Mobil123.com
Aplikasi Mobil123.com
Prediksi Harga Kendaraan Anda
4.4
33,336

Anggota TNI Dikeroyok, Ini Sindiran Indro Warkop ke Pemilik Harley Arogan

Berita Otomotif

Anggota TNI Dikeroyok, Ini Sindiran Indro Warkop ke Pemilik Harley Arogan

JAKARTA – Masyarakat sedang dihebohkan kasus pengeroyokan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh para anggota klub Harley-Davidson. Jauh sebelum itu, Indro Warkop ternyata pernah menyindir para pemilik Harley-Davidson yang bertingkah layaknya warga negara kelas satu.

Seperti diketahui, pengeroyokan dua anggota TNI AD, Serda M Yusuf dan Serda Mustari, terjadi pada Jumat (30/10/2020) kemarin di Bukittinggi, Padang, Sumatera Barat. Insiden yang berawal dari aksi ‘nge-gas berlebihan’ hingga bersenggolan dengan prajurit TNI tersebut berlangsung sekitar pkl 17.00 WIB ketika para anggota HOG (Harley Owners Group) Siliwangi Bandung Chapter melakukan touring di sana.

Cerita atau citra pemilik Harley yang arogan bukan kali ini saja terjadi. Karena itulah, Indro Warkop, dalam wawancara dalam YouTube ‘Human On Wheels’ yang disiarkan pada 19 September 2020, menyayangkan dan pernah menyindir para oknum pemilik moge (motor gede) tersebut.

“Anak-anak Harley-Davidson klub, apa pun klubnya. Kita ini masyarakat biasa. Dekat lah dengan masyarakat. Kita pakainya bareng-bareng. Kita bukan warga negara kelas satu. Kita bukan yang punya jalanan walau pun kita mungkin kenal lebih banyak pejabat,” papar dia.

Pria bernama lengkap Indrodjojo Kusumonegoro itu sendiri merupakan sosok yang amat senior di kalangan komunitas pemilik Harley. Satu-satunya anggota klub lawak legendaris Warkop yang masih hidup ini sudah bermain Harley sejak 1976 saat ia masih duduk di bangku SMA kelas 3.

Mendiang Ayahnya, yang ia sebut sebagai ‘jendral kere’ di masa Orde Lama, juga punya Harley. Dua dari tiga anaknya pun saat ini ikut bermain Harley.

“Ada semacam idiom, semacam tagline dari Harley. Once you know Harley, Harley-Davidson will flow in your blood,” tegasnya.

Menurut dia, tidak ada pemilik motor yang punya kefanatikan terhadap satu merek tertentu seperti empunya Harley. Karena itu, komunitas-komunitas Harley sejatinya sudah eksklusif dan tidak perlu dilebih-lebihkan lagi oleh para anggotanya.

“Saya keberatan kalau kemudian klub yang sudah sangat spesial dengan segala eksklusivitasnya kemudian harus dieksklusifkan lagi sekarang. Dengan orang-orang tertentu doang, pejabat punya itu. Itu sih tidak apa-apa, lah, hak mereka. Tapi kemudian harus dikawal, harus ‘diini-diitu’, harus kemudian menjadi punya privilese lebih. Enggak bisa menurut saya. Kita ini harusnya mensyukuri oleh Allah diberi kesempatan punya hobi yang bagus dan mewah. Bahkan kalau (zaman) saya dulu belum mewah. Sekarang, kan, seolah-olah warga negara kelas satu,” pungkasnya. [Xan/Ari]



Berita Utama


Komentar

app-icon
app-icon
app-icon
Lihat Mobil Impian Anda di Aplikasi
Unduh Aplikasi Sekarang