Beranda Berita Berita Otomotif Mobil Listrik Disebut Solusi Kurangi Polusi, Apakah Cocok untuk Indonesia? Mobil Listrik Disebut Solusi Kurangi Polusi, Apakah Cocok untuk Indonesia? Berita Otomotif Helmi Reinaldi | 05 August 2019 16:45 STOCKHOLM – Ahli berpendapat bahwa solusi untuk mengurangi polusi adalah penggunaan mobil listrik dan transportasi umum. Apakah hal ini cocok untuk diterapkan di Indonesia, terlebih mengingat kejadian blackout Jawa-Bali minggu kemarin.Masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di ibukota sempat dibuat heboh perihal masalah polusi udara. Pasalnya, Jakarta dinobatkan sebagai kota paling berpolusi di dunia berdasarkan data dari AirVisual. Artikel terkait Polusi Sebabkan Bintik Hitam di Pipi Berita Otomotif 10 February 2016 Infrastruktur Pengisian Daya Kendaraan Listrik Segera Dibangun di Indonesia Berita Otomotif 30 May 2023 Inggris Wacanakan Penghapusan Mesin Diesel Berita Otomotif 30 April 2015 Ternyata permasalahan polusi ini tidak hanya menghinggapi Jakarta dan kota-kota di negara berkembang lainnya, tetapi juga kota-kota di Eropa.Selama rentang waktu 50 tahun terakhir, wilayah perkotaan di Eropa terus berkembang dengan pesat dari segi jumlah penduduk. Sekitar 72 persen dari total penduduk di Eropa telah menghuni kota.Jumlah ini ternyata berimbas pada semakin banyaknya individu yang mengalami masalah kebisingan dan polusi udara. Setiap tahun tercatat telah terjadi 500.000 kematian dini akibat masalah polusi udara di Eropa.Bagi beberapa kota di Eropa, polusi udara dan kebisingan telah menjadi salah satu penyebab dari berbagai kasus kematian dini. Menurut para pakar lingkungan seperti Kenneth Lillelund dan Knud Erik Poulsen, solusi untuk mengatasi masalah polusi ini adalah dengan berfokus pada transportasi umum dan teknologi baru.“Lalu lintas di jalan merupakan kontributor untuk masalah ini, dan kita semua berkontribusi, karena kita semua membutuhkan transportasi,” ujar Kenneth Lillelund, noise expert di European engineering and consultancy company Sweco.Bersama dengan rekannya Knud Erik Poulsen, seorang ahli polusi udara, mereka memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang masing-masing. Menurut keduanya, polusi udara dan kebisingan adalah masalah kompleks dengan solusi yang tak kalah rumitnya.“Tantangannya adalah bahwa jika kota mencoba melakukan sesuatu pada lalu lintasnya, seringkali akan sulit untuk mengukurnya, karena pengaruhnya akan kecil dibandingkan dengan penyebab polusi lain, seperti dari industri di sekitarnya atau pembangkit listrik,” jelas Poulsen.Salah satu solusi yang coba ditawarkan Poulsen untuk mengurangi polusi udara adalah penggunaan mobil dan bus listrik. Salah satu pertimbangan penggunaan bus listrik adalah berkurangnya konsentrasi tinggi dari asap mesin diesel bus yang saat ini menghantui para pejalan kaki.Langkah ini tidak serta merta mengurangi jumlah polusi secara signifikan. Mengurangi jumlah total mobil di jalan dan penggunaan transportasi umum akan membuat dampak yang lebih besar.“Bahkan dengan mobil listrik kita akan tetap memiliki banyak masalah kebisingan. Hal terbaik untuk dilakukan adalah mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan salah satu caranya adalah dengan meningkatkan transportasi umum,” kata Lillelund.Solusi ini sepertinya masih berat untuk diterapkan langsung di Indonesia. Sebab, selain regulasi terkait mobil listrik yang belum juga menemui titik terang, untuk urusan memasok daya listrik untuk kebutuhan sehari-hari saja PLN tampak masih kewalahan. Apalagi kejadian minggu kemarin (4/8/2019) di mana listrik Jawa-Bali putus selama lebih dari 6 jam. [Hlm/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait transportasi umum polusi Mobil Listrik Cetak Berita Utama Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ... Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ... Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ... Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ... Komentar
Mobil Listrik Disebut Solusi Kurangi Polusi, Apakah Cocok untuk Indonesia? Berita Otomotif Helmi Reinaldi | 05 August 2019 16:45 STOCKHOLM – Ahli berpendapat bahwa solusi untuk mengurangi polusi adalah penggunaan mobil listrik dan transportasi umum. Apakah hal ini cocok untuk diterapkan di Indonesia, terlebih mengingat kejadian blackout Jawa-Bali minggu kemarin.Masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di ibukota sempat dibuat heboh perihal masalah polusi udara. Pasalnya, Jakarta dinobatkan sebagai kota paling berpolusi di dunia berdasarkan data dari AirVisual. Artikel terkait Polusi Sebabkan Bintik Hitam di Pipi Berita Otomotif 10 February 2016 Infrastruktur Pengisian Daya Kendaraan Listrik Segera Dibangun di Indonesia Berita Otomotif 30 May 2023 Inggris Wacanakan Penghapusan Mesin Diesel Berita Otomotif 30 April 2015 Ternyata permasalahan polusi ini tidak hanya menghinggapi Jakarta dan kota-kota di negara berkembang lainnya, tetapi juga kota-kota di Eropa.Selama rentang waktu 50 tahun terakhir, wilayah perkotaan di Eropa terus berkembang dengan pesat dari segi jumlah penduduk. Sekitar 72 persen dari total penduduk di Eropa telah menghuni kota.Jumlah ini ternyata berimbas pada semakin banyaknya individu yang mengalami masalah kebisingan dan polusi udara. Setiap tahun tercatat telah terjadi 500.000 kematian dini akibat masalah polusi udara di Eropa.Bagi beberapa kota di Eropa, polusi udara dan kebisingan telah menjadi salah satu penyebab dari berbagai kasus kematian dini. Menurut para pakar lingkungan seperti Kenneth Lillelund dan Knud Erik Poulsen, solusi untuk mengatasi masalah polusi ini adalah dengan berfokus pada transportasi umum dan teknologi baru.“Lalu lintas di jalan merupakan kontributor untuk masalah ini, dan kita semua berkontribusi, karena kita semua membutuhkan transportasi,” ujar Kenneth Lillelund, noise expert di European engineering and consultancy company Sweco.Bersama dengan rekannya Knud Erik Poulsen, seorang ahli polusi udara, mereka memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang masing-masing. Menurut keduanya, polusi udara dan kebisingan adalah masalah kompleks dengan solusi yang tak kalah rumitnya.“Tantangannya adalah bahwa jika kota mencoba melakukan sesuatu pada lalu lintasnya, seringkali akan sulit untuk mengukurnya, karena pengaruhnya akan kecil dibandingkan dengan penyebab polusi lain, seperti dari industri di sekitarnya atau pembangkit listrik,” jelas Poulsen.Salah satu solusi yang coba ditawarkan Poulsen untuk mengurangi polusi udara adalah penggunaan mobil dan bus listrik. Salah satu pertimbangan penggunaan bus listrik adalah berkurangnya konsentrasi tinggi dari asap mesin diesel bus yang saat ini menghantui para pejalan kaki.Langkah ini tidak serta merta mengurangi jumlah polusi secara signifikan. Mengurangi jumlah total mobil di jalan dan penggunaan transportasi umum akan membuat dampak yang lebih besar.“Bahkan dengan mobil listrik kita akan tetap memiliki banyak masalah kebisingan. Hal terbaik untuk dilakukan adalah mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan salah satu caranya adalah dengan meningkatkan transportasi umum,” kata Lillelund.Solusi ini sepertinya masih berat untuk diterapkan langsung di Indonesia. Sebab, selain regulasi terkait mobil listrik yang belum juga menemui titik terang, untuk urusan memasok daya listrik untuk kebutuhan sehari-hari saja PLN tampak masih kewalahan. Apalagi kejadian minggu kemarin (4/8/2019) di mana listrik Jawa-Bali putus selama lebih dari 6 jam. [Hlm/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait transportasi umum polusi Mobil Listrik
Infrastruktur Pengisian Daya Kendaraan Listrik Segera Dibangun di Indonesia Berita Otomotif 30 May 2023
Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ...
Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ...
Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ...
Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ...