Salah Satu Cara agar Tak Emosional Mengemudi di Jalan: Manajemen Waktu

JAKARTA - Potensi road rage atau tindak kekerasan verbal maupun nonverbal oleh para pengguna jalan di Indonesia bisa dihindari antara lain dengan manajemen waktu.

Di jalan, terkadang kita menemukan atau bahkan terlibat langsung dalam aksi-aksi road rage. Berbagai peristiwa terkait ini juga bisa kita temukan viral di jagat internet.

Kasus serta penyebab road rage sendiri bisa bermacam-macam. Akan tetapi, menurut pereli sekaligus Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia Rifat Sungkar, benang merahnya satu: emosi yang terpacu.

“Semua itu terjadi ketika orang tersebut terpacu emosinya,” ujar lelaki yang juga menjadi Founder Rifat Drive Labs ini dalam diskusi virtual pada Selasa (21/12/2021) sore kemarin.

Artikel terkait

Rifat: Tingkat Disiplin Pengendara Rendah

Berita Otomotif

10 March 2015

Tips Menerobos Banjir dari Rifat Sungkar

Panduan Pembeli

11 February 2015

Pertamina Fastron Kembali Lumasi Mesin Mobil Rifat Sungkar

Berita Otomotif

09 October 2015

Rifat kemudian menyorot salah satu pemicu emosi di jalan yakni tekanan waktu. Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Mobilitas Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) 2021-2024 tersebut, faktor itu dapat menjadi pemantik emosi yang cukup besar ketika mengemudi.

Apalagi, tidak bisa dimungkiri bahwa berbagai ruas jalan di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta kerap dilanda kemacetan, sehingga waktu tempuh bertambah.

Akibat diburu jadwal dan terjebak kemacetan, para pengemudi akhirnya lebih gampang terpancing emosinya oleh perilaku agresif atau semena-mena para pengguna jalan lain.

Oleh karena itu, Rifat menyarankan para pengemudi lebih sadar untuk melakukan manajemen waktu ketika berkendara.

“Bagaimana caranya? Berangkat saja misalnya satu jam lebih cepat. Beres, kan. Kalau tidak ada tekanan waktu, kita mau disusul atau mau dipepet pun santai karena tidak terburu-buru,” tegas dia.

Rifat lalu berpesan agar para pengguna jalan selalu ingat dengan keselamatan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Ia menyarankan agar para pengemudi lebih berperilaku defensif dan bukan agresif.

“Menang di jalan raya, kan, artinya menang karena bisa memberikan keselamatan pada orang lain. Kan, enggak ada pialanya. Jadi, balik lagi ke manajemen diri sendiri untuk bisa mendapatkan ketenangan selama berkendara,” tukas dia terakhir, dalam pembahasan mengenai road rage. [Xan/Dms]