Beranda Berita Berita Otomotif Ini Selisih Harga Mobil Listrik Ideal untuk Bikin Konsumen Tertarik Beli Ini Selisih Harga Mobil Listrik Ideal untuk Bikin Konsumen Tertarik Beli Berita Otomotif Insan Akbar | 18 February 2021 13:29 JAKARTA – Faktor – faktor emosional masih menjadi pertimbangan utama dalam membeli mobil listrik, setidaknya untuk konsumen di negara Asia Tenggara (ASEAN). Meski begitu, faktor harga juga tak bisa dikesampingkan.ASEAN, menurut riset terbaru Frost and Sullivan yang dipaparkan dalam webinar Nissan Futures: Electrification and Beyond 2021, sudah semakin tertarik membeli mobil listrik jika dibandingkan dengan tiga tahun lalu. Dari semua negara di kawasan itu, konsumen – konsumen di Indonesia menunjukkan ketertarikan membeli paling kuat.Indonesia sendiri segera memasuki era mobil listrik. Jika tak ada perubahan, insentif – insentif fiskal maupun nonfiskal bagi hybrid, plug-in hybrid (PHEV), plus 100 persen baterai mulai berlaku pada Oktober 2021.Lebih lanjut, dua pertimbangan paling atas dari konsumen di ASEAN yang berminat membeli mobil listrik adalah standar keselamatan lebih baik dan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Alasan – alasan fungsional berada di peringkat bawah.“Dua faktor pertama bersifat emosional. Artinya, faktor emosi sejauh ini masih lebih mendominasi daripada pertimbangan – pertimbangan logis,” ucap Vivek Vaidya selaku Associates Partner, Senior Vice President, Intelligent Mobility Frost and Sullivan Asia Pacific dalam webinar yang berlangsung pada awal Februari ini.Adopsi mobil listrik yang lebih masif pada masa depan menurutnya tergantung dari berbagai hal. Ada persoalan edukasi, pembuatan dan penyebarluasan infrastruktur pendukung, dan yang tak kalah penting adalah permasalahan harga jual.Menurut Vivek, idealnya banderol mobil listrik ‘hanya’ lebih mahal maksimal 35 – 40 persen di atas model kendaraan konvensional di segmen yang sama demi mendorong adopsi yang lebih luas. Ini berlaku baik bagi mobil listrik murni maupun PHEV dan hybrid.“Kalau selisihnya 35 – 40 persen, saya rasa ini (mobil listrik) akan makin menjadi opsi. Tentunya faktor emosi masih memainkan peranan. Tapi, saat pada akhirnya memutuskan membeli, pasti harga juga turut menentukan. Dalam mengusahakan ini, teknologi yang dipakai (pabrikan untuk mobil listrik yang dijual—Red) bisa jadi pertimbangan, begitu pula model bisnis yang memungkinkan konsumen menyewa baterai dan sebagainya. Kalau itu sudah bisa diatasi, adopsi saya yakin bisa meningkat,” papar dia. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait harga mobil listrik insentif mobil listrik Mobil Listrik Cetak Berita Utama 2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ... Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ... Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ... Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ... Komentar
Ini Selisih Harga Mobil Listrik Ideal untuk Bikin Konsumen Tertarik Beli Berita Otomotif Insan Akbar | 18 February 2021 13:29 JAKARTA – Faktor – faktor emosional masih menjadi pertimbangan utama dalam membeli mobil listrik, setidaknya untuk konsumen di negara Asia Tenggara (ASEAN). Meski begitu, faktor harga juga tak bisa dikesampingkan.ASEAN, menurut riset terbaru Frost and Sullivan yang dipaparkan dalam webinar Nissan Futures: Electrification and Beyond 2021, sudah semakin tertarik membeli mobil listrik jika dibandingkan dengan tiga tahun lalu. Dari semua negara di kawasan itu, konsumen – konsumen di Indonesia menunjukkan ketertarikan membeli paling kuat.Indonesia sendiri segera memasuki era mobil listrik. Jika tak ada perubahan, insentif – insentif fiskal maupun nonfiskal bagi hybrid, plug-in hybrid (PHEV), plus 100 persen baterai mulai berlaku pada Oktober 2021.Lebih lanjut, dua pertimbangan paling atas dari konsumen di ASEAN yang berminat membeli mobil listrik adalah standar keselamatan lebih baik dan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Alasan – alasan fungsional berada di peringkat bawah.“Dua faktor pertama bersifat emosional. Artinya, faktor emosi sejauh ini masih lebih mendominasi daripada pertimbangan – pertimbangan logis,” ucap Vivek Vaidya selaku Associates Partner, Senior Vice President, Intelligent Mobility Frost and Sullivan Asia Pacific dalam webinar yang berlangsung pada awal Februari ini.Adopsi mobil listrik yang lebih masif pada masa depan menurutnya tergantung dari berbagai hal. Ada persoalan edukasi, pembuatan dan penyebarluasan infrastruktur pendukung, dan yang tak kalah penting adalah permasalahan harga jual.Menurut Vivek, idealnya banderol mobil listrik ‘hanya’ lebih mahal maksimal 35 – 40 persen di atas model kendaraan konvensional di segmen yang sama demi mendorong adopsi yang lebih luas. Ini berlaku baik bagi mobil listrik murni maupun PHEV dan hybrid.“Kalau selisihnya 35 – 40 persen, saya rasa ini (mobil listrik) akan makin menjadi opsi. Tentunya faktor emosi masih memainkan peranan. Tapi, saat pada akhirnya memutuskan membeli, pasti harga juga turut menentukan. Dalam mengusahakan ini, teknologi yang dipakai (pabrikan untuk mobil listrik yang dijual—Red) bisa jadi pertimbangan, begitu pula model bisnis yang memungkinkan konsumen menyewa baterai dan sebagainya. Kalau itu sudah bisa diatasi, adopsi saya yakin bisa meningkat,” papar dia. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait harga mobil listrik insentif mobil listrik Mobil Listrik
2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ...
Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ...
Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ...
Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 23 April 2024 JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ...