Suzuki Harap S-Presso Banyak Peminat di Indonesia, Jadi Bisa Diproduksi Lokal

TANGERANG – Studi untuk memproduksi Suzuki S-Presso di Indonesia sedang berlangsung. Suzuki pun berharap minat konsumen di negeri ini cukup besar.

S-Presso meluncur dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, 11-21 Agustus kemarin di Serpong, Tangerang. City car ini berharga on the road (OTR) Jakarta Rp155 juta untuk tipe manual dan Rp164 juta bagi tipe otomatis AGS.

Kendaraan yang ingin ‘mencuri’ para konsumen di segmen low cost green car (LCGC) dua baris sekaligus city car tersebut diimpor utuh dari India.

“Kami dalam proses studi. Kemungkinan untuk memproduksi lokal (S-Presso) tentunya ada,” ucap 4W Marketing Director PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra merespons pertanyaan Mobil123.com di sela-sela GIIAS 2022.

Artikel terkait

Lebih Dekat dengan Suzuki S-Presso, City Car Murah Rasa SUV

Berita Otomotif

24 August 2022

Impor dari India, Kiprah Suzuki S-Presso Diyakini akan ‘Happy Ending’

Berita Otomotif

24 August 2022

Mengintip Seberapa Laku Mobil Murah Suzuki S-Presso di Indonesia

Berita Otomotif

18 November 2022

Section Head of 4W Brand Development, Marketing Research, and IT SIS Harold Donnel menilai potensi produksi lokal S-Presso ada, kalau menilik pasar yang ingin dipenetrasi model ini.

“Seandainya kita lihat, di pasar mobil dua baris di city car dan LCGC, total pangsa pasarnya secara konsisten ada di belasan persen sejak 2018 sampai 2021. Konsistensi itu menunjukkan pasar city car serta LCGC yang price bucket-nya (rentang harganya) dimasuki S-Presso stabil. Ini salah satu alasan kenapa Suzuki punya studi khusus untuknya,” papar Harold.

S-Presso ditargetkan laku 2.300 unit sejak meluncur sampai Desember 2022. Namun, menurut Head of 4W Product Development SIS Yulius Purwanto, skala keekonomian mobil kompak ini tidak berada di volume tersebut.

“Di Suzuki, kami punya prospect management dan dari situ kami bisa melihat berapa banyak minat konsumen terhadap salah satunya S-Presso. Kalau sampai di titik tertentu, itu bisa jadi alasan atau pertimbangan kami melakukan produksi lokal. Sampai detik ini pun kami belum dapat angka berapa yang harus kami capai,” papar dia.

“Tapi, yang harus kami lakukan adalah studi dan mengharapkan minat dari masyarakat sangat besar sehingga pada saat angkanya keluar dari prinsipal kami, angkanya cocok sehingga kami bisa mengajukan produksi lokal,” tutup Yulius. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<