Kona EV, modelnya diam – diam disegarkan dengan versi facelift mulai Februari 2021.

Berikut harga on-the-road Jakarta mobil listrik Ioniq dan Kona EV per Maret 2021, dari keterangan Hyundai pada akhir pekan lalu:

• Ioniq Prime Rp 637 Juta
• Ioniq Signature Rp 677 Juta
• Kona EV Rp 697 Juta

Lebih lanjut, eksekutif Hyundai di Indonesia mengklaim respons pasar otomotif nasional terhadap kedua model tersebut amat baik. Bahkan, angkanya di luar dugaan mereka.

“Penjualan mobil listrik sudah di atas (ekspektasi) sekali. Makanya, kami terkejut sekali. Respons konsumen terhadap mobil listrik sudah di atas 300 unit (pemesanan),” aku Makmur, Chief Operationg Officer PT. Hyundai Motors Indonesia menjawab pertanyaan Mobil123.com dalam ‘Hyundai Track Day 2021’ pada Jumat (19/3/2021) di Sirkuit Sentul, Jakarta.

Itu merupakan total pemesanan sejak peluncuran hingga Maret 2021. Kontribusi Kona EV lebih banyak daripada Ioniq.

“Kona EV 60 persen, Ioniq 40 persen. Kita tahu, pengguna sedan dan SUV memang berbeda. Kalau kenyamanan lebih ada di sedan, roominess (kelegaan kabin) juga. Tapi, untuk yang berjiwa muda, lebih ke SUV. Biasanya mereka, kan, suka menyetir sendiri juga,” papar Makmur.

Hyundai, menurut mantan Sales Director PT. Suzuki Indomobil Sales tersebut, tidak menargetkan penjualan untuk kedua mobil listrik mereka. Menurutnya, target dari pabrikan otomotif asal Korea Selatan ini lebih untuk menjadi game changer di pasar Tanah Air untuk urusan kendaraan terelektrifikasi.

Inden Ioniq serta Kona EV sendiri diklaim tak terlalu lama, meski keduanya masih harus diimpor secara utuh.

“Satu bulan, lah, ya. Kami tetap berusaha mempercepat suplai. Prinsipal di Korea juga sangat mendukung kami,” pungkas Makmur. [Xan/Ari]