Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Luhut: Pembicaraan Investasi dengan Tesla Masih Berlangsung!

Berita Otomotif

Luhut: Pembicaraan Investasi dengan Tesla Masih Berlangsung!

JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan diskusi mengenai rencana penanaman modal Tesla di Indonesia masih terus berlanjut, meski mereka dilaporkan akan membangun pabrik mobil listrik di India.

Belum lama ini, perusahaan yang didirikan Elon Musk tersebut dikabarkan mencapai kesepakatan membangun pabrik mobil listrik di ‘Negeri Hindustan’. Areanya adalah Bengaluru, lokasi banyak pabrik otomotif berdiri.

Informasi ini tak ayal mengundang pertanyaan mengenai kelanjutan minat investasi Tesla di Indonesia yang sudah digaungkan oleh Luhut sejak akhir 2020. Terakhir, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi pada awal Februari 2021 memberitahu pihaknya sudah menerima proposal investasi pabrik baterai mobil listrik dan pembangunan Energy Storage System (ESS).

Energy Storage System Tesla

Luhut, dalam ‘Economic Outlook 2021’ di CNBC TV pada Kamis (25/2/2021), menegaskan dirinya memang tak pernah mengatakan Tesla ingin membangun pabrik mobil listrik di Tanah Air. Menurut dia, ketertarikan penanaman modal dari produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut di negeri ini berada di sektor – sektor lain.

“Ada enam (bisnis) sebenarnya di tempat mereka itu. Ada mengenai Starlink, launching pad, hypersonic, battery lithium pack, stabilizer energy. Itu yang kita bicarakan. Apalagi Indonesia penghasil nikel terbesar di dunia. Jadi mereka melihat potensi besar di kita. Sampai saat ini kami masih bicara (dengan Tesla),” ucap dia.

Soal investasi pabrik mobil listrik Tesla di India sendiri, Luhut menyebut itu baru terjadi pada 2025. Masih banyak perkembangan yang bisa terjadi.

“Apa nanti benar kejadian, kita enggak tahu,”pungkas dia.

Luhut Binsar Pandjaitan

Indonesia, lanjutnya, punya sumber daya alam yang bisa menarik para investor di industri mobil listrik dan menjadi rantai suplai global. Selain nikel, ada bauksit dan tembaga (copper).

“Future (masa depan) ada di sini,” tandasnya.

Komitmen investasi dari dua pemain besar bahkan sudah didapat. Ada CATL, produsen baterai mobil listrik dari China, pun LG Chemical dari Korea Selatan.

“Ini dari hulu ke hilir semua dan ini kami buat terintegrasi. Dulu (investasi) agak tersegmentasi. Sekarang terintegrasi,” pungkas Luhut. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang