Luhut Bisa Kesal, Nih! Tesla Dilaporkan bakal Investasi di Thailand

BANGKOK – Tesla dikabarkan berencana untuk menanamkan modal di negara Asia Tenggara lainnya. Tapi, negara itu adalah Thailand, bukan Indonesia.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, seperti dilaporkan Bangkok Post baru-baru ini, mengatakan bahwa ‘Negeri Gajah Putih’ berekspektasi menerima guyuran investasi dari Tesla, Google, serta Microsoft dengan nilai setidaknya 5 miliar dollar AS (Rp 77,60 triliun, 1 dollar AS = Rp15.520,80).

Tidak disebutkan apakah nilai investasi itu merupakan akumulasi dari ketiga perusahaan atau per korporasi.

Tesla, Google, serta Microsoft sama-sama tidak memberikan komentar ketika dimintai konfirmasi.

Artikel terkait

Tesla Pilih Investasi di Malaysia, Luhut: Saya akan Ketemu Elon Musk!

Berita Otomotif

27 July 2023

Tesla Sudah Kasih Proposal Investasi ke Luhut, Siap Bertemu Pekan Depan

Berita Otomotif

06 February 2021

Luhut: Pembicaraan Investasi dengan Tesla Masih Berlangsung!

Berita Otomotif

25 February 2021

“Tesla menginginkan adanya fasilitas manufakturing mobil listrik, sementara Microsoft maupun Google menginginkan adanya pusat data (data center),” kata Srettha.

Sekadar mengingatkan, pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir gencar menyusun paket insentif kendaraan listrik dan ‘merayu’ para pabrikan mobil, motor, serta baterainya untuk menanamkan modal di dalam negeri. Tesla menjadi salah satu pihak yang sudah lama diincar oleh pemerintah.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyambangi Chief Executive Officer Tesla Elon Musk ke Amerika Serikat pada April 2022 demi misi tersebut.

Setelah itu, pada Mei 2022, giliran Presiden Indonesia Joko Widodo yang bertemu Elon Musk di ‘Negeri Paman Sam’.

Namun, sayangnya, Tesla kemudian malah memilih berinvestasi di Malaysia. Di negara serumpun Indonesia tersebut, pabrikan mobil listrik ini membangun kantor pusat, Tesla Experience, juga Service Center.

Lebih lanjut, pengumuman investasi Tesla di Thailand dilakukan setelah Srettha bertemu dengan Elon Musk pekan lalu. Keduanya berbicara mengenai sektor kendaraan listrik.

Thailand sendiri merupakan pusat perakitan mobil terbesar keempat di Asia.

Negara ini juga agresif menawarkan insentif kepada para pabrikan kendaraan listrik maupun baterai listrik.

Di samping itu, ada pula potongan pajak kepada para pembeli kendaraan listrik. Semua dilakukan agar Thailand tidak kalah bersaing dengan para kompatriotnya di kawasan Asia Tenggara dalam membangun industri otomotif di era elektrifikasi. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<