Beranda Berita Berita Otomotif Perusahaan Taksi Lirik MPV, Nasib Sedan Makin Sengsara Perusahaan Taksi Lirik MPV, Nasib Sedan Makin Sengsara Berita Otomotif Insan Akbar | 04 April 2018 09:00 JAKARTA – Langkah perusahaan-perusahaan taksi besar yang saat ini lebih memilih membeli multi purpose vehicle (MPV) sebagai armada baru mereka membuat nasib sedan di pasar otomotif Indonesia makin sengsara.Penjualan sedan terus turun beberapa tahun terakhir. Pangsa pasarnya di jagad otomotif Indonesia yang awalnya masih 1-2 persen kini menjadi kurang dari 1 persen.Penurunan masih juga terjadi pada dua bulan pertama 2018. Hal itu diakui Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor (TAM) Fransiskus Soerjopranoto turut disebabkan kebijakan para operator taksi yang kini sedang beralih mencari MPV ketimbang sedan dalam peremajaan armada. Artikel terkait Blue Bird Perbanyak MPV Demi Bersaing dengan Taksi Online Berita Otomotif 29 March 2018 Blue Bird Group akan Gunakan Armada Bertenaga Listrik Asal Cina Berita Otomotif 19 February 2019 Blue Bird Belum Mau Lirik Mobil China Berita Otomotif 05 July 2019 “Perusahaan-perusahaan taksi enggak bisa menyangkal ada kebutuhan konsumen terhadap MPV, terhadap kendaraan untuk mengangkut barang dan orang. Di bandara misalnya. Jadi, mereka mencoba memenuhi kebutuhan konsumen,” kata Soerjopranoto ketika dihubungi Mobil123.com pada Selasa (3/4/2018).Seperti diberitakan sebelumnya, Blue Bird, salah satu korporasi taksi terbesar Indonesia, menjelaskan bahwa 80-90 persen dari ribuan armada yang mereka remajakan tahun ini akan digantikan oleh MPV, salah satunya Toyota Avanza Transmover. Ini dilakukan demi bersaing dengan taksi online yang banyak menggunakan MPV. Sebab lainnya adalah revisi regulasi pemerintah yang dahulu cuma mengizinkan armada taksi menggunakan sedan.Tak Cuma Blue Bird yang melakukan itu. Pesaing mereka, Express Group juga menambah armada MPV dengan membeli Wuling Confero.Makin Banyak Model AlternataifSoerjopranoto menilai alasan kedua terpuruknya sedan ialah makin bervariasinya model-model kendaraan penumpang di Tanah Air. Konsumen akhirnya tak lagi terpaku pada MPV, apalagi sedan.“Kalau dulu, kan, kita mungkin hanya mengenal sedan dan MPV. Tapi berapa tahun belakangan terkenal yang namanya sport utility vehicle (SUV) crossover, hatchback, bahkan ada low cost green car atau LCGC. LCGC pun enggak ada sedan, jadi enggak ada dorongan supaya pasarnya naik,” ujar dia.Sedan masih jauh dari pikiran para pembeli mobil di Tanah Air antara lain karena pajak penjualan barang mewahnya yang tinggi, sehingga membuat harganya mahal. Pemerintah sendiri kini sedang menyusun ulang tarif PPnBM kendaraan demi mendorong penjualan plus perakitan lokal sedan.Sedan juga bukan selera masyarakat negeri ini yang lebih suka mobil-mobil berkapasitas besar dengan multifungsi agar bisa mengangkut banyak orang maupun barang ketika dibutuhkan. Penjualan sedan kepada korporasi atau perusahaan taksi akhirnya cukup berperan.Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan sedan sejak 2013-2017 terus mengecil dari 34.639 unit menjadi 22.197 unit, 18.170 unit, 13.928 unit, hingga 9.060 unit. Pada Januari-Februari 2018, penjualan sedan juga turun 11,15 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 1.489 unit menjadi 1.323 unit. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait multi purpose vehicle blue bird penjualan sedan sedan Toyota mpv taksi Cetak Insan Akbar Reporter Insan mulai menjadi jurnalis pada 2011 di sebuah harian umum nasional dan resmi bergabung ke Mobil123.com sejak Februari 2018. Ia menyelami dunia otomotif sejak 2012 dan paling tertarik dengan isu-isu industri. Berita Utama Asyik! Harga BBM Shell, BP, Vivo juga Turun Signifikan pada 1 Oktober 2024 Berita Otomotif Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Tak cuma Pertamina yang menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan pada 1 Oktober 2024. Para pesaing yaitu Shell, BP AKR, ... Kabar Menyenangkan di Awal Oktober 2024, Harga BBM Pertamina Turun Jauh! Berita Otomotif Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Ada kabar menyenangkan bagi para pemilik kendaraan bermotor pada 1 Oktober 2024. Harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina turun ... Alasan Mobil Listrik China Kuasai Indonesia: Murah dan Berani Potong Harga Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Merek-merek China saat ini menguasai pasar mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) Indonesia. Riset menunjukkan ini antara lain ... Merek-Merek China Kuasai Lebih dari 90 Persen Pasar Mobil Listrik Indonesia Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Merek-merek asal China menunjukkan dominasi sangat kuat di pasar mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) Indonesia pada ... Komentar
