DFSK Fokus Luncurkan SUV di Indonesia untuk Jangka Menengah

JAKARTA – Dongfeng Sokon (DFSK) mengaku belum memikirkan sama sekali untuk menggarap segmen di luar sport utility vehicle (SUV) untuk pasar Indonesia.

DFSK memperkenalkan kendaraan penumpang pertama mereka di Indonesia yaitu medium SUV Glory 580 pada April 2018, setelah membangun pabrik dari 2015 – 2017 dengan kapasitas terpasang 50 ribu unit per tahun di Serang, Banten. Pada tahun depan mereka sudah berencana meluncurkan varian baru bagi Glory 580 plus model kedua yang disinyalir akan berada di segmen SUV murah.

DFSK mengatakan bahwa mereka masih fokus memperkuat cengkeraman di pasar SUV Tanah Air. Mereka mengaku belum memikirkan segmen lain.

Artikel terkait

DFSK Glory 580 Gratis untuk Pemenang Undian Asal Jakarta

Berita Otomotif

29 November 2018

Pria Beruntung ini Bisa Beli DFSK Glory 580 Cuma Rp 11 Juta

Berita Otomotif

11 November 2019

DFSK Glory 580 SUV Modern Berkualitas Internasional

Panduan Pembeli

30 May 2023

Keputusan DFSK untuk fokus memperkuat pijakan mereka di segmen ini tak lebih dari naiknya pamor SUV, tak hanya di pasar Indonesia tapi juga pasar global. DFSK sendiri terus melakukan penelitian dan pengembangan mengenai tren industri otomotif global ke depannya.

“Banyak isu terjadi di industri otomotif global. Jika diamati, mungkin dari sekitar tiga tahun lalu SUV mulai menjadi tren. Sebagai perusahaan, kami harus selalu memulai langkah dengan mengikuti apa yang terjadi di industri. DFSK sudah membentuk sistem global untuk riset pasar hingga akhirnya kami menerjunkan produk. Kami mulai memasuki pasar dengan tim komprehensif, tim big data untuk mengumpulkan informasi pasar, dan untuk mencari tahun tren terbaru di pasar,” paparnya.

Jangan Menutup Pintu
Franz menerangkan bahwa DFSK mempunyai riset dan pengembangan kuat secara global. Franz mencontohkan bahwa mereka punya Pusat Pengembangan Desain di Jerman, Pusat Penelitian Energi Baru di Amerika Serikat, dan fasilitas-fasilitas riset dan pengembangan lainnya di China.

Untuk rencana jangka panjang di Indonesia, DFSK tidak menutup kemungkinan melakukan apa pun selama hal itu sesuai perkembangan pasar.

“Jika di masa depan pasar membutuhkan sesuatu yang baru, kami akan sediakan produk sesuai. Saya pikir cara agar bisa bertahan dan sukses di industri ini adalah kita tak bisa bangun mobil jika anda ‘menutup pintu Anda’. Anda harus melihat apa yang terjadi dan dengarkan pasar sebelum membuat keputusan,” tukas Franz.

Permata Islam, General Manager Marketing PT. Sokonindo Automobile, menjelaskan pabrik mereka di Serang telah menerapkan standar ‘industri 4.0’. Karena, pabrik mampu merakit tipe apa pun yang mereka inginkan di masa depan.

DFSK kini sudah memiliki 49 jaringan penjualan dan purnajual di Indonesia. Target mereka di 2018 adalah mempunyai 50 dealer. [Xan/Ari]