Toyota Starlet pertama kali datang ke Indonesia pada 1985. Desainnya yang sangat unik membuat mobil hatchback ini mendapat julukan “Starlet Kotak” atau disingkat “Starko”.

Pada era 80an, mobil hatchback memang sedang populer, banyak pabrikan mobil yang mengeluarkan mobil jenis tersebut untuk bersaing di pasar otomotif Indonesia.

Tidak terkecuali Toyota. Jenama asal Jepang itu memang terkenal memproduksi mobil-mobil yang banyak diterima oleh masyarakat, dikarenakan harganya yang bersaing dan sesuai kebutuhan banyak orang di masing-masing negara.

Nah, mobil hatchback yang dikeluarkan Toyota pada waktu itu adalah Starlet generasi ketiga, yang mana lebih dikenal di pasar Indonesia dengan sebutan Starko.

Mobil ini hadir di Indonesia pada 1985 dan pensiun di penghujung 90an, digantikan oleh Toyota Yaris.

Meskipun sudah tidak diproduksi lagi, Starko sudah melegenda, bahkan sampai sekarang masih diincar oleh banyak orang, khususnya para kolektor mobil jadul.

Lalu, apa yang membuat mobil ini istimewa? Berikut ulasannya.

Artikel terkait

Toyota Starlet Kotak ini Bikin Kesengsem, Godaan Nostalgia Mobil Retro

Panduan Pembeli

06 August 2020

Keunggulan dan Kekurangan Toyota Starlet, Hatchback Incaran Para Kolektor

Panduan Pembeli

17 September 2021

Toyota Starlet akan Dibangkitkan Lagi ?

Mobil Baru

13 January 2020

Sejarah Toyota Starlet di Indonesia

Publica Starlet 40-Series (1973-1977)

Toyota Starlet pertama kali diperkenalkan pada 1973 di Jepang. Generasi pertamanya merupakan penerus dari model Publica, sehingga dinamakan Toyota Publica Starlet P40.

Awalnya Publica Starlet masih berbentuk coupe 2 pintu, sebelum versi sedan 4 pintu dirilis beberapa bulan kemudian.

Model Publica Starlet hampir mirip dengan Toyota Corolla namun lebih kecil, dan dibekali dua versi mesin. Pertama adalah mesin 2K kapasitas 1.000 cc, dan mesin 3K kapasitas 1.200 cc.

Publica Starlet punya beberapa varian, Standard, Deluxe, Hi-Deluxe, ST, dan SR.

Starlet 60-Series (1978-1984)

Generasi kedua dari Toyota Starlet dirilis pada medio akhir tahun 70-an. Bentuknya sudah ganti, yaitu menjadi model hatchback dan station wagon.

Mesin yang digunakan pada Starlet ini ada tiga varian, yaitu 1.000 cc, 1.200 cc, dan 1.300 cc. Lalu varian trim level-nya ada Standard, DX, XL, XL Lisse, S, dan SE.

Pada masanya, Starlet 60-Series mengalami dua kali facelift. Pertama dilakukan pada 1980, ketika lampu depan yang awalnya bulat diubah menjadi kotak.

Sementara facelift kali kedua hadir pada 1983. Saat itu terjadi lagi perubahan pada lampu depan kotak ditambah dengan gril baru, serta lampu belakang baru dengan pintu bagasi yang terbuka lebih rendah.

Starlet 70-Series (1985-1989)

Toyota Starlet generasi ketiga meluncur pada 1985. Di tahun yang sama juga, Toyota membawa Starlet ke pasar Indonesia.

Tak cuma sekedar membawa dan memasarkannya saja, Indonesia diberi kesempatan oleh Toyota untuk memproduksi model EP70 bermesin 1.000 cc tersebut secara lokal. Ini menjadikannya sebagai Starlet pertama yang dirakit di luar Jepang.

Lalu setahun kemudian dirakit juga model EP71 1300 cc.

Di Tanah Air Starlet generasi ketiga dikenal dengan sebutan Starko karena bentuknya yang mengotak.

Starlet 70-Series ini juga diganti sistem penggeraknya menjadi roda depan (FWD), setelah generasi sebelumnya menggunakan penggerak di roda belakang (RWD).

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada dua jenis mesin yang disematkan pada seri ini, 1.000 cc tipe 1E 12 valve, dan 1.300 cc 2E.

Di Jepang, varian dari Starlet 70-Series ada banyak, yakni Standard, DX, Soleil, XL, XL Lisse, S, SE, Si, Si Limited, Si Canvas Top, Ri, Turbo R, dan Turbo S.

Sementara untuk pasar ekspor tersedia Starlet model Standard dan XL bermesin 1.000 cc, ada juga 1.3 DX, 1.3 XL, 1,3 S, 1,3 SE bermesin 1.300 cc, serta versi Standard bermesin diesel 1.500 cc.

Starlet 80-Series (1990-1998)

Sama halnya dengan Starko, Starlet generasi ini memiliki sebutan sendiri di pasar Indonesia, yaitu “Starlet Kapsul” atau “Starlet Bakpau”. Nama tersebut diberikan karena bentuknya yang lebih membulat daripada generasi sebelumnya.

Pada eranya, mobil ini sangat populer dan diincar oleh kalangan anak muda.

Starlet 80-Series dipasarkan di Indonesia dalam beberapa varian, yaitu 1.0 XL, 1.3 SE, dan 1.3 SE Limited yang kemudian berubah jadi 1.3 SE-G pada 1992.

Di Jepang, mobil ini hadir dalam 3 tipe mesin baru, yakni 16 valve 4E-F (karburator), 4E-FE (injeksi), dan 4E-FTE (injeksi dengan turbo). Sementara di pasar luar Jepang, termasuk Indonesia, masih menggunakan mesin 1E, 2E, dan 2E-E

Starlet 80-Series merupakan generasi terakhir dari Toyota Starlet sebelum diberhentikan produksinya pada 1998, yang kemudian digantikan oleh Toyota Yaris.

Harga Toyota Starlet Bekas

Di listing Mobil123.com, tersedia sejumlah unit bekas Toyota Starlet Kotak dan Starlet Kapsul dengan harga mulai dari Rp25 juta.

Harganya bervariasi sesuai dengan kondisi mobil, sehingga ada kemungkinan mobil keluaran lama dibanderol lebih tinggi dibanding mobil produksi tahun lebih baru.

Berikut kisaran harga bekas Toyota Starlet untuk masing-masing generasi:

• Toyota Starlet Kotak (1985 – 1989) mulai dari Rp25 juta hingga Rp65 juta
• Toyota Starlet Kapsul (1990 – 1998) mulai dari Rp47 juta hingga Rp95 juta

Spesifikasi

Eksterior

Toyota Starlet Kotak memiliki dimensi yang cukup kompak, dengan panjang 3.700 mm, lebar 1.590 mm, dan tinggi 1.380 mm, serta jarak poros roda sepanjang 2.300 mm.

Di Indonesia, ada dua varian dari Starlet Kotak, yaitu tipe XL dan SE. Keduanya memiliki desain yang sama dan bermodal 5-pintu, yang membedakan adalah tipe mesin yang disematkan di masing-masing varian.

Sesuai dengan julukannya, desainnya memiliki siku-siku yang tajam di berbagai sisi, mau itu di sisi depan, atap, hingga belakang mobil.

Tampilan yang terkesan “kaku” ini merupakan ciri khas unik yang membuat Starlet Kotak terkesan antik dan melegenda di Indonesia.

Sebenarnya ada tipe langka dari Toyota Starlet EP70, yaitu Starlet Lisse yang dipasarkan untuk pengemudi perempuan. Pada tipe ini terdapat tambahan kompartemen di bawah jok penumpang belakang.

Tipe Lisse dapat diketahui dengan mudah dari warna merah bata yang sangat ketara.

Selain Lisse ada juga Starlet Si Limited, hadir dengan dua varian mesin 1E atau 2E serta memiliki warna body two-tone hitam-silver.

Dimensi

Interior

Di sisi dalam Toyota Starlet Kotak juga masih bernuansa kotak-kotak.

Kotak-kotak ini paling terlihat pada sisi depan kabin. Bagian speedometer, konsol tengah, dan dasbor mobil memiliki desain yang kaku namun antik.

