PARIS – Pemerintah Perancis selaku pemegang saham terbesar Renault dengan kepemilikan sebesar 15 persen dikabarkan sedang mencari pengganti Carlos Ghosn sebagai CEO Renault.
Dewan Direksi memutuskan beberapa waktu lalu untuk tetap mempertahankan posisi Ghosn karena kurangnya informasi terkait pelanggaran yang sudah dilakukan. Namun saat ini. Renault sudah memiliki pelaksana CEO yaitu Thierry Bollore.
Renault kabarnya telah mulai mendaftarkan beberapa nama yang dapat mengganti Ghosn. Satu diantaranya adalah Didier Leroy yang saat ini memiliki posisi sebagai Senior Executive Toyota.
“Tidak ada yang resmi saat ini, tapi Pemerintah sudah mulai membuat daftar. Mereka siap untuk membuat halaman baru,” tutur informan yang didapatkan Reuters.
Beredar kabar bahwa beberapa anggota dewan direksi di bawah pimpinan oleh Cherie Blair, istri mantan PM Inggris Tony Blair menyatakan ketidaksabarannya terhadap sikap Renault terhadap masalah tersebut. Blair mendapat dukukungan dari dua direktur, perwakilan staf dan beberapa manager yang mengkritik manajemen krisis Renault.
Saat ini, Renault memang menyatakan bahwa belum ada keperluan untuk mengganti posisi CEO secara permanen. Hal ini karena berdasarkan investaigasi internal Renault, mereka belum menemukan pelanggan yang dilakukan oleh Ghosn. Kondisi tersebut menjadi pertimbangan tersendiri bagi Renault untuk tetap mempertahankan Ghosn.
Sebaliknya, Nissan dan Mitsubishi sudah mengambil langkah yang lebih tegas yaitu dengan memecat Ghosn dari posisinya. Meski demikian, kondisi tersebut tidak menghilangkan kemitraan aliansi yang kini sudah diisi oleh Renault, Nissan dan Mitsubishi. [Adi/Ari]
Berita Utama

‘Kode’ Peluncuran Toyota Yaris Cross antara Juni atau Juli 2023
Berita Otomotif
Baru 3 Bulan Meluncur, Wuling Alvez Sudah Laku Segini
Berita Otomotif
KIA Carens 1.5L IVT Tambah Varian Captain Seat, Harganya Rp414,6 Juta
Mobil Baru