Beranda Berita Berita Otomotif Honda Akui Konsumen Sempat Tahan Beli Mobil karena Wacana Pajak 0 Persen Honda Akui Konsumen Sempat Tahan Beli Mobil karena Wacana Pajak 0 Persen Berita Otomotif Insan Akbar | 21 October 2020 12:50 JAKARTA – Honda mengakui saat wacana pajak 0 persen bagi mobil baru masih mengambang, konsumen – konsumen mereka memang menahan pembelian.Seperti diberitakan, pada paruh kedua September 2020 muncul wacana pemberian insentif pajak bagi mobil baru. Pengusulnya adalah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bersama Kementerian Perindustrian kepada Kementerian Keuangan.Menteri Keuangan Sri Mulyani cukup lama memberikan jawaban. Pada 19 Oktober 2020 kemarin, barulah menteri yang punya moge di garasinya itu kemudian memberikan pernyataan tegas bahwa pemerintah tidak menerima usulan pajak 0 persen mobil baru.Honda mengakui dalam kurun waktu tersebut, para konsumen mereka memang menunda pembelian. Ini diketahui dari hasil evaluasi rutin bersama dealer – dealer yang menjadi tulang punggung pemasaran dan penjualan.“Ada dua jenis penundaan. Jenis pertama, tidak melakukan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sembari menunggu regulasi dan stimulusnya seperti apa.. Kedua, mereka booking dulu. Tapi tidak di-retail-kan (batal beli setelah booking—Red). Mereka booking dulu agar tidak mengantre lagi saat insentif sudah turun dan harganya kan tidak mengikat,” papar Yusak Billy selaku Sales, Marketing, and Business Development Director PT. Honda Prospect Motor dalam wawancara virtual baru – baru ini.Yusak mengaku tidak bisa melihat berapa banyak penundaan pembelian mobil untuk jenis pertama. Honda, menurut dia, hanya bisa mengukur yang jenis kedua.“Jadi, kalau dibandingkan dengan bulan – bulan sebelumnya, bisa turun 30 – 40 persen konsumen booking yang kemudian melakukan retail. Bookingnya, sih, ada. Tapi kemudian tidak di-retail-kan,” pungkas dia.Sekadar mengingatkan, usul pajak 0 persen mobil baru diajukan sebagai upaya industri otomotif untuk mendorong daya beli yang anjlok di masa pandemi virus Corona (Covid-19). Penjualan mobil pada Januari – September 2020 sampai hanya 372.406 unit secara wholesales atau turun 50,9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).Retail pun mengalami nasib tak jauh berbeda. Volumenya hanyalah hanya 407.396 unit yang minus 46,6 persen year on year dari 762.390 unit. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Menkeu Menkeu Sri Mulyani pajak 0 persen Sri Mulyani pajak mobil 0 persen Honda Honda Indonesia Menteri Keuangan pajak 0 persen mobil baru Cetak Berita Utama Pajero Sport dan Xpander Cross Elite Limited Edition, Masing-masing Cuma 800 Unit Mobil Baru Insan Akbar | 15 jam yang lalu JAKARTA – Mitsubishi akan meluncurkan Pajero Sport dan Xpander Cross edisi terbatas pada 2024. Mereka menyebutnya Pajero Sport Elite Limited Edition ... Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia Termasuk dalam Recall Global Mobil Listrik Insan Akbar | 15 jam yang lalu JAKARTA – Dua mobil listrik Hyundai, Ioniq 5 dan Ioniq 6, untuk pasar Indonesia juga terkena recall global.Hyundai Indonesia akhirnya mengumumkan ... Bos Chery Global Singgung Ekspansi dan ‘Perang Harga’ di Antara Merek Mobil China Berita Otomotif Insan Akbar | 15 jam yang lalu WUHU – President Chery International Zhang Guibing menyinggung perihal ekspansi merek-merek mobil China di pasar dunia dan juga efeknya.Ketika ... Chery Pastikan Omoda 7 akan Masuk ke Indonesia! Kapan? Mobil Listrik Insan Akbar | 15 jam yang lalu WUHU – Bos besar Chery memastikan bahwa Omoda 7 direncanakan masuk ke pasar otomotif Indonesia.Omoda 7 baru saja menjalani world premiere (debut ... Komentar
