Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Balap F1 Diprediksi Bisa Kalah Populer dari Video Game

Berita Otomotif

Balap F1 Diprediksi Bisa Kalah Populer dari Video Game

MODENA – Formula One (F1) dianggap bisa tersaingi pamornya oleh beragam video game menarik, jika ajang ini tak bisa mengembalikan lagi keseruan sebuah balapan.

Anggapan tersebut bukan diutarakan oleh sembarang orang. Adalah Maurizio Arrivabene, Team Principal Scuderia Ferrari F1 Team yang mengeluarkan pernyataan ini.

Komentar pedas Arrivabene dilontarkan di tengah-tengah rencana revisi regulasi besar-besaran pada 2021, salah satunya melalui pembatasan anggaran plus anggota tim. Hal ini dilakukan demi mereduksi kesenjangan antara tiga tim besar yakni FerrariMercedes, Red Bull dan tim lainnya.

Dengan tegas, Arrivabene menyatakan ketenaran F1 telah merosot. Di saat bersamaan, F1 tidak bisa meraup segmen konsumen baru.

“Jika pada poin tertentu pemirsa semakin menua dan Anda hanya terus berusaha menjaga yang Anda punya tanpa memperhatikan cara meraup generasi baru, tandanya ada masalah pada diri Anda. Anda harus menemukan solusi,” tandasnya.

Lelaki kelahiran 7 Maret, 1957 ini menilai bahwa F1 seharusnya tak hanya fokus pada produk mereka saja dalam memperbaiki diri, tapi turut memperhitungkan aspek lain yang makin diminati anak muda. Perkembangan video game semacam Esports bahkan ia anggap sudah mampu menyaingi popularitas F1 di mata generasi muda.

“Kompetitor kami di era kekinian, menurut pendapat personal saya, adalah PlayStations. Seharusnya kita menaruh perhatian serta fokus ke para pesaing F1. Hari ini kita punya rentang hiburan teramat luas sehingga kita perlu melihat segalanya, tidak hanya olahraga tertentu atau ingin menyamaratakan semua aspek (di dalam F1),” papar dia, seperti dikutip dari Motorsport pertengahan pekan ini.

F1, menurut Arrivabene, perlu melakukan sesuatu agar setiap seri balapan kembali menarik. F1 harus merombak banyak hal untuk ‘lahir kembali’ dan melakukannya tidak mudah.

Ia pun menyinggung soal pembatasan anggaran serta anggota tim. Baginya, solusi membuat F1 kembali seru bukan cuma soal kesenjangan anggaran. Ia mengibaratkan keinginan tersebut seperti memaksa Real Madrid menghilangkan pemain-pemain bintang mereka.

“Bagaimana bisa Anda bilang ke Real Madrid, maaf, kalian harus bermain dengan tim kecil. Jangan berlaga dengan tim terbaik. Pakai saja tim kelas menengah. Ayolah, hal itu konyol. Olahraga ini juga dimainkan oleh tim-tim besar. Ini bagian dari kemegahan olahraga yang kita geluti sekarang,” tutupnya. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang