Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Isuzu Masih Ragu Ikut GIIAS 2020 karena 2 Alasan ini

Berita Otomotif

Isuzu Masih Ragu Ikut GIIAS 2020 karena 2 Alasan ini

JAKARTA – Isuzu sejauh ini masih belum bisa memastikan ikut Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2020 atau tidak. Ada dua alasan mereka, salah satunya adalah keraguan apakah pameran ini bisa menarik banyak pengunjung dan mengakselerasi penjualan di masa pandemi virus Corona (Covid-19).

Seperti diketahui, pelaksanaan GIIAS 2020 telah diundur gara-gara pandemi yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020. GIIAS di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Serpong, Tangerang molor dari 7 – 17 Agustus menjadi 22 Oktober – 1 November 2020 mendatang.

Beberapa pabrikan mobil telah mengaku masih memantau kondisi pandemi, sehingga belum bisa menegaskan bakal ikut pameran otomotif yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara ini. Misalnya saja Toyota dan Honda.

Ternyata, Isuzu pun demikian. Merek yang kesohor di Tanah Air berkat multi purpose vehicle (MPV) Panther itu mengaku masih agak ragu.

Merek asal Jepang ini melihat kebanyakan masyarakat masih menghindari kerumunan maupun kontak sosial. Pasalnya, pandemi belum berakhir.

“Terus terang, buat kami, situasi sangat sulit karena apakah pameran ini akan menjadi daya tarik untuk membuat orang datang di keramaian di masa ‘new normal’ (hidup normal dengan norma-norma baru di tengah pandemi), kami belum tahu. Prediksi kami, orang saat ini tetap ingin mengurangi adanya kontak sosial,” papar Attias Asril, General Manager Marketing Division Head PT. Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dalam diskusi virtual bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot) akhir pekan lalu.

Tak hanya itu alasan Isuzu masih ragu bergabung di GIIAS 2020. Permasalahan skala prioritas dan efisiensi di masa pandemi juga memiliki andil.

“Alasan kedua, tentunya kami harus mempertimbangkan benar karena untuk mengikuti pameran ini tentunya membutuhkan dana tak sedikit. Skala prioritasnya sedang kami pertimbangkan,” tandas dia lagi.

Pandemi memang memukul jatuh penjualan mobil baru di Tanah Air, karena merosotnya daya beli masyarakat. Penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) Mei 2020 terjun bebas 95 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu (year on year), sementara wholesales Januari – Mei drop 40-an persen year on year.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah merevisi target penjualan mobil 2020 dari 1,050 juta unit menjadi 600 ribu unit. Pada 2019, realisasi penjualan adala 1,030 juta unit. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang