JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan diskusi mengenai rencana penanaman modal Tesla di Indonesia masih terus berlanjut, meski mereka dilaporkan akan membangun pabrik mobil listrik di India.
Belum lama ini, perusahaan yang didirikan Elon Musk tersebut dikabarkan mencapai kesepakatan membangun pabrik mobil listrik di ‘Negeri Hindustan’. Areanya adalah Bengaluru, lokasi banyak pabrik otomotif berdiri.
Informasi ini tak ayal mengundang pertanyaan mengenai kelanjutan minat investasi Tesla di Indonesia yang sudah digaungkan oleh Luhut sejak akhir 2020. Terakhir, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi pada awal Februari 2021 memberitahu pihaknya sudah menerima proposal investasi pabrik baterai mobil listrik dan pembangunan Energy Storage System (ESS).
Luhut, dalam ‘Economic Outlook 2021’ di CNBC TV pada Kamis (25/2/2021), menegaskan dirinya memang tak pernah mengatakan Tesla ingin membangun pabrik mobil listrik di Tanah Air. Menurut dia, ketertarikan penanaman modal dari produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut di negeri ini berada di sektor – sektor lain.
“Ada enam (bisnis) sebenarnya di tempat mereka itu. Ada mengenai Starlink, launching pad, hypersonic, battery lithium pack, stabilizer energy. Itu yang kita bicarakan. Apalagi Indonesia penghasil nikel terbesar di dunia. Jadi mereka melihat potensi besar di kita. Sampai saat ini kami masih bicara (dengan Tesla),” ucap dia.
Soal investasi pabrik mobil listrik Tesla di India sendiri, Luhut menyebut itu baru terjadi pada 2025. Masih banyak perkembangan yang bisa terjadi.
“Apa nanti benar kejadian, kita enggak tahu,”pungkas dia.
Indonesia, lanjutnya, punya sumber daya alam yang bisa menarik para investor di industri mobil listrik dan menjadi rantai suplai global. Selain nikel, ada bauksit dan tembaga (copper).
“Future (masa depan) ada di sini,” tandasnya.
Komitmen investasi dari dua pemain besar bahkan sudah didapat. Ada CATL, produsen baterai mobil listrik dari China, pun LG Chemical dari Korea Selatan.
“Ini dari hulu ke hilir semua dan ini kami buat terintegrasi. Dulu (investasi) agak tersegmentasi. Sekarang terintegrasi,” pungkas Luhut. [Xan/Ari]
Berita Utama

MURAH BANGET TAPI LUAS, Mending Ini Dibanding LCGC! Review Suzuki Splash M/T 2015
Video
MG Siap Meramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia Tahun Ini!
Berita Otomotif
Aturan Subsidi Motor Listrik Keluar Februari 2023, Bareng Subsidi Mobil Listrik?
Berita Otomotif