Jokowi: Kita Bikin Negara Lain Tergantung Indonesia di Era Mobil Listrik

JAKARTA – Menurut Presiden Joko Widodo, pemerintah sedang membuat strategi agar negara-negara lain nantinya bergantung ke Indonesia di era mobil listrik.

Jokowi, sapaan akrabnya, menyampaikan hal tersebut dalam acara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Selasa (31/1/2023) malam di Djakarta Theater.

Menurut dia, untuk bisa beralih dari negara berkembang ke negara maju, Indonesia mesti menawarkan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh dunia internasional.

Jokowi meyakini Indonesia punya kesempatan melakukan itu di sektor mobil listrik. Tanah Air kaya dengan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk membuat baterainya, sehingga ekosistem mobil listrik bisa dibentuk di sini.

“Strategi besar inilah yang sedang kita rancang. Bagaimana membuat sebuah ekosistem besar sehingga negara lain tergantung pada kita. Itulah yang kita namakan—yang baru ramai sekarang ini—sebagai hilirisasi,” tegasnya, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet.

Artikel terkait

Jokowi Percaya Harga Mobil Listrik Lama-lama Menjadi Murah

Berita Otomotif

30 May 2023

Jokowi Sanjung Toyota dan Mitsubishi di Depan PM Jepang yang Baru

Berita Otomotif

21 October 2020

Kata Jokowi ke Para Bos Perusahaan China: Investasi Kendaraan Listrik Jadi Prioritas

Mobil Listrik

11 August 2023

Jokowi sendiri sekitar empat tahun lalu telah menerbitkan aturan insentif bagi kendaraan listrik rakitan lokal yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019.

Beragam pabrikan meresponsnya dengan berinvestasi untuk merakit baterai maupun mobil listrik.

Saat ini saja, sudah hadir beberapa model yang diproduksi di dalam negeri. Contohnya adalah Hyundai Ioniq 5, Wuling Air EV, Wuling Almaz hybrid, Toyota Kijang Innova Zenix hybrid.

Lebih lanjut, Jokowi menerangkan material-material baterai mobil listrik seperti nikel, bauksit, tembaga, serta timah sangat berlimpah di Indonesia.

Salah satu tantangan yang mesti dipecahkan kini ialah mengintegrasikan dan menyatukannya, dengan kondisi geografis yang ada.

“Semuanya harus kita satukan, kita integrasikan sehingga muncul nanti yang namanya EV battery (baterai kendaraan listrik) dan babak selanjutnya yang lebih besar bernama mobil listrik,” lontar Jokowi.

“Ke depannya, mau tidak mau semua negara akan membutuhkan barang ini. entah EV battery-nya, lithium battery-nya, maupun mobil listriknya. Semua akan menuju ke sana karena seluruh negara sekarang memberikan insentif kepada rakyatnya untuk membeli itu (kendaraan listrik),” lanjut dia.

Tantangan lain adalah menghadapi gugatan dari luar negeri terkait kebijakan pemerintah menyetop ekspor bahan baku mentah.

Sekarang saja, Indonesia telah digugat oleh Uni Eropa di World Trade Organization (WTO) karena melarang ekspor nikel mentah. WTO belum lama ini memenangkan Uni Eropa dan Indonesia mengajukan banding.

“Kalau digugat dan kita mundur, jangan berharap negara ini akan menjadi negara maju. Jangan berharap,” pungkas Jokowi. [Xan/Ses]

>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<

Download Aplikasi Mobil 123 di iOS atau Android untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!