Beranda Berita Berita Otomotif Gaikindo Nilai Mobil Listrik Terlalu Prematur Buat Indonesia Gaikindo Nilai Mobil Listrik Terlalu Prematur Buat Indonesia Berita Otomotif Insan Akbar | 25 May 2018 11:00 JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menentang wacana pemerintah melarang penjualan mobil konvensional pada 2030 atau 2040 dan menggantinya dengan mobil listrik. Mereka menilai teknologi tersebut terlalu prematur untuk negara ini, sehingga mesti dicapai secara bertahap dan alami.Pemerintah Indonesia dinilai punya banyak hal yang mesti dibereskan jika ingin mempopulerkan mobil listrik. Apalagi jika berencana menghentikan penjualan mobil konvensional pada tahun tertentu.Gaikindo mewanti-wanti bahwa infrastruktur menjadi pekerjaan rumah paling besar. Stasiun pengisian daya baterai mesti tersebar merata dan itu tantangan serius bagi negara seluas Indonesia.“Maaf, kalau negaranya seluas Singapura itu relatif mudah. Tapi kalau negara seluas Indonesia dan harus menaruh stasiun pengisian daya di Aceh hingga Papua itu bukan pekerjaan mudah,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, belum lama ini di Jakarta. Artikel terkait SUV Listrik Jaguar i-Pace Akan Dipamerkan di Indonesia Akhir 2018 Berita Otomotif 16 May 2018 Indonesia Sudah Punya Aturan Soal Suara Mobil Listrik Berita Otomotif 17 September 2018 Aturan yang Bikin Harga Mobil Listrik Terjangkau Bisa Terbit Bulan Ini Berita Otomotif 03 July 2019 Kesiapan listrik Indonesia Indonesia juga mesti dipikirkan. Butuh tegangan listrik besar untuk menyuplai stasiun-stasiun pengisian daya.Nangoi mencontohkan infrastruktur serupa di luar negeri yang mampu mengisi baterai mobil listrik hanya dalam 2,5 – 3,5 jam. Agar mampu seperti itu, satu stasiun butuh tegangan 450 – 470 volt.“Nah, kalau Anda bilang hentikan semua penjualan mobil konvensional suatu waktu terus ke mobil listrik, apa Anda sudah mampu bangun di seluruh Indonesia jaringan yang mampu mengisi dalam 2,5 – 3,5 jam?,” papar dia.Tegangan listrik di rumah pun wajib dibenahi. Pasalnya, dengan tegangan 220 volt yang dimiliki kebanyakan rumah di Indonesia, butuh 8 – 10 jam dengan risiko perabotan listrik lain di hunian bisa terganggu.“Anda isi di rumah, maka gardu-gardu listrik akan menjadi tak mencukupi lagi. Itu harus dipikirkan,” tegasnya.Tugas pemerintah selanjutnya ialah memastikan sumber tenaga dari pembangkit tenaga listrik juga ramah lingkungan. Jika masih memakai batu bara, polusi hanya berpindah tempat.“Yang harus kita ingat lagi, setelah 10-15 tahun kemudian, baterai ini harus didaur ulang. Nah, pendaur ulangan baterai ini enggak gampang. Saat ini di dunia baru ada satu-dua negara yang bisa mendaur ulang,” tambah Nangoi.Terakhir, industri komponen juga terancam banyak yang gulung tikar jika wacana pelarangan penjualan mobil konvensional dilakukan tanpa pikir panjang. Nangoi menjelaskan ada 1,2 juta orang yang bekerja di bisnis otomotif, termasuk di industri komponen.Nangoi berpikir sebaiknya peraturan yang dukung ke arah kendaraan rendah emisi harus dibenahi terlebih dahulu. Hal ini akan menumbuhkan mobil hybrid, plug-in hybrid, sampai akhirnya mobil listrik.“Kalau sudah berkembang tinggal kita lihat,” tandasnya. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait infrastruktur mobil listrik Indonesia stasiun pengisian daya mobil listrik pasar mobil listrik Indonesia Low Carbon Emission Vehicle LCEV Mobil Listrik mobil listrik nasional Cetak Berita Utama Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ... Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ... Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ... Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ... Komentar
