Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Hyundai Ingin Rakit SUV di Indonesia Tahun Depan

Berita Otomotif

Hyundai Ingin Rakit SUV di Indonesia Tahun Depan

JAKARTA – Hyundai menargetkan untuk merakit sebuah sport utility vehicle (SUV) di Indonesia pada 2019. Belum ada detail yang diungkap, tapi pabrikan asal Korea Selatan  itu mengisyaratkan SUV tersebut adalah produk baru.

Presiden Direktur PT. Hyundai Mobil Indonesia (HMI) mengatakan bahwa prinsipal mereka di 'Negeri Ginseng' memang ingin sekali menambah model completely knock-down (CKD) di Tanah Air selain H-1. Ia membeberkan ada lebih dari satu model SUV yang sedang ditelaah.

Namun, yang nantinya akan dirakit di negeri ini hanya satu SUV. Hyundai juga ingin produk ini diekspor seperti H-1.

“Soal produknya apa terus terang kami belum bisa buka pada saat ini. Tapi, kami sedang me-review beberapa kemungkinan model yang bisa kami rakit secara CKD di Indonesia,” papar Mukiat usai pengenalan H-1 facelift, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Sebagai informasi, Hyundai kini mempunyai satu pabrik CKD di Pondok Ungu, Bekasi. Kapasitasnya tergolong kecil yaitu 25 ribu unit per tahun.

Hyundai kini juga sedang melakukan finalisasi pabrik baru dengan kemampuan full manufacturing di Indonesia. Mukiat menjelaskan SUV ini akan ditargetkan dirakit di Pondok Ungu pada tahun depan, alih-alih pabrik baru yang masih terus digodok.

“Kami dengan pihak Korea Selatan lebih memfokuskan sekarang untuk jangka pendek dan menengah adalah CKD tambahan (di Pondok Ungu) karena kapasitas kami di pabrik sekarang, kan, 25 ribu. Tapi sekarang paling-paling kami baru di sekitar 4.500 – 5.000 unit untuk H-1 semuanya. Maka dari itu kami lebih fokuskan CKD baru apa yang bisa kami manfaatkan untuk pasar Indonesia,” papar dia.

Isyarat SUV Baru
Hyundai memang belum membeberkan detail SUV yang kelak dirakit lokal. Akan tetapi, ada pertanda bahwa model tersebut merupakan produk anyar, entah yang baru saja meluncur atau bahkan masih dalam 'antrean'.

“Terus terang studi ini baru ada di tahap-tahap awal karena kami juga masih harus pelajari konten lokalnya bagaimana dan kemungkinan pasar ekspornya juga. Lalu, di Hyundai sendiri, biasanya perlu enam bulan setelah produk itu ada di Korea Selatan, baru bisa kami mempelajari soal CKD. Kalau enggak ada produknya, belum ada kemungkinan CKD,” papar Mukiat. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang