Toyota Indonesia Ingin Ekspor ke Nigeria

JAKARTA – Toyota berambisi memperluas ekspor mobil utuh (Completely Built-UP/CBU) rakitan Indonesia ke pasar-pasar baru di Afrika dan Amerika Tengah dan salah satu yang disebut adalah Nigeria.

Eksekutif pabrikan Toyota di Indonesia menjelaskan bahwa ekspansi ekspor bakal mereka lakukan pada 2019. Ini dilakukan di saat pasar ekspor utama yaitu Timur Tengah diperkirakan tak terlalu bergairah perekonomiannya tahun depan. Negara-negara Afrika Barat maupun Afrika Timur ia sebut.

“Ke Nigeria, Tanzania. Kemudian ke negara-negara Amerika Tengah juga, mudah-mudahan saja,” ucap Bob Azzam, Director of Administration, Corporate, and External Affairs PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Artikel terkait

178 Ribu Mobil Toyota Rakitan Indonesia Diekspor dalam 10 Bulan

Berita Otomotif

02 December 2019

Mobil Toyota Rakitan Indonesia Kembali Cetak Rekor Ekspor Tertinggi

Berita Otomotif

01 February 2019

Rekor! 297 Ribu Mobil Toyota Rakitan Indonesia Dikirim ke Luar Negeri

Berita Otomotif

15 February 2023

“Timur Tengah kan perekonomiannya belum membaik. Apalagi harga minyak jatuh,” kata Bob.

Adapun model-model yang akan dikapalkan tahun depan diklaim Bob masih sama seperti tahun ini. model-model Toyota yang dirakit oleh TMMIN maupun PT. Astra Daihatsu Motor itu adalah Kijang Innova, Fortuner, Agya, Yaris, Rush, Avanza, Town Ace/Town Lite, Sienta, Vios.

Sama Sudah Bagus
Gangguan di pasar Timur Tengah plus perluasan pasar ekspor membuat Toyota memprediksi ekspor mereka dari Indonesia cukup pesimistis. Menurut mereka, sama dengan tahun ini saja sudah bagus.

Adapun volume ekspor pada Januari – Oktober mencapai 173.700 unit. Jumlahnya naik hanya 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Toyota masih percaya diri mampu melewati pencapaian 2017 pada akhir tahun nanti. Volume ekspor tahun lalu adalah 199.600 unit yang merupakan rekor terbanyak sejak memulai aktivitas ini pada 1987.

“Akhir tahun mudah-mudahan bisa di atas 200 ribu unit. Mudah2an rekor lagi cuma enggak beda banyak. Mungkin beda 2 – 3 persen saja,” tutup Bob. [Xan/Ari]