Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Suzuki: 80 Persen Pembeli LMPV Ingin Mobil yang Bisa Naikkan Gengsi

Berita Otomotif

Suzuki: 80 Persen Pembeli LMPV Ingin Mobil yang Bisa Naikkan Gengsi

JAKARTA - menurut survei internal Suzuki, 80 persen konsumen di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) masih mempertimbangkan faktor gengsi dalam memilih dan membeli.

Survei internal sebuah pabrikan adalah temuan dan data berharga. Tidak setiap kali survei ini dibeberkan ke pihak luar, apalagi media massa.

Untungnya, ada satu survei internal terkini yang menarik dari agen pemegang merek Suzuki di Indonesia mengenai segmen LMPV. Menurut riset tersebut, mayoritas konsumen segmen kendaraan penumpang terfavorit di Nusantara ini menginginkan mobil yang dianggap dapat menaikkan status sosial.

“(Baru-baru ini) kami cek dan hasilnya sudah ada. Kami mengecek apakah pembelian mobil, khususnya LMPV, masih berurusan dengan status sosial. Sebanyak 80 persen menjawab iya. Jadi, membeli mobil itu untuk meningkatkan status sosial. Gengsi,” papar dia beberapa waktu lalu.

 Ertiga sendiri merupakan andalan Suzuki di segmen itu. Model yang juga dijual di India tersebut pun menjadi salah satu tulang punggung penjualan mereka di Nusantara.

Generasi pertama dari Ertiga dirilis pada 2012. Butuh enam tahun sebelum akhirnya generasi kedua meluncur.

Segmen ini sendiri berisikan merek-merek Jepang besar dan merek China. Pada 2017, ada dua pemain baru yaitu Mitsubishi Xpander serta Wuling Confero yang menemani pemain-pemain lama seperti Ertiga adalah Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Honda Mobilio.

Pada 2019, model yang sebenarnya sudah naik tingkat ke segmen medium MPV, Nissan Livina, memutuskan turun kasta lagi di segmen LMPV di generasi terbarunya. Livina teranyar menggunakan platform Xpander dan diproduksi pabrik Mitsubishi di Cikarang, Bekasi.

Pada 2013 sampai 2015, pernah ada produk dari merek Amerika Serikat yaitu Chevrolet Spin yang mencoba peruntungan dan merupakan rakitan lokal di pabrik Pondok Ungu, Bekasi. Tapi, pada pertengahan 2015, Spin berhenti diproduksi dan pabrik itu kemudian ditutup dengan alasan tak mampu bersaing. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang