Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Kaleidoskop Otomotif 2018: Mitsubishi Xpander Masih Curi Panggung

Berita Otomotif

Kaleidoskop Otomotif 2018: Mitsubishi Xpander Masih Curi Panggung

JAKARTA – Mitsubishi Xpander masih menjadi model yang paling menonjol sepanjang 2018, mengalahkan rival terberatnya yaitu Toyota Avanza hampir sepanjang tahun.

Xpander masih bisa mempertahankan euforia yang didapat ketika meluncur pada Agustus 2017 hingga tahun ini. Bahkan, pada awal 2018, model tersebut sudah mampu menyalip Avanza sebagai model low multi purpose vehicle (LMPV) sekaligus mobil terlaris di pasar Indonesia.

Avanza baru bisa menyalip kembali mulai Oktober kemarin. Namun, tetap saja volume penjualan dari model andalan Toyota ini secara total menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dan hal tersebut diakui karena persaingan makin ketat.

Pada 2018, Xpander juga terus memperbaiki waktu inden. Masa tunggu pengiriman mobil yang pada 2017 bisa sampai enam bulan—akibat membludaknya pembeli emosional ditambah ketidakmampuan pabrik Cikarang, Bekasi mengimbangi permintaan—akhirnya diperpendek menjadi satu sampai dua bulan saja. Inden terlama adalah untuk pemesan varian Ultimate.

Pemangkasan inden dilakukan dengan menambah kapasitas produksi Xpander sejak awal 2018 di pabrik Mitsubishi di Cikarang. Apalagi, model LMPV bernuansa desain sport utility vehicle (SUV) tersebut juga mendapatkan respons melebihi ekspektasi saat mulai diekspor pada April kemarin. Alhasil pada 2018 kapasitas produksinya mencapai 115 unit setahun, dari rencana awal 80 ribu unit.

Dengan penambahan pasar ekspor di tahun-tahun mendatang, kapasitas produksi Xpander masih terus ditambah hingga dua tahun ke depan. Pada 2019 kapasitas produksinya mencapai 150 ribu unit. Status Mitsubishi Pajero Sport sebagai mobil rakitan Indonesia tahun depan juga diganti sementara menjadi mobil impor utuh, demi memberi tempat untuk Xpander.

Pada 2020 Mitsubishi bersiap menanamkan modal tambahan 4 miliar yen (lebih dari Rp 500 miliar) untuk membuat kapasitas produksi model ini menjadi 160 ribu unit dan 30 persen di antaranya untuk diekspor. Investasi baru kelak juga membuat total kapasitas produksi terpasang di pabrik untuk seluruh model menjadi 220 ribu unit.

Menariknya, Imam Choeru Cahya, Head of Sales and Marketing Group PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengakui bahwa Xpander mulai ditinggalkan para pembeli emosional di tahun keduanya. Mereka pun mulai mendalami segmen pembeli korporasi (fleet) demi menjaga penjualan domestik Xpander.

Pada paruh kedua tahun ini, penjualan wholesales Xpander di dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperlihatkan pula tren penurunan.

Menarik mengamati bagaimana sepak terjang Xpander di 2019 mendatang karena panggung itu berpotensi kembali diisi oleh Avanza atau Xenia facelift. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang