Beranda Berita Berita Otomotif Gaikindo: Mobil Listrik Nasional Jangan Sampai Cuma ‘Jahit’ Komponen Impor Gaikindo: Mobil Listrik Nasional Jangan Sampai Cuma ‘Jahit’ Komponen Impor Berita Otomotif Insan Akbar | 23 May 2018 14:57 JAKARTA – Pabrikan-pabrikan otomotif, melalui asosiasi, mengingatkan agar jangan sampai merek mobil listrik nasional hadir cuma sebagai ‘penjahit’ komponen-komponen impor karena multiplier effect untuk Indonesia bakal sangat sedikit.Pernyataan tersebut dilontarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebagai tanggapan atas surat Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) kepada Presiden Joko Widodo. Surat itu intinya berisi permintaan agar regulasi mobil listrik yang sekarang sedang disusun pemerintah mendorong terbentuknya merek mobil listrik Indonesia serta memfasilitasi hilirisasi riset mobil listrik perguruan-perguruan tinggi ke industri.Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan riset dan produksi mobil listrik yang dilakukan pabrikan-pabrikan global saat ini saja masih sangat sulit serta mahal. Karenanya, mereka sampai perlu berkolaborasi dengan pihak lain demi riset dan produksi.“General Motors (GM) menginvestasikan sekitar 4,5 miliar dollar AS atau Rp 50-60 triliun, juga bekerja sama dengan LG dari Korea Selatan untuk membuat mobil listrik, baterai, serta manajemen baterainya. Bahkan Toyota perlu bekerja sama dengan Suzuki untuk membuat mobil listrik, terutama baterainya. BMW bekerja sama dengan Samsung,” papar Nangoi saat diwawancarai Selasa (22/5/2018) malam di Jakarta. Artikel terkait KPK Kirim Surat ke Jokowi Berisi 3 Permintaan Soal Mobil Listrik Berita Otomotif 21 May 2018 Regulasi Mobil Listrik Nasional Anak Tirikan Hybrid dan Sejenisnya Berita Otomotif 30 May 2023 Soal Mobil Listrik di Indonesia, Daihatsu Masih Tunggu Regulasi Berita Otomotif 14 October 2019 Sumber daya manusia yang dibutuhkan GM dalam riset itu adalah orang-orang bergelar PhD. Jumlahnya pun tak sedikit.“GM memerlukan 1.700 – 2.000 periset PHD yang pintarnya kayak setan untuk melakukan ini,” ujar dia.Di samping itu, komponen terpenting dari mobil listrik yaitu baterai ion-lithium baru bisa diproduksi tiga negara yaitu Cina, Korea Selatan, serta Jepang. Bahan baku lithium yang diperlukan juga hanya terdapat di beberapa negara semisal Cina plus Bolivia.Nangoi mengklaim satu komponen penting lain dari mobil listrik, motor penggerak, juga masih belum mampu dibuat di Indonesia. Ini penting karena menurutnya komponen yang diperlukan bagi mobil listrik jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional.“Kalau namanya mobil listik tapi akhirnya mendatangkan baterai dan motor penggerak dari luar terus dirangkai di sini, buat saya jadi tanda tanya. Kalau bicara mobil listrik, tolong bicara riset tentang baterainya dulu. Itu yang paling vital. Karena kalau kita akhirnya bikin mobil listrik nasional tapi baterai impor, sistem manajemen baterainya impor, kemudian motor penggeraknya impor, terus kita apa? Cangkangnya doang,” tandas Nangoi.Ia menambahkan bahwa jika hal ini terjadi, multiplier effect buat industri komponen di Indonesia akan sangat kecil.“Jangan sampai kita jadi pasar mobil listrik yang dijahit di sini,” tukasnya.Anggaran RisetNangoi lantas menyarankan agar riset yang dimiliki Indonesia diperkuat terlebih dahulu, termasuk dari segi anggaran. Riset paling vital mengenai mobil listrik menurutnya terkait dengan baterai beserta teknologi daur ulangnya agar tidak menjadi limbah beracun, 10 – 15 tahun setelah dipakai. Dia menuturkan bahwa saat ini baru 2 – 3 negara yang mampu mendaur ulang baterai.“Saya sudah cek ke Kementerian Perindustrian, mereka lagi mengusahakan pakai baterai nikel-cobalt. Oke. Siapa yang akan bikin riset? Pemerintah? Kita akan sangat dukung. Tapi kemarin saya coba mengecek, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) mungkin punya sekitar Rp 4 – 4,5 triliun anggaran,” ujarnya. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait regulasi mobil listrik Komisi Pemberantasan Korupsi surat KPK ke Jokowi KPK Mobil Listrik mobil listrik nasional Cetak Berita Utama 2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ... Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ... Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ... Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ... Komentar