Lalu di bagian headrest jok depan menggunakan material plastic tanpa bantalan busa. Mungkin memang terkesan murahan dan tidak nyaman, namun tetap terlihat sporty.

Sebagai mobil tua, fitur-fitur yang tersedia juga pastinya lebih kuno dibanding mobil zaman sekarang. Contoh yang paling nyata adalah kaca mobil yang dibuka menggunakan tuas engkol, penyetiran yang belum power steering, dan sistem hiburan radio masih analog.

Maka dari itu, kebanyakan pemilik Starko memodifikasi bagian dalam mobilnya agar lebih kekinian dan nyaman dikendarai.

Mesin

Untuk spesifikasi mesinnya, Starko ada dua pilihan, yaitu 1E 1.000 cc pada varian XL, dan 2E 1.300 cc pada varian SE.

Mesin 1E 1.000 cc SOHC 4 silinder karburator pada Starlet XL mampu menghasilkan tenaga hingga 55 hp dan torsi maksimal 102 Nm.

Sementara itu, varian mesin 2E 1300 cc 4 silinder karburator di Starlet SE dapat memproduksi tenaga mencapai 65 hp serta torsi 98 Nm.

Kedua varian mesin mobil ini didukung oleh sistem transmisi manual 4-percepatan.

Mesin

Kelebihan & kekurangan

Seperti mobil-mobil lain pada umumnya, Toyota Starlet Kotak tentu memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Dari poin plusnya, Starlet Kotak terbilang sangat ramah dalam hal perawatan. Mobil tidak perlu dibawa ke bengkel resmi, cukup di bengkel-bengkel terdekat pun dapat memberikan servis Starko dengan optimal.

Suku cadang untuk mobil ini terbilang mudah ditemukan dan pilihannya banyak, mulai dari suku cadang asli hingga KW, sehingga Starko lebih mudah dan murah dirawat. Ditambah lagi mesin Starko, baik itu tipe 1E atau 2E, dikenal irit konsumsi bahan bakar.

Selain mesin, tampilan eksterior juga menjadi kelebihan dari Starko. Seperti yang dikatakan sebelumnya, desain mengotak dari mobil ini memiliki kesan yang antik dan tidak lekang oleh waktu.

Sekarang untuk sisi minusnya. Kekurangan yang pertama ada di sisi dimensi mobil. ukurannya yang kompak dan tergolong kecil membuat mobil ini tidak cocok untuk dijadikan sebagai mobil keluarga.

Ditambah lagi, fitur-fiturnya yang sudah ketinggalan zaman, salah satu contohnya pembuka kaca yang masih manual. Tentunya kondisi dalam kabin mobil yang sangat sederhana tanpa adanya elektrifikasi ini akan kalah jika dibanding mobil zaman sekarang.

Pesaing Toyota Starlet

Mobil jenis hatchback kompak memang sempat nge-tren pada masa 1980-1990-an. Banyak pabrikan mobil yang menjual mobil jenis ini di pasar Indonesia kala itu.

Selain Toyota Starlet, ada juga mobil lain yang menjadi favorit dan saingan langsung dengan Starlet. Sebut saja Honda Civic, Daihatsu Charade, dan Suzuki Forsa.

FAQ

Q: Berapa cc mesin Starlet Kotak?
A: Ada dua varian Starlet Kotak, yaitu XL dan SE perbedaa ada pada bagian mesinnya. Untuk varian Starlet XL memiliki mesin 1E kapasitas 1.000 cc, sementara varian Starlet SE dibekali mesin 2E kapasitas 1.300 cc.

Q: Apakah Starlet Kotak sudah power steering?
A: Sebagai mobil lama, Starlet Kotak masih sangat sederhana. Fitur-fitur yang tersedia masih kuno. Makanya, fitur power steering belum ada pada model Starko.

Q: Berapa harga Starlet Bekas?
A: Di listing Mobil123.com tersedia mobil Toyota Starlet bekas yang siap dibeli, mau itu Starlet Kotak atau Starlet Kapsul. Untuk Starlet Kotak bekas dibanderol harga mulai dari Rp25 juta, sedangkan Starlet Kapsul memiliki harga bekas mulai dari Rp47 juta. [ABP/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil bekas <<<<<