Menurut Chery, Merek Mobil China Kini Sudah Berbeda

JAKARTA – Chery menegaskan merek mobil China sekarang sudah berbeda dengan beberapa dekade lalu.

President Director PT. Chery Motor Indonesia (SMI) Shawn Xu mengakui merek-merek mobil China dahulu punya tendensi untuk meninggalkan pasar, tak berapa lama setelah mereka masuk.

Fenomena masa lampau tersebut terjadi di berbagai negara dengan mobil bersetir kanan.

“Ini tak hanya terjadi di Indonesia tapi juga Malaysia, Australia dan pasar-pasar mobil setir kanan lainnya. Kami masuk, lalu pergi,” tandas dia dalam sesi wawancara di sela-sela Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, 16-26 Februari di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Artikel terkait

Varian Baru Chery Omoda 5 Bersiap Meluncur! Perkiraan Harga Rp400 Juta-an

Berita Otomotif

13 September 2023

Setahun Chery di Indonesia: Jual 3.418 Mobil, Ranking 9 Merek Mobil Penumpang Terlaris

Berita Otomotif

16 November 2023

Mulai November 2023, Chery Mau Jual 1.000 Mobil per Bulan

Berita Otomotif

10 October 2023

Chery sendiri sempat masuk ke Indonesia pada awal 2000-an dan menghilang setelah kurang-lebih satu dekade.

Mereka memperkenalkan diri kembali di sini pada Maret 2022, kemudian meluncur Chery Tiggo 7 Pro dan Chery Tiggo 8 Pro pada akhir tahun yang sama.

Mereka sekarang sedang bersiap merilis Chery Omoda 5 pada Maret 2023. Pemesanan resminya sudah dibuka sejak IIMS 2023.

Lebih lanjut, Shawn menegaskan kebiasaan merek mobil China meninggalkan pasar sudah berubah. Pasalnya, dalam 15 tahun terakhir, industri otomotif China telah membangun pondasi yang kuat untuk mempenetrasi dunia luar.

“Saya percaya 15 tahun lalu sebagian merek China belum siap (ke pasar luar negeri). Namun, selama 15 tahun terakhir, industri otomotif kami telah membangun pondasi kuat dan ini tidak hanya dari sisi pabrikan, melainkan juga penyuplai komponen,” papar dia.

Merek-merek mobil China, menurut Shawn, aktif pula merekrut para profesional di pasar otomotif global. Ini juga dilakukan oleh Chery antara lain untuk divisi riset dan pengembangan serta kontrol kualitas.

“Di kontrol kualitas, kami bahkan merekrut para ahli yang sebelumnya bekerja di Toyota. Semua itu dapat membuat kami kuat di beragam area,” akunya.

Chery berkomitmen merakit lokal seluruh model yang akan dijual di Indonesia. Aktivitas manufakturing dilakukan di pabrik milik partner terlebih dahulu, sembari mempersiapkan dan membangun pabrik mereka sendiri.

Chery sejauh ini mengklaim memiliki 30 diler di berbagai area di Indonesia. Hampir semuanya berfasilitas 3S (sales, service, spare parts/penjualan, servis, suku cadang).

Akhir tahun nanti, jumlah diler Chery ditargetkan menjadi 55 outlet. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<