Mercedes-Benz Mengaku Tak Masalah Disalip BMW sebagai ‘Raja’ Mobil Mewah Indonesia

JAKARTA – Mercedes-Benz mengaku tak menjadikan status merek mobil terlaris sebagai target di Indonesia. Strategi terkini mereka pun tak bakal didasarkan atas hal itu.

BMW Group Indonesia yang terdiri dari BMW dan MINI, sejak 2020 hingga kini, menjadi jenama mobil mewah paling laku di Tanah Air, jika menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Sebelum itu, selama bertahun-tahun, Mercedes-Benz adalah ‘rajanya’ segmen kendaraan premium di negeri ini.

Bisnis Mercedes-Benz di Indonesia sendiri kini tak lagi ditangani oleh prinsipal secara langsung. Per 29 September 2023, dua perusahaan mereka di sini yaitu PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) serta PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) diakuisisi Inchcape-Indomobil Group, kemudian mengalami pergantian manajemen.

Chief Executive Officer MBDI Roelof Lamberts, dalam seremoni peluncuran tujuh model baru pada Selasa (14/11/2023), mengatakan saat ini mereka sedang menyusun strategi bersama para pemegang saham. Apakah untuk mengambil kembali ‘takhta’ mereka?

Artikel terkait

BMW Masih Mobil Mewah Terlaris di Indonesia! Berkat Sedan ‘Murah’ Seri 2?

Berita Otomotif

28 April 2022

Deretan Mobil Listrik dari Merek Mewah di Indonesia, Mulai dari Sedan sampai SUV

Mobil Listrik

06 December 2023

BMW Yakin Jadi Merek Mobil Mewah Terlaris Lagi di Indonesia pada 2022

Berita Otomotif

17 June 2022

Ketika diwawancarai, Roelof mengklaim bahwa menjadi nomor satu di pasar mobil premium bukan obyektif mereka.

“Bukan strategi kami untuk menjadi nomor satu di pasar mobil premium. Kapan pun hal itu masuk akal, kapan pun hal itu memungkinkan, kami sudah pasti merasa senang. Tapi, kalau itu tidak masuk akal, tidak menjadi soal karena kami tidak menargetkannya untuk alasan apa pun,” papar dia dalam wawancara di Jakarta.

Strategi yang kini sedang Mercedes-Benz susun, lanjut dia, adalah untuk tujuh tahun ke depan alias 2030. Mereka kini sedang melakukan finalisasi terhadap langkah-langkah yang bakal diambil sampai akhir dekade ini.

“Kami akan mencoba menyusun kebijakan yang berfokus pada pertumbuhan dan kalau ternyata hasilnya adalah kami menjadi yang terdepan lagi, kami akan senang. Tapi, itu bukan obyektif utama kami,” aku Lamberts.

Menilik data Gaikindo, penjualan retail Mercedes-Benz pada Januari-Oktober 2023 mencapai 2.747 unit atau naik 8,9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

BMW Group, di sisi lain, membukukan transaksi jual-beli 4.085 unit—tumbuh 32,72 persen. Rinciannya terdiri dari 3.393 unit untuk BMW dan 692 unit untuk MINI.

“Sejauh yang saya bisa nilai—karena saya baru saja kembali ke Indonesia—saya pikir mereka (BMW) bisa begitu karena mengikuti event-event yang dilakukan bersamaan dengan banyak merek lain. Lalu, saya rasa itu juga karena isu availability (ketersediaan suplai) yang menjadi faktor kunci,” nilai Lamberts yang turut menyinggung event Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Mercedes-Benz kembali mengikuti GIIAS—pameran mobil terbesar di Asia Tenggara—pada 2023, setelah terakhir kali ikut serta pada 2019. Pada 2020, pameran ini absen karena pandemi dan pada 2021 serta 2022 Mercedes-Benz memilih absen. [Xan/Ses]