Gaikindo Nilai Mobil Listrik Terlalu Prematur Buat Indonesia Berita Otomotif Insan Akbar | 25 May 2018 11:00 JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menentang wacana pemerintah melarang penjualan mobil konvensional pada 2030 atau 2040 dan menggantinya dengan mobil listrik. Mereka menilai teknologi tersebut terlalu prematur untuk negara ini, sehingga mesti dicapai secara bertahap dan alami.Pemerintah Indonesia dinilai punya banyak hal yang mesti dibereskan jika ingin mempopulerkan mobil listrik. Apalagi jika berencana menghentikan penjualan mobil konvensional pada tahun tertentu.Gaikindo mewanti-wanti bahwa infrastruktur menjadi pekerjaan rumah paling besar. Stasiun pengisian daya baterai mesti tersebar merata dan itu tantangan serius bagi negara seluas Indonesia.“Maaf, kalau negaranya seluas Singapura itu relatif mudah. Tapi kalau negara seluas Indonesia dan harus menaruh stasiun pengisian daya di Aceh hingga Papua itu bukan pekerjaan mudah,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, belum lama ini di Jakarta. Artikel terkait SUV Listrik Jaguar i-Pace Akan Dipamerkan di Indonesia Akhir 2018 Berita Otomotif 16 May 2018 Indonesia Sudah Punya Aturan Soal Suara Mobil Listrik Berita Otomotif 17 September 2018 Aturan yang Bikin Harga Mobil Listrik Terjangkau Bisa Terbit Bulan Ini Berita Otomotif 03 July 2019 Kesiapan listrik Indonesia Indonesia juga mesti dipikirkan. Butuh tegangan listrik besar untuk menyuplai stasiun-stasiun pengisian daya.Nangoi mencontohkan infrastruktur serupa di luar negeri yang mampu mengisi baterai mobil listrik hanya dalam 2,5 – 3,5 jam. Agar mampu seperti itu, satu stasiun butuh tegangan 450 – 470 volt.“Nah, kalau Anda bilang hentikan semua penjualan mobil konvensional suatu waktu terus ke mobil listrik, apa Anda sudah mampu bangun di seluruh Indonesia jaringan yang mampu mengisi dalam 2,5 – 3,5 jam?,” papar dia.Tegangan listrik di rumah pun wajib dibenahi. Pasalnya, dengan tegangan 220 volt yang dimiliki kebanyakan rumah di Indonesia, butuh 8 – 10 jam dengan risiko perabotan listrik lain di hunian bisa terganggu.“Anda isi di rumah, maka gardu-gardu listrik akan menjadi tak mencukupi lagi. Itu harus dipikirkan,” tegasnya.Tugas pemerintah selanjutnya ialah memastikan sumber tenaga dari pembangkit tenaga listrik juga ramah lingkungan. Jika masih memakai batu bara, polusi hanya berpindah tempat.“Yang harus kita ingat lagi, setelah 10-15 tahun kemudian, baterai ini harus didaur ulang. Nah, pendaur ulangan baterai ini enggak gampang. Saat ini di dunia baru ada satu-dua negara yang bisa mendaur ulang,” tambah Nangoi.Terakhir, industri komponen juga terancam banyak yang gulung tikar jika wacana pelarangan penjualan mobil konvensional dilakukan tanpa pikir panjang. Nangoi menjelaskan ada 1,2 juta orang yang bekerja di bisnis otomotif, termasuk di industri komponen.Nangoi berpikir sebaiknya peraturan yang dukung ke arah kendaraan rendah emisi harus dibenahi terlebih dahulu. Hal ini akan menumbuhkan mobil hybrid, plug-in hybrid, sampai akhirnya mobil listrik.“Kalau sudah berkembang tinggal kita lihat,” tandasnya. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait infrastruktur mobil listrik Indonesia stasiun pengisian daya mobil listrik pasar mobil listrik Indonesia Low Carbon Emission Vehicle LCEV Mobil Listrik mobil listrik nasional
Banyak Peminat, Honda sangat Mempertimbangkan Jual Step WGN di Indonesia 2025 Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Honda Step WGN e:HEV yang berteknologi hybrid makin berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia, setelah survei yang dilakukan oleh sang ...
Toyota Prius PHEV Segera Susul Prius Hybrid, Perkiraan Harga di Indonesia Terungkap Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Perkiraan harga Toyota Prius PHEV di Indonesia sudah diungkap. Sedan ramah lingkungan itu sendiri kemungkinan baru bisa dirilis pada ...
Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid Mobil Listrik Insan Akbar | satu hari yang lalu TANGERANG – Pasar Indonesia dirasa butuh beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid sampai mobil listrik murni (battery ...
Hasil Riset Terbaru, Jakarta Dinobatkan sebagai Kota Termacet ke-10 di Dunia! Berita Otomotif Insan Akbar | satu hari yang lalu JAKARTA – Jakarta masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di dunia, menurut riset terkini yang dilakukan oleh INRIX.INRIX baru-baru ini merilis ...