Perusahaan Taksi Lirik MPV, Nasib Sedan Makin Sengsara Berita Otomotif Insan Akbar | 04 April 2018 09:00 JAKARTA – Langkah perusahaan-perusahaan taksi besar yang saat ini lebih memilih membeli multi purpose vehicle (MPV) sebagai armada baru mereka membuat nasib sedan di pasar otomotif Indonesia makin sengsara.Penjualan sedan terus turun beberapa tahun terakhir. Pangsa pasarnya di jagad otomotif Indonesia yang awalnya masih 1-2 persen kini menjadi kurang dari 1 persen.Penurunan masih juga terjadi pada dua bulan pertama 2018. Hal itu diakui Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor (TAM) Fransiskus Soerjopranoto turut disebabkan kebijakan para operator taksi yang kini sedang beralih mencari MPV ketimbang sedan dalam peremajaan armada. Artikel terkait Blue Bird Perbanyak MPV Demi Bersaing dengan Taksi Online Berita Otomotif 29 March 2018 Blue Bird Group akan Gunakan Armada Bertenaga Listrik Asal Cina Berita Otomotif 19 February 2019 Blue Bird Belum Mau Lirik Mobil China Berita Otomotif 05 July 2019 “Perusahaan-perusahaan taksi enggak bisa menyangkal ada kebutuhan konsumen terhadap MPV, terhadap kendaraan untuk mengangkut barang dan orang. Di bandara misalnya. Jadi, mereka mencoba memenuhi kebutuhan konsumen,” kata Soerjopranoto ketika dihubungi Mobil123.com pada Selasa (3/4/2018).Seperti diberitakan sebelumnya, Blue Bird, salah satu korporasi taksi terbesar Indonesia, menjelaskan bahwa 80-90 persen dari ribuan armada yang mereka remajakan tahun ini akan digantikan oleh MPV, salah satunya Toyota Avanza Transmover. Ini dilakukan demi bersaing dengan taksi online yang banyak menggunakan MPV. Sebab lainnya adalah revisi regulasi pemerintah yang dahulu cuma mengizinkan armada taksi menggunakan sedan.Tak Cuma Blue Bird yang melakukan itu. Pesaing mereka, Express Group juga menambah armada MPV dengan membeli Wuling Confero.Makin Banyak Model AlternataifSoerjopranoto menilai alasan kedua terpuruknya sedan ialah makin bervariasinya model-model kendaraan penumpang di Tanah Air. Konsumen akhirnya tak lagi terpaku pada MPV, apalagi sedan.“Kalau dulu, kan, kita mungkin hanya mengenal sedan dan MPV. Tapi berapa tahun belakangan terkenal yang namanya sport utility vehicle (SUV) crossover, hatchback, bahkan ada low cost green car atau LCGC. LCGC pun enggak ada sedan, jadi enggak ada dorongan supaya pasarnya naik,” ujar dia.Sedan masih jauh dari pikiran para pembeli mobil di Tanah Air antara lain karena pajak penjualan barang mewahnya yang tinggi, sehingga membuat harganya mahal. Pemerintah sendiri kini sedang menyusun ulang tarif PPnBM kendaraan demi mendorong penjualan plus perakitan lokal sedan.Sedan juga bukan selera masyarakat negeri ini yang lebih suka mobil-mobil berkapasitas besar dengan multifungsi agar bisa mengangkut banyak orang maupun barang ketika dibutuhkan. Penjualan sedan kepada korporasi atau perusahaan taksi akhirnya cukup berperan.Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan sedan sejak 2013-2017 terus mengecil dari 34.639 unit menjadi 22.197 unit, 18.170 unit, 13.928 unit, hingga 9.060 unit. Pada Januari-Februari 2018, penjualan sedan juga turun 11,15 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 1.489 unit menjadi 1.323 unit. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait multi purpose vehicle blue bird penjualan sedan sedan Toyota mpv taksi
Asyik! Harga BBM Shell, BP, Vivo juga Turun Signifikan pada 1 Oktober 2024 Berita Otomotif Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Tak cuma Pertamina yang menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan pada 1 Oktober 2024. Para pesaing yaitu Shell, BP AKR, ...
Kabar Menyenangkan di Awal Oktober 2024, Harga BBM Pertamina Turun Jauh! Berita Otomotif Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Ada kabar menyenangkan bagi para pemilik kendaraan bermotor pada 1 Oktober 2024. Harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina turun ...
Alasan Mobil Listrik China Kuasai Indonesia: Murah dan Berani Potong Harga Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Merek-merek China saat ini menguasai pasar mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) Indonesia. Riset menunjukkan ini antara lain ...
Merek-Merek China Kuasai Lebih dari 90 Persen Pasar Mobil Listrik Indonesia Mobil Listrik Insan Akbar | 4 hari yang lalu JAKARTA – Merek-merek asal China menunjukkan dominasi sangat kuat di pasar mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) Indonesia pada ...