Jokowi: Jakarta Telat 30 Tahun Bangun Transportasi Publik, Makanya Macet

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menilai penyebab kemacetan di Jakarta dan kota-kota Indonesia lainnya adalah keterlambatan membangun transportasi publik.

Jokowi, sapaan akrabnya, menjelaskan transportasi massal adalah hal yang sangat mendasar untuk menghubungkan provinsi, kota, maupun kabupaten. Apalagi pilihan-pilihan moda transportasi umum yang murah.

“Tentu saja, yang kita pilih adalah yang paling murah,” ucap ‘RI 1’ di Peresmian Depo Kereta Api Maros , Sulawesi Selatan pada Rabu (29/3/2023), seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet.

Sayangnya, hal tersebut telat dilakukan. Ini tidak hanya terjadi di beberapa daerah saja.

“Hampir semua di pulau besar, kemudian di kota-kota, utamanya Ibu Kota, kita ini terlambat dalam membangun transportasi publik, transportasi massal,” tandasnya.

Artikel terkait

Jokowi Resmikan Tol Kayu Agung – Palembang dengan Protokol Kesehatan Ketat

Berita Otomotif

26 January 2021

Siapkan Duit Lebih! Ini Daftar Harga BBM Pertamina Usai Pertalite Jadi Rp10 Ribu

Berita Otomotif

05 September 2022

Jokowi Wanti-wanti Soal Lonjakan Pemudik pada Lebaran Tahun Ini

Berita Otomotif

13 April 2023

Hasilnya, lanjut Jokowi, adalah preferensi masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Jumlahnya pun terus meningkat dan memadati jalan.

Bahkan, Ibu Kota Indonesia sendiri telat tiga dekade membangun serta memeratakan transportasi massal untuk orang maupun barang.

“Akhirnya macet di semua kota sekarang ini. Tidak hanya di Jakarta. Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, di Makassar sudah macet semuanya karena kita terlambat membangun transportasi publik. Di Jakarta terlambat 30 tahun, kira-kira,” pungkas dia.

“Meskipun sekarang sudah ada MRT, tapi baru satu jalur. Ada LRT, tapi juga belum juga. Sehingga, Bapak-Ibu kalau di Jakarta pagi macet, siang macet, sore macet, malam macet sekarang ini karena keterlambatan membangun itu,” lanjut Jokowi.

Kemacetan Jakarta memang menjadi satu isu klasik yang kerap mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.

Parahnya kemacetan di pusat pemerintahan serta ekonomi Indonesia itu bisa dilihat dari daftar kota termacet dunia menurut Tomtom Traffic Index.

Pada 2022 kemarin, Jakarta ada di ranking 26 kota termacet dunia, dari 389 kota yang masuk perhitungan. Bicara hanya Asia Tenggara, peringkatnya menjadi nomor dua.

Adapun ranking pada 2021 adalah ke-46 dari 404 kota di dunia. Lalu, pada 2020, peringkat Jakarta adalah 31.

Jakarta bahkan sempat menempati posisi 10 kota termacet dunia pada 2019, dengan tingkat kemacetan 53 persen. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<