Honda Akui Konsumen Sempat Tahan Beli Mobil karena Wacana Pajak 0 Persen Berita Otomotif Insan Akbar | 21 October 2020 12:50 JAKARTA – Honda mengakui saat wacana pajak 0 persen bagi mobil baru masih mengambang, konsumen – konsumen mereka memang menahan pembelian.Seperti diberitakan, pada paruh kedua September 2020 muncul wacana pemberian insentif pajak bagi mobil baru. Pengusulnya adalah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bersama Kementerian Perindustrian kepada Kementerian Keuangan.Menteri Keuangan Sri Mulyani cukup lama memberikan jawaban. Pada 19 Oktober 2020 kemarin, barulah menteri yang punya moge di garasinya itu kemudian memberikan pernyataan tegas bahwa pemerintah tidak menerima usulan pajak 0 persen mobil baru.Honda mengakui dalam kurun waktu tersebut, para konsumen mereka memang menunda pembelian. Ini diketahui dari hasil evaluasi rutin bersama dealer – dealer yang menjadi tulang punggung pemasaran dan penjualan.“Ada dua jenis penundaan. Jenis pertama, tidak melakukan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sembari menunggu regulasi dan stimulusnya seperti apa.. Kedua, mereka booking dulu. Tapi tidak di-retail-kan (batal beli setelah booking—Red). Mereka booking dulu agar tidak mengantre lagi saat insentif sudah turun dan harganya kan tidak mengikat,” papar Yusak Billy selaku Sales, Marketing, and Business Development Director PT. Honda Prospect Motor dalam wawancara virtual baru – baru ini.Yusak mengaku tidak bisa melihat berapa banyak penundaan pembelian mobil untuk jenis pertama. Honda, menurut dia, hanya bisa mengukur yang jenis kedua.“Jadi, kalau dibandingkan dengan bulan – bulan sebelumnya, bisa turun 30 – 40 persen konsumen booking yang kemudian melakukan retail. Bookingnya, sih, ada. Tapi kemudian tidak di-retail-kan,” pungkas dia.Sekadar mengingatkan, usul pajak 0 persen mobil baru diajukan sebagai upaya industri otomotif untuk mendorong daya beli yang anjlok di masa pandemi virus Corona (Covid-19). Penjualan mobil pada Januari – September 2020 sampai hanya 372.406 unit secara wholesales atau turun 50,9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).Retail pun mengalami nasib tak jauh berbeda. Volumenya hanyalah hanya 407.396 unit yang minus 46,6 persen year on year dari 762.390 unit. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait Menkeu Menkeu Sri Mulyani pajak 0 persen Sri Mulyani pajak mobil 0 persen Honda Honda Indonesia Menteri Keuangan pajak 0 persen mobil baru
Pajero Sport dan Xpander Cross Elite Limited Edition, Masing-masing Cuma 800 Unit Mobil Baru Insan Akbar | 15 jam yang lalu JAKARTA – Mitsubishi akan meluncurkan Pajero Sport dan Xpander Cross edisi terbatas pada 2024. Mereka menyebutnya Pajero Sport Elite Limited Edition ...
Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia Termasuk dalam Recall Global Mobil Listrik Insan Akbar | 15 jam yang lalu JAKARTA – Dua mobil listrik Hyundai, Ioniq 5 dan Ioniq 6, untuk pasar Indonesia juga terkena recall global.Hyundai Indonesia akhirnya mengumumkan ...
Bos Chery Global Singgung Ekspansi dan ‘Perang Harga’ di Antara Merek Mobil China Berita Otomotif Insan Akbar | 15 jam yang lalu WUHU – President Chery International Zhang Guibing menyinggung perihal ekspansi merek-merek mobil China di pasar dunia dan juga efeknya.Ketika ...
Chery Pastikan Omoda 7 akan Masuk ke Indonesia! Kapan? Mobil Listrik Insan Akbar | 15 jam yang lalu WUHU – Bos besar Chery memastikan bahwa Omoda 7 direncanakan masuk ke pasar otomotif Indonesia.Omoda 7 baru saja menjalani world premiere (debut ...