Inden Honda BR-V Termahal di Indonesia Mencapai 3 Bulan! Ini Penyebabnya

JAKARTA - Inden Honda BR-V di Indonesia, khususnya varian tertinggi dengan fitur Honda Sensing, diakui cukup lama. Krisis cip semikonduktor menjadi biang keladinya.

Public Relations and Digital Manager PT. Honda Prospect Motor (HPM) Yulian Karfili membeberkan produksi maupun suplai mobil-mobil mereka tahun ini masih terkendala isu minimnya ketersediaan cip semikonduktor di dunia.

Salah satu model paling terkendala ialah All New BR-V, khususnya varian tertinggi yaitu Prestige Honda Sensing.

“Cip semikonduktor banyak digunakan di mobil-mobil dengan teknologi tinggi, salah satunya dengan teknologi Honda Sensing. Kondisi sekarang, pemesanan BR-V dengan Honda Sensing sangat tinggi sehingga indennya sudah mencapai tiga bulan,” ujar Arfi, sapaan akrabnya, dalam diskusi virtual dengan Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) pada Selasa (15/2/2022).

Artikel terkait

Honda Putar Otak karena Mobil-Mobil di Indonesia Masih Terimbas Krisis Cip

Berita Otomotif

16 February 2022

Dipesan 6.000 Unit, Produksi & Distribusi Honda BR-V Masih Terkendala

Berita Otomotif

17 March 2022

Krisis Cip Global, Produksi Model Toyota di Indonesia Ada yang Terhenti?

Berita Otomotif

17 February 2022

Sekadar mengingatkan, BR-V generasi kedua meluncur di Indonesia pada September 2021. Akan tetapi, produksi maupun pengiriman unit kepada diler maupun konsumen baru dilakukan mulai Januari 2022.

SUV yang per Januari 2022 berbanderol Rp278,9-342,9 juta on the road (OTR) Jakarta ini berubah secara signifikan dari berbagai aspek mulai dari platform, desain, mesin, teknologi, hingga fitur.

Salah satunya penyematan teknologi bantuan pengemudian aktif Honda Sensing pada varian termahal saja.

Fitur-fitur canggih di dalamnya ialah Adaptive Cruise Control, Collision Mitigation Brake System, Lead Car Departure Notification System, Lane Keeping Assist System, Road Departure Mitigation System, Auto-High Beam.

All New BR-V untuk pasar Indonesia sendiri terdiri dari lima opsi trim. Mulai dari S MT, E MT, E CVT, Prestige CVT, hingga Prestige CVT Honda Sensing.

“Satu hal mengenai penjualan Honda, biasanya kalau peluncuran produk kami, para pembeli pertama adalah loyalis Honda. Mereka sudah paham dan biasa menggunakan Honda. Polanya biasanya varian teratas akan naik di awal, lalu perlahan berimbang,” papar Arfi.

“Hal yang sama terjadi juga pada BR-V. Pada bulan-bulan awal pemesanan dan penjualan, BR-V varian Honda Sensing bisa mencapai 60-70 persennya. Jadi, sangat tinggi untuk yang Honda Sensing ini,” lanjutnya.

Arfi menyebut kalau inden All New BR-V selain varian Prestige Honda Sensing relatif lebih singkat. Bagi konsumen yang ingin tipe tak jauh berbeda, All New BR-V Prestige non-Honda Sensing dapat menjadi opsi.

“Kalau dilihat, secara perbandingan, perbedaan fitur dan tampilan sebenarnya hanya sedikit sekali. Bedanya, satu, pasti tidak hanya Honda Sensing. Lalu tidak ada Honda LaneWatch, Side Curtain Airbags, dan ada perbedaan dari sisi sistem audio. Lain-lainnya, termasuk dari segi tampilan, semuanya sama,” tutup Arfi. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<