Gaikindo: Mobil Listrik Nasional Jangan Sampai Cuma ‘Jahit’ Komponen Impor Berita Otomotif Insan Akbar | 23 May 2018 14:57 JAKARTA – Pabrikan-pabrikan otomotif, melalui asosiasi, mengingatkan agar jangan sampai merek mobil listrik nasional hadir cuma sebagai ‘penjahit’ komponen-komponen impor karena multiplier effect untuk Indonesia bakal sangat sedikit.Pernyataan tersebut dilontarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebagai tanggapan atas surat Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) kepada Presiden Joko Widodo. Surat itu intinya berisi permintaan agar regulasi mobil listrik yang sekarang sedang disusun pemerintah mendorong terbentuknya merek mobil listrik Indonesia serta memfasilitasi hilirisasi riset mobil listrik perguruan-perguruan tinggi ke industri.Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan riset dan produksi mobil listrik yang dilakukan pabrikan-pabrikan global saat ini saja masih sangat sulit serta mahal. Karenanya, mereka sampai perlu berkolaborasi dengan pihak lain demi riset dan produksi.“General Motors (GM) menginvestasikan sekitar 4,5 miliar dollar AS atau Rp 50-60 triliun, juga bekerja sama dengan LG dari Korea Selatan untuk membuat mobil listrik, baterai, serta manajemen baterainya. Bahkan Toyota perlu bekerja sama dengan Suzuki untuk membuat mobil listrik, terutama baterainya. BMW bekerja sama dengan Samsung,” papar Nangoi saat diwawancarai Selasa (22/5/2018) malam di Jakarta. Artikel terkait KPK Kirim Surat ke Jokowi Berisi 3 Permintaan Soal Mobil Listrik Berita Otomotif 21 May 2018 Regulasi Mobil Listrik Nasional Anak Tirikan Hybrid dan Sejenisnya Berita Otomotif 30 May 2023 Soal Mobil Listrik di Indonesia, Daihatsu Masih Tunggu Regulasi Berita Otomotif 14 October 2019 Sumber daya manusia yang dibutuhkan GM dalam riset itu adalah orang-orang bergelar PhD. Jumlahnya pun tak sedikit.“GM memerlukan 1.700 – 2.000 periset PHD yang pintarnya kayak setan untuk melakukan ini,” ujar dia.Di samping itu, komponen terpenting dari mobil listrik yaitu baterai ion-lithium baru bisa diproduksi tiga negara yaitu Cina, Korea Selatan, serta Jepang. Bahan baku lithium yang diperlukan juga hanya terdapat di beberapa negara semisal Cina plus Bolivia.Nangoi mengklaim satu komponen penting lain dari mobil listrik, motor penggerak, juga masih belum mampu dibuat di Indonesia. Ini penting karena menurutnya komponen yang diperlukan bagi mobil listrik jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional.“Kalau namanya mobil listik tapi akhirnya mendatangkan baterai dan motor penggerak dari luar terus dirangkai di sini, buat saya jadi tanda tanya. Kalau bicara mobil listrik, tolong bicara riset tentang baterainya dulu. Itu yang paling vital. Karena kalau kita akhirnya bikin mobil listrik nasional tapi baterai impor, sistem manajemen baterainya impor, kemudian motor penggeraknya impor, terus kita apa? Cangkangnya doang,” tandas Nangoi.Ia menambahkan bahwa jika hal ini terjadi, multiplier effect buat industri komponen di Indonesia akan sangat kecil.“Jangan sampai kita jadi pasar mobil listrik yang dijahit di sini,” tukasnya.Anggaran RisetNangoi lantas menyarankan agar riset yang dimiliki Indonesia diperkuat terlebih dahulu, termasuk dari segi anggaran. Riset paling vital mengenai mobil listrik menurutnya terkait dengan baterai beserta teknologi daur ulangnya agar tidak menjadi limbah beracun, 10 – 15 tahun setelah dipakai. Dia menuturkan bahwa saat ini baru 2 – 3 negara yang mampu mendaur ulang baterai.“Saya sudah cek ke Kementerian Perindustrian, mereka lagi mengusahakan pakai baterai nikel-cobalt. Oke. Siapa yang akan bikin riset? Pemerintah? Kita akan sangat dukung. Tapi kemarin saya coba mengecek, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) mungkin punya sekitar Rp 4 – 4,5 triliun anggaran,” ujarnya. [Xan/Ari] ✕ Mari terhubung di Whatsapp Kami melindungi informasi pribadi Anda sesuai dengan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Saya setuju dengan Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi Mobil123.com Saya bersedia dihubungi oleh Mobil123.com dan penjual mobil, afiliasi bisnis, dan mitranya. Lihat penawaran mobil terbaik! Prev Next Penawaran special - hubungi sekarang! hari jam Hrg. Psrn. I Tag Terkait regulasi mobil listrik Komisi Pemberantasan Korupsi surat KPK ke Jokowi KPK Mobil Listrik mobil listrik nasional
2 Bocah Jago Bawa Motor Picu Permohonan Uji Materi SIM di Bawah 17 Tahun di MK Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Taufik Idharudin, seorang pria asal Solo, Jawa Tengah, mengajukan permohonan uji materi syarat usia minimal mendapatkan Surat Izin ...
Pasar Indonesia lagi Drop, Penjualan 9 dari 10 Merek Mobil Terlaris Turun! Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Pasar mobil Indonesia pada kuartal satu 2024 melemah. Hampir semua merek mobil di daftar 10 besar terlaris turun penjualannya.Penjualan ...
Merek Mobil Listrik China GAC Aion Jadikan Indonesia Basis Produksi Kedua di ASEAN Mobil Listrik Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Merek China GAC Aion dipastikan bakal melakukan perakitan lokal mobil listrik di Indonesia.Pabrik GAC Aion di Indonesia, menurut keterangan ...
Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia juga Terkena Recall Berita Otomotif Insan Akbar | 2 hari yang lalu JAKARTA – Suzuki Jimny 3-door (3 pintu) di Indonesia dipastikan juga terkena recall, seperti di luar negeri.Suzuki, melalui keterangan resmi pada ...