Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Imbas Rusia Serang Ukraina, Pebalap F1 Ogah Balapan di Negaranya Putin

Berita Otomotif

Imbas Rusia Serang Ukraina, Pebalap F1 Ogah Balapan di Negaranya Putin

JAKARTA - Beberapa pebalap Formula One (F1) menegaskan ketidakinginan mengikuti Grand Prix Rusia, menyusul serangan negara tersebut ke Ukraina.

Seperti banyak diberitakan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer terhadap Ukraina pada Kamis (24/2/2022). Serangan sudah dimulai hingga menyebabkan ledakan di berbagai teritori seperti Kyiv, Odessa, Kharkiv, Mariupol.

Kecaman terhadap Putin dan Rusia, seperti dilaporkan BBC baru-baru ini, turut datang dari ranah F1.

Salah satu pebalap paling tersohor dan berpengaruh di F1 saat ini, Sebastien Vettel, menegaskan tidak akan mengikuti Grand Prix Rusia akibat keputusan operasi militer dari Putin.

Grand Prix Rusia sendiri dijadwalkan berlangsung pada 23-25 September 2022 mendatang di Sochi. Putin terkadang hadir dan menonton langsung ajang balap ‘jet darat’ di sana dan ikut memberikan trofi di podium juara.

Lebih lanjut, Negeri ‘Beruang Merah’ disebut Vettel punya ‘kepemimpinan sangat aneh serta gila’.

“Saya tidak seharusnya ke sana. Saya tidak akan ke sana. Kami tidak semestinya balapan di negara tersebut. Saya merasa prihatin terhadap orang-orang tidak berdosa yang terbunuh karena alasan bodoh,” tegas Juara Dunia F1 empat kali ini.

Juara Dunia F1 2021 Max Verstappen pun memiliki pendirian serupa dengan Vettel

“Saat sebuah negara sedang berperang, tidak benar untuk balapan di sana,” pungkas dia.

Pebalap F1 lainnya Fernando Alonso menilai setiap pebalap bebas memiliki pendirian masing-masing, tapi urusan jadi tidaknya Grand Prix Rusia adalah wewenang manajemen F1. Ia percaya organisator F1 ‘akan melakukan dan memutuskan yang terbaik’.

Grand Prix Rusia musim ini pada kenyataannya memang terancam dibatalkan. Dalam keterangan resmi, manajemen F1 menyatakan mereka ‘mengamati secara dekat perkembangan yang sangat dinamis’ perihal invasi Rusia ke Ukraina.

Turki dirumorkan sebagai pengganti jika Rusia batal menjadi tuan rumah salah satu seri balapan F1.

Dampak serangan Rusia ke Ukraina juga dirasakan oleh tim Hass F1. Bos tim tersebut yaitu Gunther Steiner dikabarkan ditarik dari konferensi pers di sela-sela tes pramusim yang sekarang sedang berlangsung di Barcelona, Spanyol.

Soalnya, tim Hass F1 disponsori perusahaan Rusia Uralkali. Perusahaan ini dimiliki Dmitry Mazepin yang konon dekat dengan Putin.

Anak Dmitry, Nikita Mazepin, juga menjadi salah satu pebalap tim Hass F1. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang