Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Duh, Target Penjualan Mobil di Indonesia Tahun Ini Diakui Sulit Tercapai!

Berita Otomotif

Duh, Target Penjualan Mobil di Indonesia Tahun Ini Diakui Sulit Tercapai!

JAKARTA – Target penjualan mobil yang dipatok untuk 2023 kemungkinan tidak bisa tercapai, menurut pengurus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Data Gaikindo menunjukkan penjualan mobil malah menunjukkan penurunan, jelang tutup tahun. Ini terjadi baik dari sisi retail (distribusi diler ke konsumen) maupun wholesales (distribusi ke diler/untuk stok).

Penjualan retail Januari-November 2023 mencapai 908.462 unit. Terjadi penurunan tipis 0,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), dari sebelumnya 909.691 unit.

Sementara itu, penjualan wholesales pada 11 bulan 2023 ‘hanya’ 920.518 unit. Volume tersebut melesu 2,4 persen yoy, dari sebelumnya 942.686 unit.

target penjualan mobil 2023

Target penjualan mobil dari Gaikindo pada 2023 sendiri adalah 1,050 juta unit. Artinya, secara retail, transaksi-jual beli mobil pada Desember harus lebih dari 141 ribu unit.

“Proyeksi 1.050.000 unit agak sulit tercapai. Tapi, mudah-mudahan masih bisa di atas 1.000.000 unit,” aku Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto kepada Mobil123.com via pesan singkat pada Kamis (14/12/2023).

Menurut dia, terdapat beberapa alasan mengapa penjualan mobil terbilang tidak baik menjelang penutupan 2023. Ini ada kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, suku bunga acuan (BI Rate) yang meninggi, serta kondisi approval rating (tingkat persetujuan) dari kredit mobil.

“Pertumbuhan ekonomi agak melambat. Suku bunga perbankan ada kenaikan (BI 7-Day Reverse Repo Rate 6 persen). Ada pengetatan kredit sedikit pada leasing (perusahaan pembiayaan—Red),” papar Jongkie.

target penjualan mobil 2023

Hal senada juga dikatakan oleh Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam. Menurut dia, di sela-sela Media Year End Gathering 2023 beberapa waktu lalu di Jakarta, ekonomi Indonesia maupun global saat ini sedang melemah.

Ia juga menyoroti tingkat suku bunga acuan BI yang naik per Oktober 2023. Menurut dia, BI Rate terkini bisa bertahan cukup lama karena kondisi ekonomi di luar negeri.

“Ini yang disebut dengan long interest. Jadi, tingkat suku yang tinggi itu akan berlangsung lama. Di global, tingkat suku bunganya tinggi, sehingga ekonomi lemah dan Indonesia sudah masuk ke fase suku bunga tinggi. Sudah 6 persen suku bunga BI. Itu yang membuat pasar melemah,” papar Bob.

Terakhir, Bob menyinggung mengenai likuiditas uang di pasar yang sedang tidak baik.

“Mungkin, likuiditas juga terganggu sebab Presiden (Joko Widodo) sendiri juga bilang ‘gimana, nih, likuiditasnya’. Itulah yang menjadi faktor-faktor melemahnya permintaan di dalam negeri,” tutup pembesar Toyota ini. [Xan]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang