JAKARTA – Penjualan mobil September 2020 di Indonesia naik untuk yang keempat kalinya secara beruntun di tengah pandemi virus Corona. Namun, total pasar selama sembilan bulan pertama masih beda jauh dibandingkan periode yang sama (year on year) pada 2019.
Penjualan mobil September 2020, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencapai 48.554 unit secara wholesales (dari pabrik ke dealer). Volumenya naik 30,3 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Secara retail (dari dealer ke pabrik), pasar mobil pada bulan kesembilan menyentuh 43.362 unit. Angkanya meningkat 15,2 persen dibandingkan Agustus 2020.
Performa September melanjutkan tren positif penjualan mobil di Indonesia sejak Juni, setelah provinsi DKI Jakarta—pasar mobil terpenting dan terbesar di Tanah Air—meniadakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat yang melarang hampir semua aktivitas perkantoran. Sudah empat bulan berturut-turut (Juni, Juli, Agustus, September) transaksi jual – beli mobil menunjukkan perbaikan.
Kendati begitu, pasar Januari – September tahun ini masih jauh dari normal. Wholesales hanya 372.406 unit, minus 50,9 persen year on year, dari 757.661 unit.
Retail pun mengalami nasib tak jauh berbeda. Volumenya hanyalah hanya 407.396 unit yang minus 46,6 persen year on year dari 762.390 unit.
Gaikindo, sebagai asosiasi yang menaungi para pabrikan otomotif global di negeri ini, awalnya memasang target penjualan 1,050 juta unit pada 2020. Sayangnya, pandemi masuk ke Nusantara pada Maret dan sebulan setelah itu Gaikindo merevisi target penjualan tahun ini menjadi hanya 600 ribu unit.
Proyeksi penurunan penjualan pada 2020 mencapai sekitar 40 persen, jika dibandingkan pada 2019 yang berjumlah 1,030 juta unit. Target 600 ribu unit itu sendiri kemungkinan besar tidak tercapai dan bakal direvisi lagi.
Gaikindo, bersama Kementerian Perindustrian, sudah berusaha mendorong pasar di tengah pandemi dengan mengusulkan insentif pajak 0 persen bagi pembelian mobil baru sampai Desember 2020. Akan tetapi, usulan ini ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani karena lebih memilih memberikan insentif yang bersifat menyeluruh. [Xan/Ari]
Berita Utama

Bikin Innova Berasa Ketinggalan Zaman, Ini Mobil Keluarga Paling Canggih!
Video
Test Drive Toyota Veloz: Terbukti Bisa Mengerem Sendiri, asalkan…
Review
Siap-siap, 7 Juli 2022 Nanti Daihatsu Meluncurkan Mobil Baru Lagi
Berita Otomotif