Mau Gaet Semua Konsumen, Toyota akan Jual LCGC Hingga Mobil Listrik Murni

JAKARTA - Toyota tidak ingin meninggalkan satu segmen konsumen pun di era kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Oleh karena itu, mereka tak mau hanya fokus di mobil listrik.

Direktur Pemasaran PT. Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menegaskan pihaknya melakukan pendekatan bernama ‘Multi Pathway’ dalam menyambut era kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.

Mereka tidak akan berkonsentrasi hanya di mobil hybrid atau mobil listrik murni.

“Berbagai cara yang kami gunakan karena memang line up yang ada di Indonesia sangat lengkap. Mulai dari yang paling low di LCGC (low cost green car) sampai yang premium termasuk juga dengan Lexus,” ucap Anton dalam konferensi pers virtual pada Jumat (1/4/2022).

“Segmen di Indonesia juga bervariasi, wilayahnya juga bervariasi. Jadi, rasanya strategi ‘Multi Pathway’ menjadi pendekatan yang tepat menurut kami,” lanjutnya.

Artikel terkait

Toyota Masih Pelajari Model Mobil Listrik yang Dirakit di Indonesia Mulai 2025

Berita Otomotif

15 February 2023

Toyota Indonesia Jual Nyaris 5 Ribu Mobil Hybrid & Mobil Listrik Sejak 2009

Berita Otomotif

02 November 2021

Toyota Jual 15 Juta Mobil Hybrid dalam 23 Tahun

Berita Otomotif

05 May 2020

Seperti diketahui, pada 2019 Presiden Joko Widodo menginisiasi aturan yang mengatur beragam insentif fiskal maupun non-fiskal bagi konsumen maupun pabrikan mobil mild hybrid, hybrid, plug in hybrid (PHEV), mobil listrik murni, sampai mobil hidrogen.

Salah satunya insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang mulai berlaku pada 16 Oktober 2021. Pada 2035, pemerintah menargetkan produksi lokal sejuta unit mobil-mobil dengan teknologi tersebut.

Toyota, menurut Anton, akan menghadirkan berbagai macam teknologi kendaraan ‘hijau’. Ada mobil konvensional dengan konsumsi bahan bakar efisien semisal LCGC hingga mobil listrik dari beragam teknologi.

“Termasuk (model-model) Euro 4 diesel bulan ini. Kemudian ada hybrid, pastinya. Toyota sangat kuat di sana. Lalu juga PHEV, serta bahkan BEV (battey electric vehicle/mobil listrik murni) kami siapkan,” beber Anton.

“Istilahnya, no one left behind (tidak ada yang kami tinggalkan). Jadi, semua konsumen, pemangku kepentingan kami berikan solusi-solusi terbaik dengan Multi Pathway tadi,” sambungnya.

Merek asal Jepang ini sudah meluncurkan mobil berteknologi elektrifikasi sejak 2009 yaitu Prius hybrid. Namun, perluasan lini produk elektrifikasi mereka mulai gencar dilakukan sejak 2019.

Sekarang, mereka menjual bebas sembilan model hybrid, PHEV, dan mobil listrik murni. Ada Toyota Camry hybrid, Toyota C-HR hybrid, Toyota Corolla Cross hybrid, Toyota Corolla Altis hybrid, Lexus UX 250 h, Lexus NX 350 h, NX 350 h F Sport, Lexus NX 450 h+, Lexus UX 300 e.

Terdapat pula Toyota Prius PHEV untuk keperluan fleet. Terakhir, Toyota memamerkan mobil konsep Toyota Kijang Innova EV dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022.

Anton mengklaim dua tahun belakangan mereka sudah mampu menjual lebih dari 1.000 mobil listrik per tahun. Adapun total penjualan sejak 2009 hingga kini sudah lebih dari 5.800 unit.

“5.800 unit itu memberikan juga kontribusi terhadap carbon neutrality. Mengurangi kira-kira 350 ribu gr per km CO2,” pungkas Anton.

Pada 2022, Toyota berencana meluncurkan mobil hybrid produksi lokal pertama mereka. Model itu diketahui adalah Kijang Innova hybrid.

bZ4X, mobil listrik murni pertama Toyota, juga sedang serius dipelajari untuk pasar Indonesia. [Xan]