Study: 59 Kematian Akibat Skandal Emisi VW

NEW YORK - Kasus dieselgate Volkswagen Group belum mereda di Amerika Serikat. Baru-baru ini, sebuah penelitian menyebutkan ada 59 kematian akibat terpapar emisi mesin diesel yang berlebihan.

Kasus dieselgate memang kini masih menjadi sorotan di dunia. Terlebih gangguan atau efeknya terhadap kesehatan sangat buruk. Hal inilah yang diyakini oleh para peneliti dari Universitas Harvard dan MIT (Division of Health Sciences and Technology) jika awal kesehatan masyarakat AS terganggung akibat sering terpapar emisi gas buang mesin-mesin diesel lansiran VW.

Menurut sebuah penelitian dilansir inautonews, pelanggaran emisi VW ini mengakibatkan 59 kematian, di mana ke 59-orang ini dikatakan meninggal 10 tahun lebih cepat atau sebelum waktunya. Penelitian ini dilakukan oleh Universitas Harvard dan MIT dan diterbitkan dalam jurnal Environmental Research Letters.

Bahkan para peneliti mengatakan kasus kematian akibat terpapar emisi diesel akan semakin banyak jika pemerintah AS lambat menyelesaikan masalah dieselgate. Pasalnya para peneliti menghitung kelebihan oksida nitrogen di udara.

Seperti diketahui, mesin diesel mengeluarkan asap hitam pekat yang sangat berbahaya sekali bagi keselamatan lingkungan sekitar terutama untuk kelangsungan hidup manusia.

Faktanya emisi mesin diesel mengeluarkan lima partikel beracun. Lima bahan beracun tersebut adalah Particulate Matter (PM), Karbon Monoksida (CO), Oksida nitrogen (NOx), Hidrokarbon (HC), dan Senyawa organik volatil (VOC).

Ada sekitar 482.000 VW bermesin diesel lolos uji di AS, di mana mobil-mobil ini lulus uji emisi dibantu oleh software ilegal. Saat ini pemerintah AS meminta pihak VW Group untuk menarik semua mesin diesel yang terlibat kasus dieselgate.

Setelah itu perusahaan harus berkomitmen untuk memenuhi standar emisi kendaraan di AS. [Ikh/Idr]