Survei: yang Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Tetap Ingin Beli Mobil Saat Pandemi

JAKARTA – Di masa pandemi virus Corona (Covid-19), masyarakat Jakarta dan sekitarnya tetap mau membeli mobil, menurut survei dari Lifepal. Keinginan terkuat ada pada warga dengan kategori gaji bulanan Rp 10 – 20 juta, disusul kemudian oleh yang kurang dari Rp 5 juta.

Ini, menurut keterangan resmi Lifepal, diketahui dari Survei Perilaku Keuangan dan dan Konsumsi Masyarakat di Masa Pandemi yang melibatkan 400 responden di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Survei berlangsung pada kuartal IV 2020, tepatnya pada 6 Oktober – 18 November.

Salah satu tujuan survei adalah mengetahui berapa banyak di antara mereka yang masih mau membeli mobil di tengah pandemi, daripada menyimpan uang. Ternyata, masih ada 30,6 persen dari responden yang ingin melakukan itu.

Hasil tersebut masih lebih rendah dibandingkan keinginan membeli properti alih – alih menabung. Ada yang masih mau membeli rumah (46,9 persen), membeli tanah (45,8 persen), maupun membeli apartemen (32,6 persen).

Keinginan mengakuisisi mobil alih – alih menabung hanya menang dari niat untuk membeli motor. Cuma 26 persen responden yang berpikir untuk merogoh tabungan dan mengakuisisi kendaraan roda dua dalam situasi pandemi.

Keinginan Beli Mobil Berdasarkan Gaji

Survei mengategorikan pula responden berdasarkan penghasilan bulanan. Porsi terbanyak dari responden (40,4 persen) memiliki penghasilan bulanan Rp 5 – 10 juta, diikuti secara berturut-turut oleh gaji Rp 10 – 20 juta (29,3 persen), Rp 20 juta ke atas (17,3 persen), serta kurang dari Rp 5 juta (13 persen).

Ada 35,3 persen warga bergaji Rp 10 – 20 juta per bulan yang tetap mempunyai minat membeli mobil pribadi daripada menyimpan uang di masa pandemi. Menyusul di belakangnya adalah warga bergaji kurang dari Rp 5 juta, dengan persentase 32,2 persen.

Tempat ketiga diisi oleh warga berpendapatan di atas Rp 20 juta, dengan persentase 30,5 juta. Posisi terakhir adalah mereka yang berpendapatan Rp 5 – 10 juta, dengan persentase 28 persen. [Xan/Ari]