Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Filosofi ‘Setia’ di Balik Konservasi Penyu yang Daihatsu Lakukan 11 Tahun

Berita Otomotif

Filosofi ‘Setia’ di Balik Konservasi Penyu yang Daihatsu Lakukan 11 Tahun

BULELENG – Daihatsu konsisten memilih konservasi penyu sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di sektor lingkungan. Ternyata, di balik itu, ada filosofi mendalam yang mereka harap selalu diterapkan perusahaan ketika menjalankan bisnis.

Marketing and Corporate Planning Director PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani mengakui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR/Tanggung Jawab Sosial Korporasi) umumnya selalu berkaitan dekat dengan bisnis perusahaan.

Oleh karena itu, keputusan Daihatsu memilih konservasi penyu sebagai CSR di sektor lingkungan sejak 2011 hingga detik ini mungkin terkesan unik bagi sebagian pihak. Akan tetapi, ia menyebut ada filosofi dari penyu yang ingin mereka terapkan dalam bisnis otomotif.

“Filosofinya agak dalam,” buka Agung ketika diwawancarai pada Kamis (28/7/2022) malam di Buleleng, Bali.

“Bicara penyu ini bicara tentang kesetiaan. Jadi, penyu, kalau dilepas, suatu hari nanti akan kembali lagi ke tempat mereka berasal. Jadi bahasanya adalah kesetiaan, loyalitas,” lanjutnya.

Karakter tersebut ingin diingat dan diterapkan terus oleh Daihatsu dalam melayani konsumen. Jenama asal Jepang itu ingin selalu setia kepada para pemilik mobil mereka di Indonesia sampai kapan pun.

Fakta yang tak kalah penting, enam dari tujuh spesies penyu di dunia berasal dari Indonesia. Agung pun menegaskan kalau Indonesia sangat bertanggung jawab terhadap kelestarian binatang purba yang bisa berumur sampai 150 tahun ini.

“Dari 1.000 tukik (anak penyu) yang dilepas, peluang untuk hidup, menjadi besar, dan bertelur hanya satu ekor karena para predator. Predator yang terbesar adalah manusia,” pungkasnya.

“Total tukik yang telah kami lepaskan selama 11 tahun sekitar 399 ribu ekor,” sambungnya.

Selama 11 tahun, Daihatsu telah menyokong tujuh tempat konservasi penyu. Mereka dipilih setelah survei mendalam untuk mengetahui keseriusan sang pengelola.

“Di Pasir Jambak, misalnya, itu miris. Orangnya sampai menjual Vespa dan lain-lain karena enggak ada yang mendukung tapi saking cintanya dia dengan penyu,” papar Agung mencontohkan.

Tujuh konservasi penyu binaan Daihatsu berlokasi di Pulau Pramuka, DKI Jakarta; Pangandaran, Jawa Barat; Perancak, Bali; Jogosimo, Jawa Tengah; Pasir Jambak, Sumatera Barat; Pantai Binasi, Sumatera Utara; Alun Utara, Bengkulu.

Pada Jumat (29/7/2022) ini, Daihatsu menandatangani perpanjangan kerja sama konservasi penyu dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Perancak.

"Manfaat yang didapat dari CSR Daihatsu ini tidak hanya terkait binatangnya. Tidak hanya ekologinya saja. Tapi, ternyata itu membangkitkan nilai ekonomi. Seperti banyak yang datang dan bekerja," kata Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil KKP Muhammad Yusuf dalam seremoni.

Agung berharap ke depannya mereka tidak hanya sekadar membangun fisik dalam CSR konservasi penyu. Daihatsu, sebutnya, juga bakal berdiskusi dengan KKP untuk meningkatkan literasi masyarakat supaya melindungi penyu dan tidak mengonsumsinya.

Marketing and Customer Relations Division Head PT. Astra International – Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso mengatakan Daihatsu menghabiskan Rp700 juta sampai Rp1 miliar untuk satu tempat konservasi penyu. Ini digunakan untuk membangun gapura penanda, kolam pasir, kolam sentuh, toilet, pendopo, sarana-prasarana edukasi, dan biaya operasional. [Xan/Ses]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang