Beranda Berita Berita Otomotif Kelas Menengah Diharapkan Tergiur Beli Mobil karena PPnBM 0 Persen Kelas Menengah Diharapkan Tergiur Beli Mobil karena PPnBM 0 Persen Berita Otomotif Insan Akbar | 24 February 2021 11:16 JAKARTA – Konsumsi dari kelas menengah di pasar otomotif Indonesia diharapkan meningkat, setelah Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 0 persen bagi mobil baru berlaku.Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah memberikan relaksasi pajak yang akan menurunkan harga mobil baru mulai Maret 2021. Bentuknya adalah insentif PPnBM.Keringanan pajak mobil baru diberikan bertahap selama sembilan atau sepuluh bulan. Tahap pertama ialah PPnBM 0 persen pada Maret hingga Mei.Ada pula pemberian Down Payment (DP/Uang Muka) ringan sampai dengan 0 persen bagi mobil baru. Ini berlaku pada Maret – Desember.Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan payung hukum kebijakan tersebut kini sudah dalam tahap finalisasi. Belum diberitahukan perkiraan kapan aturan terbit.Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menjelaskan kebijakan ini diharap mendorong konsumsi kelas menengah di sektor otomotif. Pasalnya, sejak pandemi virus Corona (Covid-19) masuk Indonesia pada Maret 2020, mereka menahan pembelian.“Itu memang diharapkan bisa mendorong konsumsi masyarakat, khususnya kelas menengah. Kita tahu selama 2020 kemarin, kelas menengah banyak yang konsumsinya tertahan. Jadi, karena mobilitas sangat terbatas, mereka ini banyak melakukan konsumsi hanya untuk kebutuhan mendasar saja,” ucap dia dalam konferensi pers virtual ‘APBN Kita’ pada Selasa (23/2/2021) yang disiarkan via akun YouTube Kementerian Keuangan.Insentif PPnBM mobil baru, lanjut dia, diharapkan mendorong konsumsi sejak kuartal pertama. Itulah alasan mengapa pemerintah menerapkannya sejak Maret.“Itu langsung mendorong juga penyaluran kredit dari perbankan, sehingga nanti multiplier effect-nya langsung kita rasakan. Salah satu yang penting juga, local purchase (komponen lokal) kami tetapkan sebesar minimal 70 persen sehingga ini merupakan produk dalam negeri. Multiplier effect ke penciptaan lapangan kerja dalam negeri dan penciptaan GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto) dalam negeri itu nanti cukup besar,” papar Febrio.Relaksasi PPnBM memang tidak diberikan kepada seluruh mobil baru, melainkan hanya bagi kategori tertentu. Persyaratan untuk mendapatkannya adalah rakitan lokal dengan komponen dalam negeri 70 persen, bermesin 1.500 cc ke bawah, dengan jenis sedan maupun kendaraan berpenggerak dua roda (4x2) lain. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait DP 0 persen mobil baru insentif PPnBM mobil baru PPnBM 0 persen mobil baru insentif pajak mobil baru relaksasi pajak mobil baru relaksasi PPnBM mobil baru Cetak Berita Utama Bos Chery Global Singgung Ekspansi dan ‘Perang Harga’ di Antara Merek Mobil China Berita Otomotif Insan Akbar | 3 jam yang lalu WUHU – President Chery International Zhang Guibing menyinggung perihal ekspansi merek-merek mobil China di pasar dunia dan juga efeknya.Ketika ... Chery Pastikan Omoda 7 akan Masuk ke Indonesia! Kapan? Mobil Listrik Insan Akbar | 3 jam yang lalu WUHU – Bos besar Chery memastikan bahwa Omoda 7 direncanakan masuk ke pasar otomotif Indonesia.Omoda 7 baru saja menjalani world premiere (debut ... Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 8 jam yang lalu JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ... Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 8 jam yang lalu JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ... Komentar
Kelas Menengah Diharapkan Tergiur Beli Mobil karena PPnBM 0 Persen Berita Otomotif Insan Akbar | 24 February 2021 11:16 JAKARTA – Konsumsi dari kelas menengah di pasar otomotif Indonesia diharapkan meningkat, setelah Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 0 persen bagi mobil baru berlaku.Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah memberikan relaksasi pajak yang akan menurunkan harga mobil baru mulai Maret 2021. Bentuknya adalah insentif PPnBM.Keringanan pajak mobil baru diberikan bertahap selama sembilan atau sepuluh bulan. Tahap pertama ialah PPnBM 0 persen pada Maret hingga Mei.Ada pula pemberian Down Payment (DP/Uang Muka) ringan sampai dengan 0 persen bagi mobil baru. Ini berlaku pada Maret – Desember.Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan payung hukum kebijakan tersebut kini sudah dalam tahap finalisasi. Belum diberitahukan perkiraan kapan aturan terbit.Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menjelaskan kebijakan ini diharap mendorong konsumsi kelas menengah di sektor otomotif. Pasalnya, sejak pandemi virus Corona (Covid-19) masuk Indonesia pada Maret 2020, mereka menahan pembelian.“Itu memang diharapkan bisa mendorong konsumsi masyarakat, khususnya kelas menengah. Kita tahu selama 2020 kemarin, kelas menengah banyak yang konsumsinya tertahan. Jadi, karena mobilitas sangat terbatas, mereka ini banyak melakukan konsumsi hanya untuk kebutuhan mendasar saja,” ucap dia dalam konferensi pers virtual ‘APBN Kita’ pada Selasa (23/2/2021) yang disiarkan via akun YouTube Kementerian Keuangan.Insentif PPnBM mobil baru, lanjut dia, diharapkan mendorong konsumsi sejak kuartal pertama. Itulah alasan mengapa pemerintah menerapkannya sejak Maret.“Itu langsung mendorong juga penyaluran kredit dari perbankan, sehingga nanti multiplier effect-nya langsung kita rasakan. Salah satu yang penting juga, local purchase (komponen lokal) kami tetapkan sebesar minimal 70 persen sehingga ini merupakan produk dalam negeri. Multiplier effect ke penciptaan lapangan kerja dalam negeri dan penciptaan GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto) dalam negeri itu nanti cukup besar,” papar Febrio.Relaksasi PPnBM memang tidak diberikan kepada seluruh mobil baru, melainkan hanya bagi kategori tertentu. Persyaratan untuk mendapatkannya adalah rakitan lokal dengan komponen dalam negeri 70 persen, bermesin 1.500 cc ke bawah, dengan jenis sedan maupun kendaraan berpenggerak dua roda (4x2) lain. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait DP 0 persen mobil baru insentif PPnBM mobil baru PPnBM 0 persen mobil baru insentif pajak mobil baru relaksasi pajak mobil baru relaksasi PPnBM mobil baru
Bos Chery Global Singgung Ekspansi dan ‘Perang Harga’ di Antara Merek Mobil China Berita Otomotif Insan Akbar | 3 jam yang lalu WUHU – President Chery International Zhang Guibing menyinggung perihal ekspansi merek-merek mobil China di pasar dunia dan juga efeknya.Ketika ...
Chery Pastikan Omoda 7 akan Masuk ke Indonesia! Kapan? Mobil Listrik Insan Akbar | 3 jam yang lalu WUHU – Bos besar Chery memastikan bahwa Omoda 7 direncanakan masuk ke pasar otomotif Indonesia.Omoda 7 baru saja menjalani world premiere (debut ...
Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 8 jam yang lalu JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ...
Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 8 jam yang lalu JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ...