Bos Toyota Motor Corp Cari Calon Penggantinya

TOKYO - Akio Toyoda, President of Toyota Motor Corporation sudah lewati masa memimpin satu dekade dan kemungkinan akan berlangsung lama karena belum temukan pengganti.

Toyoda tergolong sukses melewati sepuluh tahun pertamanya memimpin pabrikan mobil terbesar Jepang ini. Pria kelahiran 3 Mei 1957 yang 10 tahun lalu menggantikan President Toyota Motor Corp. sebelumnya, Katsuaki Watanabe. 

Ia adalah cicit dari pendiri Toyoda Automatic Loomworks, Sakichi Toyoda dan cucu dari pendiri Toyota Motors, Kiichiro Toyoda. Keluarga Toyoda terkenal berbakat sejak lam dalm mendominasi manjamen bisnis keluarga dari zaman ke zaman.

Dan sepertinya tampuk pimpinan akan terus berada di tangannya dalam beberapa waktu ke depan, apalagi dari sisi umur masih cukup muda yakni 62 tahun.

"Sejak hari pertama menjadi presiden, saya selalu mencari pengganti. Tapi hingga 10 tahun saya merasa semakin sulit menemukan yang tepat," ungkap Toyoda.

Artikel terkait

Penjualan Toyota Global Turun

Berita Otomotif

10 November 2015

Toyota Bosan Berpikir Konvensional

Berita Otomotif

27 March 2015

Toyota Camry Bekas 2019, Masih Garansi Tapi Harganya Terjun Bebas

Mobil Bekas

30 September 2020

Dari keenamnya hanya tiga orang yang lebih muda dari Toyoda. Shigeki Tomoyama berusia 60 tahun serta Didier Leroy dan Moritaka Yoshida 61 tahun.

Bisnis Masa Depan Toyota 
Toyoda sendiri memaparkan bahwa dirinya baru saja memulai full model change dari perusahaan yang didirikan oleh kakeknya ini pada 82 tahun lalu. Misinya cukup fudamental yakni menciptakan landasan untuk generasi selanjutnya fokus pada mobilitas masa depan sejak hari pertama menjabat.

"Jika dapat menggunakan analogi otomotif, misi saya adalah untuk memimpin perusahaan itu sendiri melalui full model change. Pada saat menyerahkan tongkat estafet kepada presiden berikutnya, saya berharap reformasi budaya ini selesai sehingga mereka dapat mulai dengan tajam berfokus pada masa depan dari hari pertama," paparnya kemudian kepada Automotive News 10 April 2019.

Toyoda mengatakan full model change yang dibayangkannya tidak mungkin selesai pada generasinya. Alih-alih, Ia ingin meletakkan rencana itu untuk diselesaikan penggantinya.

Dalam beberapa hal, Toyoda menyadari bahwa telah memulai dengan terlambat. Keadaan yang membuatnya demikian, seperti setelah menjabat pada tahun 2009, ia menghabiskan tiga tahun pertama bergulat dengan satu krisis demi krisis. 

Dimulai dengan krisis keuangan global dan kerugian operasional pertama perusahaan dalam 70 tahun. Masalah kemudian berlanjut bak bola salju dengan adanya recall besar-besaran dan kemudian datanglah gempa bumi dan tsunami 2011 yang melanda Jepang.

Tiga tahun berikutnya dihabiskan untuk menyusun kembali, dan Toyota mulai tumbuh. Dan kemudian Toyota mengakui beberapa tahun terakhir baru Ia dapat mengalihkan fokus ke masa depan.

Toyoda juga mengatakan bahwa Ia akan melajutkan visi misinya saat ini. Dan sebagai bagian dari perombakan, Ia juga berspekulasi tentang suatu hari nanti bahkan mengubah nama perusahaan dari Toyota Motor Corp. menjadi Toyota Mobility Corp. Menurutnya ini mungkin saja terjadi namun bukan di masanya tapi di era generasi selanjutnya.

Lebih lanjut, Toyoda sendiri akan membawa perusahannya ini fokus pada tiga bidang utama. Pertma adalah meningkatkan perusahaan-perusahaan Grup Toyota kemudian membangun aliansi dengan pembuat mobil lain serta ketiga memperluas secara mendalam ke dalam kecerdasan dan teknologi buatan.

Toyoda sebut sebagai strategi "Home and Away". Ini mengacu pada membuka kekuatan berbagai jajaran perusahaan Toyota yang luas sambil juga mencari lebih jauh untuk mitra dan pasar baru.

3 Perusahaan Calon Tulang Punggung Toyota  

Ide lain juga memenuhi benak Toyoda adalah melakukan sesuatu yang baru berbeda dari bisnis utama Toyota. Gagasan ini bagai cermin pemikiran kakeknya Kiichiro Toyoda di mana kala itu berkecimpung membuat mobil yang artinya keluar pada bisnis utama keluarnya kala itu yakni manufaktur alat tenun. Dan kemudian pada 1937, Kiichiro memisahkan Toyota Motor sebagai perusahan baru mandiri, menjadi jalur bisnis baru di keluarganya.

Di era sekarang, Toyota memiliki anak-anak perusahaan yang sedang berkembang dan sangat menjanjikan. Di antarnya adalah Toyota Connected, TRI-AD dan Admatechs, ketingganya menjadi spin-off atau perusahan baru di masa depan.

Dan artinya suatu hari bisa saja satu dari ketiga anak perusahaan ini akan berkembang melebihi Toyota Motor Corps. Mirip sebuah siklus di mata Toyota Motor Corp akhirnya melampaui sukses dari perusahaan yang kemudian dikenal sebagau Toyota Automatic Loom.

"Ketika kita memiliki bisnis semacam itu, akan lebih baik untuk memisahkannya daripada mencoba mempertahankannya dan menumbuhkannya di dalam perusahaan," jelas Toyoda.

Secara terperinci, Toyota Connected sendiri adalah perusahaan internal yang dipimpin oleh orang kepercayaan Toyoda bernama Shigeki Tomoyama. Fokus pada bidang telematika, pemasaran digital, komunitas pintar dan integrasi dealer. Punya semboyan "Free us from the tyranny of technology, making a connected life a more human experience".

Selanjutnya adalah TRI-AD (Toyota Research Institute-Advanced Development) Dibentuk 2018 dengan pemasok grup Aisin Seiki Co. dan Denso Corp. Misinya adalah membuat perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan mobil otonom. Punya slogan "Silicon Valley agility. Japanese master craftsmanship".

Terakhir Admatechs Co. adalah perusahaan patungan antara Toyota, Shin-Etsu Chemical Corp dan Shin-Etsu Quartz Products Co. Fokus pada pengembangan bahan canggih untuk digunakan dalam komputer, elektronik, mobil, makanan dan peralatan medis. [Ari]