HOKKAIDO – Toyota terpaksa menghentikan sementara produksi kendaraannya akibat gemba bumi yang melanda kota Hokkaido, Jepang pada hari Kamis, 6 September 2018.
Penghentikan produksi ini dilakukan sejak hari Sabtu lalu (8/9/2018) hingga waktu yang belum ditentukan. Bahkan berdasarkan informasi yang kami terima, hingga hari ini pabrik Toyota Motor Hokkaido belum kembali beroperasi. Gempa bumi yang melanda kota Hokkaido dikabarkan memiliki kekuatan hingga 6,7 SR dan mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia serta ratusan orang mengalami luka-luka.
Tak hanya itu, gempa juga telah menghentikan pasokan energi di seluruh pulau, termasuk pembangkit tenaga listrik yang memasok setengah dari pulau tersebut. Lokasi pembangkit listrik sangat dekat dengan titik pusat gempa sehingga harus dimatikan sementara demi keamanan.
Akibatnya, Toyota harus menghentikan produksi kendaraan di beberapa pabrik miliknya. Beberapa pabrik yang terpengaruh terhadap kondisi ini di antaranya adalah pabrik Toyota di Kyushu dan Tahara. Pabrik-pabrik tersebut memproduksi beberapa model seperti Lexus dan Toyota Land Cruiser yang bertanggung jawab untuk memproduksi kendaraan ekspor.
Demikian pula dengan fasilitas produksi di Hokkaido, Toyota memproduksi beberapa komponen seperti transmisi dan transfer case yang harus dihentikan produksinya. Tanpa sumber tenaga, Toyota tidak bisa mengkonfirmasi kapan pabrik akan kembali beroperasi.
Meski memproduksi kendaraan untuk pasa ekspor, kemungkinan Toyota Indonesia tidak akan terlalu terpengaruh. Hal ini karena umumnya kendaraan Toyota yang laris di pasaran sudah diproduksi sendiri di Tanah Air. Bahkan, sejumlah kendaraan Toyota produksi Indonesia sudah diekspor ke beberapa negara. [Adi/Ari]
Berita Utama

Belum 1,5 Tahun Meluncur, Daihatsu Rocky Dapat Penyegaran Model
Mobil Baru
Hyundai Stargazer Resmi Rilis di GIIAS 2022, Sudah Laku 2.000 Unit Lebih
Mobil Baru