Mazda CX-80 Resmi Meluncur dengan Harga Nyaris Rp1,2 Miliar, Jadi SUV Premium Plug-in Hybrid Pertama Mazda Di Indonesia
Beranda Berita Berita Otomotif Pabrikan Otomotif Masih Lebih Suka Manusia Ketimbang Robot Pabrikan Otomotif Masih Lebih Suka Manusia Ketimbang Robot Berita Otomotif Adi Hidayat | 21 September 2018 11:00 NEW YORK - Manusia masih menjadi pilihan utama produsen mobil dalam memproduksi kendaraan meski belakangan ini pabrik telah dilengkapi dengan banyak robot.Bloomberg, salah satu media asal Amerika Seritat, melakukan sebuah analisis terkait ketenagakerjaan dan data lain dari 13 produsen mobil. Ke 13 produsen mobil tersebut memiliki sedikitnya 100.000 pekerja pada akhir fiskal terakhir. Artikel terkait Jaguar Land Rover Tutup Pabrik di Inggris Karena Corona Berita Otomotif 23 March 2020 General Motors Lakukan Produksi dengan Bantuan Tenaga Angin Berita Otomotif 12 October 2018 Mahindra akan Bangun Pabrik di Indonesia, Jika Sudah Pede untuk Jualan MPV Berita Otomotif 11 November 2019 Berdasarkan data tersebut ditemukan bahwa pada akhir tahun 2013 dan 2017, 11 dari 13 perusahaan meningkatkan jumlah karyawannya hingga total mencapai 3,1 juta pekerja atau naik sekitar 11 persen dari tahun-tahun sebelumnya.Nissan dan General Motors menjadi dua perusahaan yang justru mengurangi jumlah tenaga kerja mereka. Nissan turun 2,8 persen dan GM sebesar 18 persen. Penurunan yang cukup signifikan oleh GM ini dipicu oleh dijualnya divisi European Opel-Vauxhall tahun 2017.Sementara itu, produsen Cina seperti BYD, SAIC Motor Corp dan Dongfeng Motor Group menjadi produsen otomotif yang terbilang cukup menyukai tenaga kerja manusia. Steve Man, Analis Bloomberg Intelligence Hongkong mengatakan bahwa pertumbuhan pasar Cina yang cepat menjadikan produsen lebih menyukai tenaga kerja karena investasi awal terbilang lebih sedikit.Sedangkan pabrik di pasar mapan seperti Amerika Serikat, pengembangan teknologi umumnya sudah terbentuk. Namun umumnya produsen otomotif akan menyewa R&D dan software development untuk mengembangkan kendaraan listrik, kendaraan otonom dan connected vehicles.Pada 2017, perusahaan konsultan McKinsey menerbitkan sebuah pernyataan yang mengatakan bajwa robot akan menjadi lebih murah dan lebih tepay untuk melakukan tugas-tugas di pabrik. Bahkan pengembangan teknologi akan terus berkembang sehingga memudahkan produksi kendaraan dan memotong sejumlah jalur yang biasanya dikerjakan manusia.“Dengan otomatisasi akan mempermudah produksi kendaraan, tetapi proyek tersebut terlalu mahal. Butuh waktu lama untuk diterapkan dan gagal untuk memenuhi kebutuhan bisnis,” ungkap Jonathan Tilley, senior expert McKinsey.Di Indonesia sendiri, pemerintah sedang gencar dalam mengembangkan Industri 4.0 yang di dalamnya sangat mengutamakan teknologi. Pabrikan otomotif di Indonesia pun menyambutnya dan mulai meningkatkan jumlah robot yang ada pada pabriknya masing-masing. [Adi/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait tenaga kerja Daihatsu tenaga kerja indonesia dfsk Pabrik Mobil Toyota wuling pabrik pabrik kendaraan Cetak Berita Utama Harta Rp1 Triliun, Raffi Ahmad Punya Koleksi 23 Mobil dan Motor Berita Otomotif Insan Akbar | 07 February 2025 JAKARTA – Harta kekayaan Raffi Ahmad terungkap, begitu pun dengan koleksi lengkap dari mobil dan motornya. Informasi itu terbongkar dari Laporan ... Geely Resmi Masuk Indonesia Lagi, Buka Pemesanan Mobil Listrik EX5 Mobil Listrik Insan Akbar | 29 January 2025 JAKARTA – Geely ‘bergerak’ lagi di pasar Indonesia mulai akhir Januari 2025. Mereka mengawalinya dengan memperkenalkan diri kembali plus membuka ... Mazda CX-80 Resmi Meluncur dengan Harga Nyaris Rp1,2 Miliar, Jadi SUV Premium Plug-in Hybrid Pertama Mazda Di Indonesia Mobil Baru Yongki Sanjaya Putra | 29 January 2025 Jakarta - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan distributor resmi kendaraan Mazda di Indonesia secara ... SUV J7 Buka Cerita Jaecoo di Indonesia, Konsumsi BBM-nya Luar Biasa Irit! Mobil Listrik Insan Akbar | 29 January 2025 JAKARTA - Chery akhirnya resmi menghadirkan merek Jaecoo di Indonesia pada 2025. Jaecoo J7 menjadi model pertama yang diperkenalkan di sini. Merek ... Komentar
Pabrikan Otomotif Masih Lebih Suka Manusia Ketimbang Robot Berita Otomotif Adi Hidayat | 21 September 2018 11:00 NEW YORK - Manusia masih menjadi pilihan utama produsen mobil dalam memproduksi kendaraan meski belakangan ini pabrik telah dilengkapi dengan banyak robot.Bloomberg, salah satu media asal Amerika Seritat, melakukan sebuah analisis terkait ketenagakerjaan dan data lain dari 13 produsen mobil. Ke 13 produsen mobil tersebut memiliki sedikitnya 100.000 pekerja pada akhir fiskal terakhir. Artikel terkait Jaguar Land Rover Tutup Pabrik di Inggris Karena Corona Berita Otomotif 23 March 2020 General Motors Lakukan Produksi dengan Bantuan Tenaga Angin Berita Otomotif 12 October 2018 Mahindra akan Bangun Pabrik di Indonesia, Jika Sudah Pede untuk Jualan MPV Berita Otomotif 11 November 2019 Berdasarkan data tersebut ditemukan bahwa pada akhir tahun 2013 dan 2017, 11 dari 13 perusahaan meningkatkan jumlah karyawannya hingga total mencapai 3,1 juta pekerja atau naik sekitar 11 persen dari tahun-tahun sebelumnya.Nissan dan General Motors menjadi dua perusahaan yang justru mengurangi jumlah tenaga kerja mereka. Nissan turun 2,8 persen dan GM sebesar 18 persen. Penurunan yang cukup signifikan oleh GM ini dipicu oleh dijualnya divisi European Opel-Vauxhall tahun 2017.Sementara itu, produsen Cina seperti BYD, SAIC Motor Corp dan Dongfeng Motor Group menjadi produsen otomotif yang terbilang cukup menyukai tenaga kerja manusia. Steve Man, Analis Bloomberg Intelligence Hongkong mengatakan bahwa pertumbuhan pasar Cina yang cepat menjadikan produsen lebih menyukai tenaga kerja karena investasi awal terbilang lebih sedikit.Sedangkan pabrik di pasar mapan seperti Amerika Serikat, pengembangan teknologi umumnya sudah terbentuk. Namun umumnya produsen otomotif akan menyewa R&D dan software development untuk mengembangkan kendaraan listrik, kendaraan otonom dan connected vehicles.Pada 2017, perusahaan konsultan McKinsey menerbitkan sebuah pernyataan yang mengatakan bajwa robot akan menjadi lebih murah dan lebih tepay untuk melakukan tugas-tugas di pabrik. Bahkan pengembangan teknologi akan terus berkembang sehingga memudahkan produksi kendaraan dan memotong sejumlah jalur yang biasanya dikerjakan manusia.“Dengan otomatisasi akan mempermudah produksi kendaraan, tetapi proyek tersebut terlalu mahal. Butuh waktu lama untuk diterapkan dan gagal untuk memenuhi kebutuhan bisnis,” ungkap Jonathan Tilley, senior expert McKinsey.Di Indonesia sendiri, pemerintah sedang gencar dalam mengembangkan Industri 4.0 yang di dalamnya sangat mengutamakan teknologi. Pabrikan otomotif di Indonesia pun menyambutnya dan mulai meningkatkan jumlah robot yang ada pada pabriknya masing-masing. [Adi/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait tenaga kerja Daihatsu tenaga kerja indonesia dfsk Pabrik Mobil Toyota wuling pabrik pabrik kendaraan
Mahindra akan Bangun Pabrik di Indonesia, Jika Sudah Pede untuk Jualan MPV Berita Otomotif 11 November 2019
Harta Rp1 Triliun, Raffi Ahmad Punya Koleksi 23 Mobil dan Motor Berita Otomotif Insan Akbar | 07 February 2025 JAKARTA – Harta kekayaan Raffi Ahmad terungkap, begitu pun dengan koleksi lengkap dari mobil dan motornya. Informasi itu terbongkar dari Laporan ...
Geely Resmi Masuk Indonesia Lagi, Buka Pemesanan Mobil Listrik EX5 Mobil Listrik Insan Akbar | 29 January 2025 JAKARTA – Geely ‘bergerak’ lagi di pasar Indonesia mulai akhir Januari 2025. Mereka mengawalinya dengan memperkenalkan diri kembali plus membuka ...
Mazda CX-80 Resmi Meluncur dengan Harga Nyaris Rp1,2 Miliar, Jadi SUV Premium Plug-in Hybrid Pertama Mazda Di Indonesia Mobil Baru Yongki Sanjaya Putra | 29 January 2025 Jakarta - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan distributor resmi kendaraan Mazda di Indonesia secara ...
SUV J7 Buka Cerita Jaecoo di Indonesia, Konsumsi BBM-nya Luar Biasa Irit! Mobil Listrik Insan Akbar | 29 January 2025 JAKARTA - Chery akhirnya resmi menghadirkan merek Jaecoo di Indonesia pada 2025. Jaecoo J7 menjadi model pertama yang diperkenalkan di sini. Merek ...